Dark/Light Mode

Standard Chartered Ramal Ekonomi RI Tahun Ini Tumbuh 5,1 Persen

Kamis, 20 Juli 2023 16:49 WIB
Gedung Standard Chartered. (Foto: Ist)
Gedung Standard Chartered. (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Standard Chartered memprediksi  ekonomi Indonesia pada 2023 tumbuh 5,1 persen. 

“Kami perkirakan konsumsi domestik akan terus meningkat di semester kedua, dengan didorong oleh inflasi yang rendah, aktivitas perekonomian yang kembali normal, serta peningkatan belanja pemilu,” jelas Senior Economist, Standard Chartered Bank Indonesia, Aldian Taloputra.

Hal ini disampaikan dalam laporan Standard Chartered Global Focus-Economic Outlook Q3 2023 pada acara tahunan Global Research Briefing (GRB) H2 2023 untuk Indonesia pada Selasa (18/7).

Baca juga : ADB Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Asia Dan Pasifik 4,8 Persen

Standard Chartered juga menurunkan perkiraan rata-rata inflasi 2023 untuk Indonesia menjadi 3,9 persen dari sebelumnya 4,1 persen. Hal ini mencerminkan inflasi year-to-date yang lebih rendah dari perkiraan, serta ekspektasi Standard Chartered bahwa inflasi makanan akan relatif stabil. 

Inflasi makanan turun menjadi 1,2 persen di Juni dari tingkat tertinggi year-to-date sebesar 7,6 persen di Februari. Penurunan dibantu oleh koordinasi antara bank sentral dan pemerintah untuk mempertahankan persediaan makanan yang memadai dan terus meningkatkan logistik.

Cluster CEO Indonesia & ASEAN Markets (Australia, Brunei & the Philippines) Standard Chartered, Andrew Chia mengatakan, pihaknya berharap Indonesia dapat terus bertahan dan menyelesaikan tahun 2023 dengan catatan yang kuat.

Baca juga : Bertemu Menlu Timor Leste, Retno Bahas Ekonomi Dan Isu Perbatasan

“Sebagai negara dengan ekonomi terbesar ke-4 di Asia Tenggara, Indonesia terus menjadi pasar utama bagi Standard Chartered. Kami bangga bisa mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia melalui keterlibatan kami di pasar dan hubungan kami yang kuat dengan pemerintah Indonesia,” katanya.

Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan mengatakan, Indonesia kembali menjadi salah satu negara yang berpenghasilan menengah ke atas, dengan mencatat pertumbuhan ekonomi sebesar 5,3 persen di 2022. Di tahun yang sama, surplus perdagangan Indonesia mencapai 54,5 miliar dolar AS dan ini terus berlanjut ke semester I-2023 dengan surplus mencapai 16,5 miliar dolar AS. 

“Di dalam negeri, pemerintah terus berupaya menjaga pasokan sehingga inflasi dan konsumsi domestik tetap terjaga,” katanya.

Baca juga : Ekonominya Moncer, Orang Miskin Turun

Terkait sektor perdagangan, pemerintah juga mempunyai program bantuan dukungan pembiayaan ekspor. Pihaknya juga berharap bank-bank swasta dapat mendukung program tersebut.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.