Dark/Light Mode

ADB Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Asia Dan Pasifik 4,8 Persen

Rabu, 19 Juli 2023 14:09 WIB
Asian Development Bank (ADB). (Foto: Ist)
Asian Development Bank (ADB). (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Asian Development Bank (ADB) mempertahankan proyeksi pertumbuhannya bagi perekonomian yang sedang berkembang di Asia dan Pasifik sebesar 4,8 persen sepanjang tahun ini. Hal tersebut seiring masih kuatnya permintaan domestik, sehingga mendukung pemulihan kawasan ini. 

Kepala Ekonom ADB, Albert Park mengatakan, inflasi diperkirakan akan terus mereda sehingga mendekati tingkat sebelum pandemi, seiring turunnya harga bahan bakar dan pangan, demikian menurut Asian Development Outlook (ADO) Juli 2023, yang dirilis hari ini. 

“Inflasi di kawasan Asia yang sedang berkembang diperkirakan sebesar 3,6 persen pada tahun ini, dibandingkan dengan prakiraan 4,2 persen yang diberikan April lalu. Sementara itu, proyeksi inflasi untuk 2024 dinaikkan menjadi 3,4 persen dari perkiraan sebelumnya 3,3 persen,” jelasnya dalam keterangan resmi, Rabu (19/7).

Baca juga : Bertemu Menlu Timor Leste, Retno Bahas Ekonomi Dan Isu Perbatasan

Pembukaan kembali China telah memperkuat pertumbuhan kawasan ini. Perekonomian China diproyeksikan akan tumbuh 5,0 persen tahun ini, tidak berubah dari prakiraan April lalu, di tengah kuatnya permintaan domestik di sektor jasa. 

Namun, terjadi perlambatan permintaan ekspor barang elektronik dan barang manufaktur lainnya dari kawasan Asia yang sedang berkembang, seiring pengetatan moneter yang menyebabkan kemerosotan kegiatan ekonomi di berbagai perekonomian maju. 

“Perkiraan pertumbuhan kawasan ini untuk tahun depan direvisi turun tipis menjadi 4,7 persen dari perkiraan 4,8 persen pada April lalu,” ujar Park.

Baca juga : Rieke: Narasi Perdamaian Dominasi Catatan Sejarah Peradaban Islam

Menurutnya, Asia dan Pasifik masih terus pulih dengan stabil dari pandemi. Permintaan domestik dan kegiatan jasa mendorong pertumbuhan, sementara banyak perekonomian juga diuntungkan dari pemulihan pariwisata yang kuat. Namun, kegiatan industri dan ekspor masih tetap lemah, ditambah lagi memburuknya proyeksi pertumbuhan global dan permintaan tahun depan.

“ADB mempertahankan perkiraan pertumbuhannya bagi sebagian besar subkawasan di Asia dan Pasifik. Pengecualiannya mencakup Asia Tenggara, yang proyeksinya diturunkan menjadi 4,6 persen tahun ini dan 4,9 persen tahun depan, dibandingkan dengan perkiraan yang diberikan April lalu masing-masing sebesar 4,7 persen dan 5,0 persen,” tegas Park.

Perkiraan bagi Kaukasus dan Asia Tengah pada 2023 juga direvisi turun secara tipis menjadi 4,3 persen dari sebelumnya 4,4 persen, dan untuk 2024 menjadi 4,4 persen dari sebelumnya 4,6 persen.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.