Dark/Light Mode

KSP Dorong BRIN Teliti Tanaman Kratom

Kamis, 3 Agustus 2023 23:05 WIB
Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menerima kedatangan BRIN, di Gedung Bina Graha Jakarta, Kamis (3/8). (Foto: Dok. KSP)
Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menerima kedatangan BRIN, di Gedung Bina Graha Jakarta, Kamis (3/8). (Foto: Dok. KSP)

RM.id  Rakyat Merdeka - Tata kelola niaga komoditas kratom di Indonesia masih belum berjalan maskimal. Padahal, tanaman yang memiliki nama latin Mitragyna Speciosa itu memiliki nilai ekonomi luar biasa, yang bisa memberikan penghidupan bagi masyarakat, khususnya di Kalimantan Barat. Kantor Staf Presiden (KSP) pun mendorong Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) melalakukan penelitian tentang kratom, agar bisa menjadi landasan dalam menentukan kebijakan tata kelola niaganya.

Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko mengatakan, saat ini BRIN tengah menyelesaikan penelitian tentang tanaman kratom. Mulai dari aspek kandungan, ekologis, hingga sosial ekonomi. Nantinya, hasil penelitian tersebut akan menjadi landasan bagi pemerintah untuk menetapkan kebijakan tentang tata kelola niaga kratom.

“Dengan riset dari BRIN ini, nantinya kita punya kepastian posisi kratom ada di mana, sehingga nantinya kita bisa menentukan kebijakan soal tata niaga kratom,” kata Moeldoko, usai menerima kedatangan BRIN, di Gedung Bina Graha Jakarta, Kamis (3/8).

Baca juga : APPRI Dorong Praktisi PR Memiliki Kemampuan Berbasis AMEC

Menurut Moeldoko, saat ini tata kelola niaga kratom tidak berjalan dengan maksimal karena belum ada kejelasan tentang posisi kratom. Baik dari sisi kandungan, ekologis, maupun sosial ekonominya. Untuk itu, ia menekankan perlunya BRIN melakukan penelitian secara menyeluruh, termasuk memitigasi dampak negatif darinya.

“Setelah riset menyeluruh ini dilakukan dan diketahui hasilnya, kita akan lakukan pembahasan bersama dengan berbagai pihak termasuk Kemenkes, BPOM, BNN, dan lainnya untuk merumuskan posisi kratom, sehingga bisa segera dilaporkan ke Presiden,” terang Moeldoko.

“Negara punya tanggung jawab yang tinggi atas keberlangsungan nasib petani kratom di Kalimantan Barat,” tambahnya.

Baca juga : Pemuda Dorong Optimalisasi Cadangan Migas Indonesia

Pada kesempatan itu, Panglima TNI 2013-2015 ini kembali menegaskan, komoditas kratom memiliki potensi ekonomi luar biasa. Komoditas kratom Indonesia sangat dibutuhkan oleh 15 juta warga Amerika Serikat. Untuk itu, sudah menjadi kewajiban negara untuk memikirkan nasib petani kratom, terutama di Kalimantan Barat.

Kedatangan BRIN ke Kantor Staf Presiden untuk melaporkan perkembangan penelitian tentang kratom. Deputi Kebijakan Pembangunan BRIN Mego Pinandito menyampaikan, penelitian dilakukan secara menyeluruh, dan melibatkan berbagai pihak termasuk masyarakat.

Mengenai target penelitian tentang kratom bisa dirilis, Mego Pinandito menyebut secepatnya. “Agar bisa segera menjadi landasan untuk membuat regulasi tentang kratom,” ucapnya. 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.