Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Keamanan Aplikasi Kudo Dipertanyakan Ombudsman

Selasa, 17 September 2019 21:30 WIB
Ilustrasi Kudo. (Foto: Kudo)
Ilustrasi Kudo. (Foto: Kudo)

RM.id  Rakyat Merdeka - Aplikasi Kudo sedang mendapat sorotan. Gara-garanya, aplikasi ini diduga dipakai untuk membobol bank.

Anggota Ombudsman Sektor Perbankan, Dadan Suparjo melihat, masih adanya kelemahan di sistem aplikasi Kudo sehingga membuka celah untuk terjadinya kejahatan. Seharusnya keamanan yang diterapkan aplikator milik Grab itu tidak hanya dapat menindak dan menelusuri tindakan penyelewengan, tapi harusnya bisa mencegah dari potensi kejahatan. 

Selain itu, bercermin dari kasus Kudo, Dadan menilai celah kejahatan itu muncul karena adanya kesenjangan di antara pihak-pihak yang terlibat, yaitu pelaku bisnis yang dalam hal ini pihak aplikator, konsumen serta perbankan. Oleh karenanya, dia menghimbau agar otoritas moneter maupun otoritas pengawas senantiasa mengkaji regulasi terkait financial technology (fintech), mengingat sifat bisnis keuangan berbasis TI ini sangat dinamis.

Baca juga : Setahun Mengendap, Kasus Rektor Unsrat Dipertanyakan

“Bisnis perbankan sudah memasuki era financial technology, di mana interaksi transaksinya berbasis TI. Maka dari itu, regulasi serta kegiatan pengawasannya harus bergerak secara dinamis seiring perkembangan dunia TI itu sendiri,” ujarnya dalam keterangan seperti ditulis Selasa (17/9).

Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia, Onny Widjanarko mengungkapkan, selama Kudo masuk dalam payment system, maka pengawasan dan perizinan di bawah otoritas moneter itu. “Kami masih mencermati kasus (Kudo) itu,” tegasnya.

 

Baca juga : Atasi Karhutla di Riau, Pertamina Terjunkan Tim Operasi Darurat

Tanggapan Kudo

Manajemen Kudo mengklaim aplikasi miliknya aman. Namun, manajemen tetap berkoordinasi dengan Direktorat Siber Bareskrim Polri terkait kasus pembobolan bank BUMN yang melibatkan Kudo.

Kudo mengklaim tak ada masalah keamanan pada aplikasi Kudo untuk melakukan transaksi, seperti yang dikabarkan sebelumnya. "Kudo telah melakukan pengecekan kembali kepada Direktorat Siber Bareskrim Polri dan menyimpulkan bahwa tidak ada pernyataan dari Direktorat Siber Bareskrim Polri yang menyebutkan kesalahan atau pun masalah keamanan pada aplikasi Kudo," ungkap Communications Specialist Kudo Purinta Nira Diani.

Baca juga : Simplifikasi Cukai Beratkan Industri Rokok Kecil

Ke depannya, Purinta menyebut Kudo akan terus bekerja sama dengan kepolisian dan pihak lainnya mengenai kelanjutan kasus ini. Selain itu, perusahaan juga akan lebih memastikan bahwa aplikasinya aman digunakan. "Kudo terus melakukan usaha tanpa henti dan upaya terbaik guna memastikan aplikasi Kudo tetap menjadi aplikasi yang aman," terang dia.

Sebelumnya, aplikasi Kudo disebut telah digunakan untuk membobol dana nasabah bank BUMN  sehingga mencapai total senilai Rp 16 miliar. Kanit I Ditsiber Bareskrim Mabes Polri, Kompol Ronald Sipayung mengatakan, aksi pembobolan bank ini ini dilakukan oleh beberapa komplotan. Polisi saat ini yang sudah berhasil mengamankan dua orang yang dianggap pelaku kejahatan tersebut, yaitu YA (24) dan RF (23) yang masih berstatus mahasiswa. Keduanya ditangkap di Palembang, Sumatera Selatan.

Modus yang dilakukan oleh para tersangka yaitu melakukan top up dan transfer menggunakan aplikasi Kudo dengan menggunakan virtual account bank BUMN. [DIT]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.