Dark/Light Mode

Permintaan Gandum Tinggi, IDMA Ekspansi Ke ASEAN

Kamis, 10 Agustus 2023 22:30 WIB
CEO IDMA Internasional, Muhammad Ali Kalkan. (Foto: Ist)
CEO IDMA Internasional, Muhammad Ali Kalkan. (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Perusahaan global berbasis di Turki dalam industri pameran internasional di dunia dalam sektor teknologi produksi tepung dan biji-bijian, IDMA mulai berekspansi ke Kawasan ASEAN.

Muhammad Ali Kalkan, CEO IDMA Internasional mengatakan, wilayah ASEAN saat ini tengah mengalami lonjakan permintaan yang luar biasa akan produk-produk berbasis biji-bijian. Untuk memenuhi kebutuhan Indonesia, IDMA akan menggelar pameran di Indonesia pada 4-6 Oktober 2023.

Baca juga : Gerakan Merdeka Belajar Menginspirasi Negara Di ASEAN

IDMA akan membangun platform yang memungkinkan peserta pameran dan pengunjung untuk mengeksplorasi teknologi inovatif, membina kemitraan strategis, dan memanfaatkan peluang di pasar regional.

“Ketahanan pangan global yang berkelanjutan saat ini amat penting karena mengalami tantangan berat akibat dari berbagai faktor seperti perubahan iklim, pandemi Covid-19, dan konflik Rusia- Ukraina” ujarnya, Kamis (10/8).

Baca juga : Pertamina Akan Bangun Rumah Sakit-Kampus Di IKN

Menurut dia, daerah ASEAN saat ini tergantung pada pasar internasional dan impor untuk mensuplai pangan tanaman yang berbasis biji-bijan. Dengan penduduk sebanyak 700 juta di kawasan ini, meningkatkan kebutuhan pangan berbasis biji-bijian sebanyak 40 persen pada 2050.

Laporan "FAO-OECD Agricultural Outlook 2023-2032" yang dirilis pada awal Juli 2023 juga mengungkapkan bahwa negara-negara Asia akan memimpin peningkatan permintaan sereal, tambah Ali. Menurut laporan tersebut, penggunaan biji-bijian secara global, yaitu 2,8 miliar ton, akan meningkat menjadi 3,1 miliar ton dalam 10 tahun dan hampir setengah dari peningkatan permintaan yang sudah diperhitungkan akan berasal dari Asia, khususnya daerah ASEAN.

Baca juga : Pertamina Grand Prix of Indonesia 2023 Kembali Sambangi Mandalika

Ali menambahkan, meskipun beras merupakan makanan pokok di wilayah ini, permintaan gandum dan jagung terus meningkat dalam beberapa tahun terakhir. Ukuran pasar produk roti ASEAN diperkirakan akan tumbuh menjadi 15 miliar dolar dalam 5 tahun.

Pertumbuhan ini telah mendorong negara-negara ASEAN untuk mengadopsi pendekatan dua arah: meningkatkan produksi biji-bijian dan memanfaatkan inovasi teknologi dalam pengolahan makanan untuk meningkatkan produktivitas.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.