Dark/Light Mode

Bos GAPKI Pastikan, El Nino Tak Guncang Produksi Sawit Tahun Ini

Rabu, 23 Agustus 2023 11:23 WIB
Ketua Umum GAPKI Eddy Martono saat membuka Workshop Wartawan GAPKI di Hotel Green Forest, Lembang, Jawa Barat, Rabu (23/8/2023). (Foto: Novalliandy/Rakyat Merdeka/RM.id)
Ketua Umum GAPKI Eddy Martono saat membuka Workshop Wartawan GAPKI di Hotel Green Forest, Lembang, Jawa Barat, Rabu (23/8/2023). (Foto: Novalliandy/Rakyat Merdeka/RM.id)

RM.id  Rakyat Merdeka - Ketua Umum Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) Eddy Martono memastikan, produksi kelapa sawit dan pasokan minyak sawit tahun ini tidak banyak terpengaruh ancaman kemarau ekstrem, akibat fenomena cuaca El Nino.

Eddy mengatakan, sejak jauh hari, GAPKI sudah melakukan sosialisasi bagi anggota yang merupakan pengusaha perkebunan sawit, untuk melaksanakan tindakan preventif. Demi meminimalkan dampak El Nino.

"Sebelum terjadi El Nino, sejak tahun lalu, kita sudah minta anggota lakukan perawatan tanah dengan melakukan pemupukan jauh-jauh hari. Sehingga, produksi di musim kemarau tidak terjun bebas," kata Eddy, saat membuka Workshop Wartawan GAPKI di Hotel Green Forest, Lembang, Jawa Barat, Rabu (23/8/2023).

Baca juga : Bank DKI Promosikan Kota Jakarta dan UMKM di Jakarta Half Marathon 2023

Eddy menjelaskan, tahun ini, produksi kelapa sawit memang mengalami sedikit penurunan. Namun angkanya, diprediksi masih di bawah 10 persen. 

Artinya, kondisi masih aman. Dengan catatan tidak terjadi kebakaran.

"Kalau sampai kebakaran, penurunan produksi bisa lebih tinggi," ujar Eddy.

Baca juga : Berbeda Dengan Kejagung, KPK Pastikan Tak Tunda Proses Hukum Capres-Cawapres

Kebakaran bisa terjadi karena adanya pembakaran lahan di sekitar kebun, yang merambat ke seluruh permukaan kebun kelapa sawit.

Modifikasi Cuaca

Untuk mencegah kebakaran saat kemarau, GAPKI telah mengambil sejumlah antisipasi. Salah satunya, bekerja sama dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), untuk memodifikasi cuaca.

"Modifikasi cuaca dengan hujan buatan, sudah kita lakukan untuk mengantisipasi kebakaran, sekaligus menjaga produksi sawit tetap ideal," jelas Eddy.

Baca juga : K3MART Targetkan Punya 30 Outlet Sampai Akhir Tahun Ini

Kemarau ekstrem dapat mempengaruhi produksi sawit di tahun depan, karena akan menghambat pematangan buah.

Namun untuk tahun ini, produksi tidak  banyak terpengaruh, karena proses pematangan buah sudah berlangsung sejak akhir 2022.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.