Dark/Light Mode

Jaga Stabilitas Harga Pangan, Pemerintah Perkuat Sinergi Pengendalian Inflasi

Kamis, 31 Agustus 2023 22:32 WIB
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto (Foto: Dok. Kemenko Perekonomian)
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto (Foto: Dok. Kemenko Perekonomian)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pencapaian inflasi Indonesia saat ini masih terkendali, dengan realisasi pada Juli 2023 tercatat sebesar 3,08 persen (yoy). Angka ini berada dalam rentang sasaran dan tren melandai sejak awal tahun 2023. Pencapaian inflasi ini merupakan salah satu yang terendah di dunia.

Dalam Rapat Koordinasi Nasional Pengendalian Inflasi 2023, di Istana Negara, Kamis (31/8), Presiden Jokowi menginstruksikan Tim Pengendalian Inflasi Pusat (TPIP) dan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) terus memperkuat sinergi dan inovasi dalam pengendalian inflasi pangan, dengan didukung Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP).

Jokowi memberikan lima arahan dalam menjaga inflasi tetap terkendali. Pertama, memanfaatkan APBD untuk pengendalian inflasi melalui intervensi pasar untuk mengurangi gejolak harga komoditas pangan terutama beras dan penguatan cadangan pangan daerah, termasuk pengaturan penyalurannya. Kedua, memperkuat sarana dan prasarana pertanian dalam rangka meningkatkan produktivitas pertanian.

Baca juga : Badan Saksi Golkar Yakin Menangkan Beringin Dan Prabowo

Ketiga, mengintegrasikan data stok dan neraca pangan daerah untuk penyusunan kebijakan pengendalian inflasi terutama untuk memperkuat kerja sama antar daerah. Keempat, memperkuat infrastruktur dan rantai pasok untuk memperlancar distribusi barang dan jasa. Kelima, memperkuat komunikasi dan sinergi koordinasi kebijakan pengendalian inflasi untuk menjaga ekspektasi inflasi.

“Inflasi di Juli tercatat 3,08 (yoy) dan angka inflasi ini lebih baik dibandingkan sejumlah negara G20 lainnya, Pak Presiden, seperti India 7,44 persen, Inggris 6,8 persen, Itali 5,9 persen, Uni Eropa 5,3 persen. Secara parsial, 19 daerah realisasinya di bawah nasional dan 15 daerah di atas nasional. Jadi terima kasih kepada seluruh Gubernur,” tutur Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, selaku Ketua TPIP pada kesempatan tersebut.

Capaian ini juga didukung inflasi volatile food yang terus menurun, inflasi administered prices yang melandai, dan inflasi inti yang tetap terkendali. Airlangga turut mengucapkan apresiasi kepada Pemerintah Pusat, Bank Indonesia, dan Pemerintah Daerah berkat sinergi yang baik sehingga inflasi Indonesia dapat terkendali dan kembali dalam rentang target sasaran sesuai dengan APBN, 3 plus minus 1 persen.

Baca juga : Jemaah Haji Lansia Terus Naik, Kemenag Perkuat Lini Layanan

Di tengah capaian inflasi yang memuaskan, masih terdapat berbagai tantangan. Strategi kebijakan 4K (Keterjangkauan Harga, Ketersediaan Pasokan, Kelancaran Distribusi, dan Komunikasi Efektif) maupun bauran kebijakan fiskal, moneter dan sektor riil terus diupayakan untuk memastikan inflasi terkendali dalam rentang sasaran.

“Salah satu yang telah diupayakan yaitu penguatan cadangan beras, cadangan pangan Pemerintah, utamanya beras dan stabilisasi pasokan dan harga pangan,” ujar Airlangga.

Dalam kesempatan tersebut, Presiden Jokowi juga menginstruksikan kepada Kementerian/Lembaga terkait agar bantuan pangan beras kepada 21,3 juta keluarga penerima manfaat (KPM) dengan besaran 10 kg per KPM periode September-November 2023 dapat segera disalurkan. Posisi per 30 Agustus, beras yang ada di Bulog sebanyak 1,54 juta ton, dengan sekitar 900 ribu tonnya sudah di gudang, sementara sisanya dalam perjalanan.

Baca juga : Lestari: Atasi Polusi Udara, Butuh Sinergi Dan Mitigasi

Airlangga mengungkapkan beberapa lesson learned dalam pengendalian inflasi yang perlu untuk dilanjutkan. Pertama, sinergi koordinasi yang semakin kuat antar Kementerian/Lembaga maupun Pemerintah Daerah. Kedua, penguatan dan perluasan kerja sama perdagangan antar daerah (KAD), dengan KAD baru di 2023 yang tercatat hingga saat ini mencapai 171. Ketiga, pemanfaatan teknologi yang terintegrasi dari hulu ke hilir. Keempat, penyediaan data harga secara real time dan akurat.

Setelah itu, diumumkan pemenang TPID Awards 2022 sebagai bentuk apresiasi kepada TPID dalam pengendalian inflasi di daerah. Penghargaan tersebut terdiri dari tiga kategori, yakni TPID Terbaik Provinsi dan Kabupaten/Kota, serta TPID Kabupaten/Kota Berprestasi.

Pemenang TPID Award 2022 adalah sebagai berikut: 

  • Wilayah Sumatera => Provinsi: Bengkulu, Kab/Kota Terbaik: Kota Palembang, Kab/Kota Berprestasi: Kabupaten Tanah Datar. 
  • Wilayah Jawa-Bali => Provinsi: DKI Jakarta, Kab/Kota Terbaik: Kabupaten Banyuwangi, Kab/Kota Berprestasi: Tasikmalaya. 
  • Wilayah Kalimantan => Provinsi: Kalimantan Selatan, Kab/Kota Terbaik: Kota Tarakan, Kab/Kota Berprestasi: Kabupaten Landak. 
  • Wilayah Sulawesi => Provinsi: Sulawesi Selatan, Kab/Kota Terbaik: Kabupaten Bone, Kab/Kota Berprestasi: Kabupaten Minahasa. 
  • Wilayah Nusa Tenggara, Maluku, dan Papua => Provinsi: Nusa Tenggara Timur, Kab/Kota Terbaik: Kota Kupang, Kab/Kota Berprestasi: Kabupaten Sabu Raijua.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.