Dark/Light Mode

Indonesia Energy Research Center Ingatkan Pentingnya UU EBET

Sabtu, 30 September 2023 18:37 WIB
Direktur Eksekutif Indonesia Energy Research Center IERC, Iwan Bento Wijayadalam sebuah diskusi publik di Jakarta Selatan, Sabtu (30/9). Foto: Istimewa
Direktur Eksekutif Indonesia Energy Research Center IERC, Iwan Bento Wijayadalam sebuah diskusi publik di Jakarta Selatan, Sabtu (30/9). Foto: Istimewa

RM.id  Rakyat Merdeka - Pemerintah Indonesia berkomitmen melakukan percepatan transisi energi dari energi fosil menuju energi baru dan terbarukan mencapai visi net zero emission dalam konferensi Internasional seperti KTT G-20 dan KTT ASEAN.

Nasrullah Hamid, Founder Indonesia Muda menuturkan, Indonesia perlu meningkatkan kebijakan yang bersifat ramah lingkungan. Semakin cepat dan tepat transisi energi, akan berdampak pada pembangunan peradaban Indonesia yang lebih sehat dan berkelanjutan.

"Maka diperlukan sinergitas aturan dan pemahaman di tengah masyarakat," kata Hamid dalam sebuah diskusi publik di Jakarta Selatan, Sabtu (30/9).

Baca juga : Tim Indonesia Tembus 8 Besar Kejuaraan Dunia BWF Junior

Diingatkan, transisi energi yang berporos pada optimalisasi penggunaan listrik membuat berbagai BUMN Energi Khususnya PLN melakukan pergeseran energi listrik dengan bahan bakar yang ramah lingkungan.

Apalagi, Indonesia punya begitu banyak memiliki sumber energi berkelanjutan.

"Maka optimalisasi ini menjadi penting untuk dilakukan demi tercapainya target Indonesia Bebas Emisi di tahun 2050," terang Hamid.

Baca juga : TikTok Awards Indonesia 2023 Segera Digelar, Ini Kategorinya

Di sisi lain, Iwan Bento Wijaya Direktur Eksekutif Indonesia Energy Research Center (IERC) menyarankan, dalam RUU EBET, perlu diatur tata kelola yang baik terhadap pola pendanaan yang bersumber pada pungutan dan pemberian insentif. Ini demia wujudkan energi berkeadilan.

Selain itu, perlu tatakelola yang baik dalam melakukan percepatan pengusahaan energi bersih. Hal ini dilakukan mengingat besarnya potensi energi bersih yang dimiliki Indonesia. Dari mulai energi panas bumi, bayu, pembangkit tenaga air, bioenergi dan bauran energi lainnya.

"Transisi energi harus mencerminkan energi berkeadilan. Setiap warga negara berhak untuk mendapatkan serta mengakses energi bersih yang terjangkau," tegasnya.

Baca juga : Plataran Indonesia Gandeng Bluebird Luncurkan Paket Perjalanan EZTrip

Menurutnya, transisi energi yang hari ini sedang digenjot perlu pendanaan yang sangat besar. Sehingga, perlu infrastruktur hukum yang dapat mengakomodir pelaku usaha dan masyarakat, terutama ruang pendanaan transisi energi.

Ditambahkan, Indonesia kaya dengan sumber energi bersih hingga komoditi perdagangan karbon. Ini juga perlu pengutan atas ekspor energi bersih, energi tak terbarukan.

"Kami berharap, Pemerintah dan legislatif merumuskan pola pendanaan energi bersih pada pembahasan RUU EBET yang sedang bergulir di DPR RI," tandasnya.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.