Dark/Light Mode

Indonesia Bisa Maju Seperti Korea Selatan, Kuncinya dengan Literasi

Selasa, 29 Agustus 2023 15:56 WIB
Kegiatan Peningkatan Indeks Literasi Masyarakat untuk Kesejahteraan, di Auditorium Gedung Perpustakaan Kota Bogor Jalan Kapten Muslihat, Kota Bogor, Selasa (29/8). (Foto: Dok. Perpusnas)
Kegiatan Peningkatan Indeks Literasi Masyarakat untuk Kesejahteraan, di Auditorium Gedung Perpustakaan Kota Bogor Jalan Kapten Muslihat, Kota Bogor, Selasa (29/8). (Foto: Dok. Perpusnas)

RM.id  Rakyat Merdeka - Perpustakaan Nasional (Perpusnas) terus mendorong agar Indonesia bisa menjadi negara maju. Caranya, dengan penguatan literasi ke semua kalangan, termasuk generasi Z.

Sebagai salah satu upaya penguatan budaya literasi, Perpusnas bekerja sama dengan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Bogor menyelenggarakan kegiatan Peningkatan Indeks Literasi Masyarakat (PILM) untuk Kesejahteraan dengan tema “Literasi Merdeka: Membaca Keren, Menulis Ngetren (Peran Literasi Bagi Gen Z Menuju Indonesia Emas Tahun 2045)”. Acara digelar di Auditorium Gedung Perpustakaan Kota Bogor Jalan Kapten Muslihat, Kota Bogor, Selasa (29/8).

Wakil Wali Kota Bogor Dedie A Rachim mengatakan, Indonesia membutuhkan banyak terobosan dan inovasi untuk menjadi negara maju. "Banyak karya besar bangsa ini yang dimanfaatkan dunia. Tak sedikit pula yang terdokumentasikan, baik yang tertulis maupun lainnya," ujarnya.

Menurut Dedie, masyarakat seharusnya bersyukur karena diberikan keberkahan yang luar biasa oleh Tuhan Yang Maha Esa. Ia pun berharap khususnya kepada generasi milenial, agar bisa membawa perubahan bagi bangsa ke arah lebih baik lagi.

Baca juga : Koalisi Prabowo Saling Puji, Saling Deg-degan

Untuk itu, sambung Dedie, sangat penting untuk mencontoh bangsa lain yang sudah maju demi Indonesia jaya di masa akan datang. "Belajarlah dari Korea Selatan. Pada 1975 menjadi negara termiskin di Asia, tapi kini mereka jauh meninggalkan Indonesia," ucapnya.

Untuk mencapai ini, kata dia, kuncinya penguatan literasi. "Ternyata Korea Selatan mulai melakukan studi banding dan studi literasi ke negara lain yang lebih maju. Dari kebiasaan membaca, timbul ide baru, inovasi untuk menjadi maju," paparnya.

Kepala Perpusnas Muhammad Syarif Bando menyampaikan hal serupa. Dia menyebut, Korea Selatan bisa menjadi negara maju karena satu hal. Yakni melek literasi.

Berdasarkan buku yang akan dipakai UNESCO pada 2025, Korea Selatan masuk ke dalam 10 besar negara maju. Enam di antaranya berasal dari Asia. Lima dari kawasan Asia Timur yakni Korea Selatan, Jepang, China, Hong Kong dan Taiwan. Sedangkan satu dari Asia Tenggara yakni Singapura.

Baca juga : Indonesia Bakalan Mampu Berpendapatan Tinggi Lho

"Kenapa Singapura masuk? Padahal mereka tidak punya sumber daya alam. Bukan juga negara besar seperti Indonesia. Faktornya ada pada warga negaranya (melek literasi)," ujarnya.

Untuk itulah, peran perpustakaan dibutuhkan. Bukan lagi hanya menyediakan buku bacaan saja. "Pada 2016, kami menciptakan teori tentang pustakawan, dan dunia harus belajar ke Indonesia. Yakni 10 persen melakukan manajamen terhadap koleksi, 20 persen manajemen ilmu pengetahuan, dam 70 persen transfer ilmu," terangnya.

Dia menegaskan, perpustakaan tidak boleh menjadi menara gading. Tapi harus melibatkan peran serta masyarakat. "Percuma punya berjuta-juta buku, tapi tidak tahu apa yang dibutuhkan masyarakat," imbuhnya.

Terkait PILM di Kota Bogor, Syarif mengapresiasi program yang dimiliki Perpustakaan Kota Bogor saat ini. Keberadaan gedung baru menunjukkan komitmen Pemkot Bogor untuk memberikan fasilitas kepada publik. "Secara de facto, Bogor sudah menjadi ibu kota negara karena Presiden tinggal di sini," katanya.

Baca juga : Maung Bandung Makin Pede Lawan Persija

Bogor, lanjut Syarif, memiliki sejarah dengan ilmu pengetahuan yang dibuktikan dengan keberadaan Kebun Raya Bogor (KRB), dan balai pustaka yang telah berusia ratusan tahun. "Gagasan baru (Dinas Arsip dan Perpustakaan) Kota Bogor melibatkan masyarakat dengan beragam program menarik. Seperti menjadi kepala dinas sehari bagi generasi Z dan lain sebagainya," tukas Syarif.

Dalam PILM ini, hadir pembicara penulis buku Trinity dan influencer/pegiat Literasi Eka Ardhinie. Acara dimoderatori Visual Storyteller Moch Rizky Candiaz.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.