Dark/Light Mode

Tuntutan Pedagang Tanah Abang Tutup E-commerce Tak Masuk Akal

Ayo Adaptasi Kalau Tak Mau Jadi Kayak Komodo

Jumat, 13 Oktober 2023 07:20 WIB
Pengamat Ekonomi Digital dari Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Izzudin Al Farras Adha. (Foto: Tangkapan Layar YouTube)
Pengamat Ekonomi Digital dari Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Izzudin Al Farras Adha. (Foto: Tangkapan Layar YouTube)

 Sebelumnya 
Senada, Direktur Center of Economic and Law Studies (Ce­lios) Bhima Yudhistira mengata­kan, salah satu penyebab Pasar Tanah Abang sepi juga karena banyaknya barang-barang impor yang langsung dijual di social commerce.

Padahal, seharusnya produsen barang melimpahkannya kepada grosir, baru diperjual-belikan kepada konsumen.

“Hal inilah yang mengganggu sirkulasi penjualan produk di level bawah (pasar),” ujar Bhima kepada Rakyat Merde­ka, kemarin.

Baca juga : Latihan Perdana, Barnabas Siap Adaptasi Bersama Macan Kemayoran

Ia mengatakan, maraknya peredaran produk impor di platform e-commerce memang telah merugikan produk UMKM lokal, termasuk para pedagang Pasar Tanah Abang. Karena itu, imbuhnya, perlu ada pening­katan sosialisasi dan promosi untuk produk lokal.

“Namun bisa dipastikan, e-commerce bukan menjadi pe­nyebab sepinya Pasar Tanah Abang. Mereka perlu mening­katkan lagi upaya memasarkan produknya,” tegas Bhima.

Sebelumnya, platform e-commerce lain seperti Shopee Indonesia, secara resmi mengh­entikan penjualan produk dari penjual asal luar negeri atau lin­tas batas (cross border) di plat­form e-commerce-nya. Kepu­tusan penghentian penjualan produk luar negeri itu berlaku terhitung sejak Rabu, 4 Oktober 2023 pukul 22.00 WIB.

Baca juga : Warga Minta Uang Bau Naik Jadi Rp 900 Ribu

Kegundahan para pedagang Pasar Tanah Abang ini ditang­gapi Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan. Dia menegaskan, perdagangan di platform digital tidak bisa dihin­dari. Jika tidak ikut zaman, maka para pelaku bisnis di Indonesia yang akan tertinggal.

“Ya nggak ditutup (Shopee, Lazada cs), tapi kan diatur. Tidak bisa dihindari yang namanya platform digital, karena saat ini eranya,” ujar Zulhas, sapaan Mendag di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (10/10).

Ia mengajak pedagang pasar Tanah Abang ikut memasarkan produknya, seperti pakaian hingga sepatu pada layanan digital dengan berbagai inovasi yang ada.

Baca juga : Dukung Pedagang Tanah Abang, Komunitas Ekonomi Kreatif Hadirkan Aplikasi Digital

“Yang nggak ikut (jualan on­line) itu nanti jadi yang di NTT(Nusa Tenggara Timur), komodo. Satwa langka itu. Jadi memang harus mengikuti perkembangan,” selorohnya.

Artikel ini tayang di Rakyat Merdeka Cetak edisi Jumat 13/10/2023 dengan judul Tuntutan Pedagang Tanah Abang Tutup E-commerce Tak Masuk Akal, Ayo Adaptasi Kalau Tak Mau Jadi Kayak Komodo

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.