Dark/Light Mode

Masuki Era EV, Toyota Indonesia Academy Cetak SDM Spesialis Elektrifikasi

Jumat, 13 Oktober 2023 18:20 WIB
Ketua Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) Kunjung Masehat kedua kanan bersama Presiden Direktur PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) Nandi Julyanto (kiri), Wakil Presiden Direktur TMMIN Bob Azam (kanan) tengah berbincang dengan Zenitha Puji Khairina putra daerah Karawang (kedua kanan) dan Akhmad Saddam Barzani yang keduanya merupakan siswa expert dari production skill berupa perakitan kendaraan roda empat saat acara Wisuda Toyota Indonesia Academy (TIA) Angkatan 2022-2023, di TMMIN Karawang Plant 3, Jumat (13/10). (Foto: Ist)
Ketua Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) Kunjung Masehat kedua kanan bersama Presiden Direktur PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) Nandi Julyanto (kiri), Wakil Presiden Direktur TMMIN Bob Azam (kanan) tengah berbincang dengan Zenitha Puji Khairina putra daerah Karawang (kedua kanan) dan Akhmad Saddam Barzani yang keduanya merupakan siswa expert dari production skill berupa perakitan kendaraan roda empat saat acara Wisuda Toyota Indonesia Academy (TIA) Angkatan 2022-2023, di TMMIN Karawang Plant 3, Jumat (13/10). (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Menjawab tantangan Link and Super Match lulusan vokasi yang diusung Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) dalam menghadapi tantangan bisnis dan industri di era elektrifikasi, Toyota Indonesia Academy (TIA) berhasil mencetak sejumlah SDM ahli yang siap diterjunkan di industri otomotif. 

Sebanyak 36 expert TIA yang terdiri dari 30 expert dari production skill berupa perakitan kendaraan roda empat dan 6 expert dari maintenance skill berupa mesin otomasi telah menuntaskan pendidikan sebagai spesialis untuk menjawab kebutuhan industri otomotif, khususnya di era elektrifikasi. 

Nandi Julyanto, Presiden Direktur PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) mengatakan, sejak didirikan di 2016 hingga saat ini, TIA telah memberikan kontribusi hingga 255 SDM ahli yang sudah merealisasikan ilmu pendidikannya baik di TMMIN maupun juga di rantai pasok.

Menurut dia, TIA selalu melakukan evaluasi juga Focus Group Discussion (FGD) bersama para pakar industri untuk mengetahui dan beradaptasi lebih cepat dengan kebutuhan industri terkini khususnya dalam teknologi future process dan future product. Sehingga kurikulum pembelajaran TIA terus bertransformasi demi menjawab tantangan perkembangan teknologi di industri yang begitu cepat.

Baca juga : Indonesia-UEA Sepakat Bentuk Satgas Investasi

Selain itu, kata dia, di tahun ke-2 seluruh expert diberikan program pemagangan di industri selama 1 tahun agar mereka dapat lebih cakap beradaptasi dengan teknologi-teknologi baru di industri elektrifikasi.

Menurut Nandi, percepatan industri elektrifikasi yang menyeluruh, baik secara proses produksi maupun SDM unggul yang ahli menjadi suatu keniscayaan. Tidak hanya menerapkan sistem green manufacturing di lini produksi, namun juga TMMIN menginisiasikan konsep green curriculum yaitu kurikulum pendidikan yang mengimpelementasikan teknologi hijau atau teknologi ramah lingkungan dalam pembelajarannya. 

“Kurikulum ini juga membahas mengenai environment issue sebagai tanggung jawab kita bersama dalam membantu upaya Pemerintah Indonesia mencapai target netralitas karbon di 2060 nanti,” ujarnya.

Bob Azam, Wakil Presiden Direktur PT TMMIN mengatakan, pada 2025, TIA telah mencanangkan beberapa target di antaranya peningkatan mutu melalui pengenalan advance manufacture technology, implementasi green teknologi kurikulum dalam proses pendidikan serta berkontribusi melahirkan tenaga kerja unggulan yang bisa menjadi team leader di bidang pekerjaannya masing-masing.

Baca juga : Pizza Hut Indonesia Hadirkan Menu Spesial dan Merchandise Genshin Impact

“Transformasi industri elektrifikasi otomotif Indonesia sejatinya tidak hanya lahir melalui kehadiran sejumlah kendaraan berteknologi elektrifikasi yang ramah lingkungan, namun juga dengan hadirnya SDM expert yang berwawasan digitalisasi,” ujarnya.

Menurut dia, Indonesia memiliki potensi unggulan berupa besarnya porsi generasi muda untuk menjadi generasi terdepan dalam menjawab tantangan dan persaingan global. Lulusan TIA dibentuk melalui pengajaran dan praktik yang berorientasi kebutuhan industri nasional dan menjadi expert di bidang digitalisasi seperti big data analytic & IoT, AI & robotic, robotic process automation, serta IoT & mechanical engineering. 

“Harapannya yaitu, akselerasi para lulusan TIA untuk mencapai level leader pada lini produksi akan semakin cepat,“ ujarnya.

Strategi TIA untuk mencetak lebih banyak SDM spesialis lainnya yaitu dengan melakukan ekspansi program pendidikan yang memfasilitasi karyawan TMMIN, supplier atau rantai pasok berpartisipasi dalam kegiatan shortcourse training dan credential system sehingga menjadi teknisi industri yang ahli dan juga terakreditasi. 

Baca juga : Indonesia Jadi Host Konferensi Regional Spesial Olympics Asia-Pasifik

Shortcourse training bertujuan untuk mengakselerasi pemenuhuan skill spesifik yang dibutuhkan tenaga kerja industri melalui kursus dalam waktu tertentu dan juga OJD (On the Job Development). Sementara credential systembertujuan untuk merekognisi skill dan pengalaman tenaga kerja industri ke dalam SKS perkuliahan, sehingga dapat mempersingkat masa pendidikan.

Para lulusan TIA juga menorehkan prestasi di ajang nasional juga global diantaranya yaitu Juara 1 Robotic Piala Gubernur Jawa Tengah-Polines Robotic Contest 2022 hingga mengharumkan nama bangsa di ajang internasional dengan meraih medali silver di bidang IoT (Internet of Things) pada ajang World ASEAN Skill Contest 2023 yang berlokasi di Singapura. Selain mencatatkan prestasi, lulusan TIA juga sudah ada yang menempati posisi sebagai Team Leader di line Press Maintenance-Press & Welding Production Division.

"Skill dan knowledge yang saya dapatkan selama menempuh pendidikan di TIA sangat berguna ketika saya terjun langsung bekerja di PT TMMIN. Kurikulum pembelajaran yang diberikan sangat sesuai dengan kompetensi yang dibutuhkan di area kerja, sehingga adaptasi dan akselerasi di lini produksi tidak menemui kendala,” ujar Ahmad Tohani lulusan TIA Angkatan Pertama yang sudah menjadi Team Leader di line Press Maintenance-Press & Welding Production Division.

Selain itu, kata dia, berkat pengajaran attitude dan softskill di TIA seperti komunikasi dan kerja sama juga membantu untuk berkolaborasi dengan baik sehingga lingkungan kerja begitu supportif juga sangat membantu kami memberikan lebih banyak kontribusi dan inovasi dalam proses produksi yang lebih digital.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.