Dark/Light Mode

Desa Binaan Program DMPA APP Sinar Mas di Jambi Raih Penghargaan Program Kampung Iklim KLHK

Kamis, 3 Oktober 2019 16:08 WIB
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya menyerahkan penghargaan Program Kampung Iklim Utama 2019 ke perwakilan Desa Dataran Kempas, Kecamatan Tebing Tinggi, Jambi. (Foto: Dok. APP Sinar Mas)
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya menyerahkan penghargaan Program Kampung Iklim Utama 2019 ke perwakilan Desa Dataran Kempas, Kecamatan Tebing Tinggi, Jambi. (Foto: Dok. APP Sinar Mas)

RM.id  Rakyat Merdeka - Desa Dataran Kempas, Kecamatan Tebing Tinggi, Jambi, menerima penghargaan Program Kampung Iklim Utama 2019 dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK). Penghargaan ini diberikan atas dukungan masyarakatnya dalam mengurangi emisi gas rumah kaca. Desa ini merupakan salah satu desa binaan program Desa Makmur Peduli Api (DMPA) dari PT Wirakarya Sakti (WKS), anak perusahaan Asia Pulp & Paper (APP) Sinar Mas.  

Menurut Kepala Desa Dataran Kempas, Asbar Novendra, penghargaan yang diterima desanya tidak lepas dari dukungan APP Sinar Mas. Program-program yang diperkenalkan melalui program DMPA memberikan masyarakat desa kesempatan untuk berkontribusi dalam upaya mitigasi perubahan iklim. Selain berdampak positif bagi lingkungan, program-program ini juga secara keseluruhan memberikan kesempatan bagi warga desa yang mayoritas tidak mengenyam pendidikan tinggi untuk meningkatkan penghasilan mereka.  

"Sebelum diperkenalkan pada program-program DMPA sekitar dua tahun lalu, banyak warga desa yang mencari pendapatan dengan cara membuka hutan untuk bercocok tanam. Namun, APP Sinar Mas menyosialisasikan program-program yang secara signifikan meningkatkan kesejahteraan desa kami tanpa merusak hutan. Program-program DMPA berhasil menciptakan lebih dari 230 lapangan pekerjaan dengan pendapatan hingga lebih dari Rp 1 miliar per bulannya," ujar Asbar dalam keterangan yang diterima redaksi, Kamis (3/10).

Baca juga : Ciptakan Pemerataan Ekonomi, APP Sinar Mas Dukung Program TORA

Program-program binaan DMPA di Desa Dataran Kempas mencakup produksi kompos, budi daya ikan nila, pengembangbiakan domba, budi daya jahe merah, hortikultura, dan daur ulang sampah plastik. Dalam program produksi kompos, warga diajari cara memproses limbah sawit yang ada di area sekitar desa dan kotoran ternak untuk dijadikan pupuk dengan nilai jual yang cukup tinggi. Dari hasil penjualan upaya-upaya ini, warga desa bisa mendapat pendapatan yang lebih tinggi dari upah minimum Jambi, hingga dua kali lipat.  

Memang, warga Desa Dataran Kempas telah menikmati hasil dari program-program ini. Namun, menurut Asbar, prosesnya tidak sesingkat itu. Pada tahap sosialisasi awal, tantangan terbesar adalah untuk meyakinkan warga untuk meninggalkan pekerjaan yang tidak mengikuti praktik berkelanjutan dan untuk turut serta dalam program DMPA yang dibina APP Sinar Mas. Sedangkan kini, ada pula tantangan lain yang mengikuti pelaksanaan program-program tersebut.  

“Ada juga kesulitan yang dihadapi warga desa dalam menjalankan program-program tersebut, misalnya dalam budidaya ikan tahun ini. Musim kemarau berkepanjangan menyebabkan kolam budidaya ikan nila menjadi kering, sehingga memengaruhi jumlah ikan budi daya yang dapat dijual. Namun demikian, hal ini tidak membuat warga berkecil hati, karena mereka sudah merasakan langsung manfaat dari program DMPA dalam dua tahun terakhir,” tambah Asbar.  

Baca juga : PLN Raih 3 Penghargaan Dalam Ajang ASEAN Coal Awards 2019

"Program DMPA merupakan upaya pemberdayaan masyarakat yang terintegrasi dengan pelestarian lingkungan dan juga sebagai upaya pencegahan kebakaran hutan dan lahan," ujar Chief of Sustainability Officer APP Sinar Mas, Elim Sritaba.

“Program ini juga bertujuan untuk mengedukasi dan meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat di sekitar area konsesi, sehingga mereka bisa mencapai kesejahteraan secara sosial dan ekonomi melalui praktik yang memperhatikan keberlanjutan lingkungan," tambah Elim.  

Penyerahan penghargaan ProKlim tahun ini dilakukan bertepatan dengan Festival Iklim 2019 yang diinisiasi KLHK pada tanggal 2-4 Oktober, di Gedung Manggala Wanabakti, Jakarta. Program yang telah dilaksanakan sejak 2012 ini dikembangkan dan dilaksanakan di wilayah minimal setingkat dusun/dukuh/RW dan maksimal setingkat desa/kelurahan.  

Baca juga : Berhasil Promosikan Potensi Jabar, Kang Emil Raih Penghargaan Khusus Diaspora dari BritCham Indonesia

“Program Kampung Iklim (ProKlim) merupakan program yang dikembangkan KLHK dalam meningkatkan ketahanan terhadap dampak perubahan iklim dan pengurangan dampak emisi gas rumah kaca. Kami berharap program ini juga dapat mendorong masyarakat untuk menunjukkan dukungan dan partisipasi aktifnya," ujar Dirjen Pengendalian Perubahan Iklim (PPI), Kementerian LHK, Rhuanda Agung Sugardiman. [KW]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.