Dark/Light Mode

Buka World Hydropower Congress di Bali, Jokowi Tegaskan Pentingnya Kolaborasi Kembangkan PLTA

Rabu, 1 November 2023 09:55 WIB
Presiden Joko Widodo secara resmi membuka World Hydropower Congress 2023 yang digelar di Bali Nusa Dua Convention Center BNDCC pada Selasa, (31/11) didampingi oleh Menteri Sekretaris Negara Pratikno (ketiga dari kiri), Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arifin Tasrif (ketiga dari kanan), Presiden International Hydropower Association IHA Malcolm Turnbull (keempat dari kanan), Direktur Utama PT PLN Persero Darmawan Prasodjo (kedua dari kanan), dan Pj. Gubernur Bali Sang Made Mahendra Jaya. (Foto: BPMI Setpres/Muchlis Jr.)
Presiden Joko Widodo secara resmi membuka World Hydropower Congress 2023 yang digelar di Bali Nusa Dua Convention Center BNDCC pada Selasa, (31/11) didampingi oleh Menteri Sekretaris Negara Pratikno (ketiga dari kiri), Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arifin Tasrif (ketiga dari kanan), Presiden International Hydropower Association IHA Malcolm Turnbull (keempat dari kanan), Direktur Utama PT PLN Persero Darmawan Prasodjo (kedua dari kanan), dan Pj. Gubernur Bali Sang Made Mahendra Jaya. (Foto: BPMI Setpres/Muchlis Jr.)

RM.id  Rakyat Merdeka - Presiden Republik Indonesia Joko Widowo (Jokowi) secara resmi membuka World Hydropower Congress 2023 yang digelar di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC) pada Selasa, 31 Oktober 2023.

Kali ini, Indonesia sebagai tuan rumah penyelenggaraan forum besar mengenai pembangkit listrik tenaga air atau PLTA.

"Saya mengapresiasi terselenggaranya World Hydropower Congress 2023 ini yang memilih lokasi di Indonesia. Indonesia berkomitmen penuh mempercepat transisi energi melalui penambahan energi baru terbarukan (EBT) dalam skala besar karena Indonesia kaya potensi energi hijau,” jelas Jokowi dalam sambutan di Bali, Selasa (31/10/2023).

Jokowi menyampaikan potensi energi hijau Indonesia diperkirakan mencapai 3.600 Gigawatt (GW) baik dari matahari, angin, panas bumi, arus laut, ombak dari bio energi, dan juga dari tenaga hidro (air).

Karena itu, salah satu upayanya dengan penambahan energi yang berasal dari sumber daya air atau hydropower.

Baca juga : Presiden Jokowi Buka World Hydropower Congress 2023 Di Bali

"Terkait potensi hydro, Indonesia memiliki lebih dari 4.400 sungai yang potensial dan 128 di antaranya adalah sungai besar," kata Jokowi.

Kendati begitu, tantangan seperti lokasi sumber hidro yang posisinya jauh dari pusat kebutuhan listrik, tetap ada.

Berangkat dari situ, Pemerintah Indonesia telah membuat cetak biru (blueprint) percepatan jalur transmisi yang menyambungkan listrik dari lokasi tenaga hidro menuju pusat pertumbuhan ekonomi dan pusat pertumbuhan industri, sehingga nilai kemanfaatannya menjadi lebih tinggi. Tantangan lainnya adalah pendanaan dan alih teknologi.

Menurut dia, keduanya membutuhkan investasi yang tidak sedikit dan membutuhkan kolaborasi dengan seluruh kekuatan ekosistem hidro di dunia.

"Saya berharap World Hydropower Congress ini dapat menjadi forum kolaborasi yang menghasilkan rekomendasi kebijakan dan meningkatkan investasi untuk pemanfaatan energi air bagi ekonomi hijau yang berkelanjutan," tandasnya.

Baca juga : Di Rakornas, Mendagri Tekankan Pentingnya Pelayanan Dukcapil

Menteri ESDM Arifin Tasrif berbicara pada pembukaan berharap, Kongres ini dapat digunakan untuk bertukar ide, informasi dan berbagi pengalaman yang bermanfaat untuk dapat mengatasi tantangan dalam pengembangan pembangkit listrik tenaga air.

Dia juga menekankan untuk meningkatkan kolaborasi konstruktif secara global. PLTA, kata dia, merupakan salah satu energi terbarukan yang telah dimanfaatkan Indonesia untuk sistem kelistrikan selama lebih dari 100 tahun.

Arifin mencatat, Indonesia memiliki potensi pembangkit listrik tenaga air sebesar 95 GW.

Saat ini, kapasitas terpasang PLTA, baru mencapai 6,7 gigawatt (GW).

"Pembangkit listrik tenaga air akan dikembangkan sebesar lebih dari 10 GW pada tahun 2030 serta ditingkatkan lebih lanjut menjadi 72 GW pada tahun 2060, sementara kapasitas penyimpanan yang dipompa sebesar 4,2 GW," ujarnya merinci.

Baca juga : Jokowi Tenang, Kalau Senyum Sri Mulyani Masih Terkembang

Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo terkait hal ini menyampaikan, bahwa bumi ini sedang memanas, sehingga dia mengajak semua pihak untuk memastikan generasi penerus punya masa depan lebih baik dengan salah satunya mengurangi emisi gas rumah kaca.

PLN pun, kata dia, berkomitmen penuh untuk melakukan percepatan dalam pengurangan tersebut.

"PLTA adalah “raksasa yang terlupakan” dalam pengembangan listrik rendah karbon dan memiliki peran penting dalam mempercepat transisi energi," ungkap Darmawan.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.