Dark/Light Mode

Gandeng ICMI, Teten Ingin Ciptakan Sumber Ekonomi Baru Lewat Digitalisasi UMKM

Jumat, 3 November 2023 21:30 WIB
Menkop UKM Teten Masduki mengajak ICMI untuk bersama-sama menciptakan percepatan transformasi digital bagi UMKM. (Foto: Dok. Kemenkop UKM)
Menkop UKM Teten Masduki mengajak ICMI untuk bersama-sama menciptakan percepatan transformasi digital bagi UMKM. (Foto: Dok. Kemenkop UKM)

 Sebelumnya 
Menurut Teten, penting untuk merencanakan masa depan Indonesia 5-10 tahun mendatang agar bisa menjadi negara maju.

"Potensi kita sangat besar, tetapi apakah Indonesia sudah mampu memenuhi syarat menjadi negara besar? Ini agenda kita sekarang untuk menciptakan lapangan kerja berkualitas yang menggantikan ekonomi subsisten," katanya.

Diakui Teten, untuk bisa menyelesaikan tantangan tersebut membutuhkan pendekatan yang tak mudah.

Salah satunya, program hilirisasi yang sering disebut oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) berbasis SDA dan keunggulan domestik lewat hasil perkebunan, pertanian, dan kelautan.

"Kita harus menumbuhkan sumber ekonomi baru. Walaupun sekarang fondasi sudah dimulai dengan larangan ekspor bahan mentah, harus juga disusun peta jalan industrialisasi. Saya sudah sampaikan bahwa industrialisasi ini harus melibatkan koperasi dan UMKM, tanpa melibatkan mereka kita tak bisa mengubah struktur ekonomi subsisten," ujarnya.

Teten mengatakan, industrialisasi yang harus berbasis keunggulan domestik sehingga punya potensi untuk maju dan berkembang. Indonesia dan ASEAN memiliki kekuatan pada aquaculture dan agriculture.

Baca juga : Gandeng ITPC Osaka dan KBRI Tokyo, BNI Dongkrak Bisnis UMKM

"Jika Indonesia memimpin ASEAN dengan dua sektor ini maka akan sangat luar biasa," katanya.

Terkait peran ICMI, Teten mengajak ICMI bersama dengan Pemerintah dan pihak terkait lainnya, untuk turut berkontribusi melahirkan ekonomi baru.

"Termasuk mencari alternatif pembiayaan yang murah dan mudah. Karena pembiayaan selama ini menjadi kendala bagi UMKM, khususnya terkait aset sebagai agunan," kata Teten.

Ia melanjutkan, inovasi dalam pembiayaan UMKM mencakup tersedianya pembiayaan yang murah, cepat, dan mudah.

Sebagaimana arahan Presiden Jokowi, untuk meningkatkan rasio kredit perbankan bagi UMKM dari sebelumnya 20 persen menjadi lebih dari 30 persen di tahun 2024.

Kemudian plafon KUR dari sebelumnya maksimum Rp 500 juta naik menjadi Rp 20 miliar. Serta, KUR tanpa agunan naik dari Rp 50 juta menjadi Rp 100 juta, pembiayaan LPDB-KUMKM hanya untuk koperasi, dan pembiayaan usaha perempuan melalui Mekaar.

Baca juga : Jaring 30 Startup Inovatif dan Kreatif, Kemenkop UKM Dukung Digitalisasi UMKM

Transformasi digital ditegaskannya, menjadi suatu keharusan. Pemerintah juga telah menargetkan UMKM onboarding digital sebanyak 30 juta UMKM yang saat ini telah mencapai 22 juta UMKM yang berjualan secara online.

"Saya berharap dari UMKM, kita kembangkan dengan dukungan ekosistem. Dengan seperti itu bisa segera mengubah struktur ekonomi kita, agar menjadi negara maju pada 2045 dengan mendorong UMKM masuk ke sektor strategis," ucapnya.

Ketua Umum Ikatan ICMI Arif Satria yang mengatakan, ke depan kompetisi ekonomi dan industri mengarah kepada kreativitas dan imajinasi.

Untuk itu ia mengajak para pelaku usaha berfokus pada future practice agar menjadi leader (pemimpin), karena jika hanya berbasis pada past practice cenderung menjadi follower (pengikut).

"Kita sedang berada dalam situasi yang memerlukan kemampuan untuk melakukan terobosan dan kreativitas, masa depan adalah kompetisi imajinasi dan kreativitas. Orang kecil jangan berfikir selamanya akan kecil, kita saat ini masih kecil punya peluang besar menjadi siapa-siapa di depan, yang penting punya pola pikir kreatif dan future practice," ucap Arif.

Ia menjelaskan, era masa depan disebut era give economy, di mana menyumbang adalah investasi. Kepedulian dan value untuk berbagi pada rumus ekonomi.

Baca juga : Gandeng BRI, BPJamsostek Berikan Perlindungan Bagi Para Debitur

"Dari seluruh usaha di manapun kami harap bisa berkolaborasi dengan kita untuk saling berbagi. Bisnis masa depan adalah orang-orang yang tahu ekosistem, banyak berjejaring dan berkolaborasi," kata Arif yang juga Rektor IPB ini.

Saat ini, ICMI telah mendampingi 382 UMKM. Di mana ICMI membangun mimpi dan optimisme dengan kerja nyata dan konkret.

"ICMI tidak hanya berencana, tapi juga menjadi pelopor untuk membangun ekosistem bisnis masa depan," pungkas Arif.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.