Dark/Light Mode

Indonesia Jaring Investor Inggris Dan Eropa Lewat Proyek Senilai USD 560 Juta

Sabtu, 7 Oktober 2023 11:04 WIB
KBRI London bersama Bank Indonesia menggelar  Indonesia Investment Forum secara hybrid di KBRI London, Inggris, Kamis, 5 Oktober 2023. (Foto Harian Rakyat Merdeka/RM.id/KBRI London)
KBRI London bersama Bank Indonesia menggelar Indonesia Investment Forum secara hybrid di KBRI London, Inggris, Kamis, 5 Oktober 2023. (Foto Harian Rakyat Merdeka/RM.id/KBRI London)

RM.id  Rakyat Merdeka - Indonesia menawarkan tiga belas proyek investasi di sektor energi, industri, kendaraan listrik, pariwisata, infrastruktur, transportasi, pertambangan, dan digitalisasi lewat proyek senilai 560 juta dolar AS pada sesi business matching Indonesia Investment Forum (IIF) 2023, Kamis (5/10).

Acara yang dilaksanakan secara hybrid di KBRI London, IIF 2023 dihadiri sekitar 200 peserta yang merupakan pelaku bisnis, pemimpin perusahaan multinasional. 

Sekitar 20 investor Inggris dan Eropa menyatakan minatnya pada proyek-proyek tersebut, di acara IIF 2023 yang mengusung tema “Fostering Sustainable Growth Through Green Investment and Digital Transformation”.

Baca juga : Presiden Apresiasi Kepada Investor IKN: Ini Bukan Investasi Sia-sia

Menurut Duta Besar Indonesia untuk Inggris Desra Percaya, saat ini Inggris merupakan peringkat 10 investor terbesar Indonesia dengan investasi senilai lebih dari 500 juta dolar AS dan total perdagangan senilai 2,7 miliar dolar AS sehingga kesempatan masih terbuka luas.

"IIF dimaksudkan untuk menjadi medium untuk jajaki, identifikasi, dan bentuk kerja sama di bidang investasi di Inggris dan kawasan Eropa," terang Desra dalam keterangannya, Sabtu (7/10). 

Desra menambahkan, IIF 2023 juga berikan informasi terkini mengenai perkembangan ekonomi dan kebijakan moneter untuk meningkatkan kepercayaan investor asing ke Indonesia.

Baca juga : Sri Mulyani: Indonesia Termasuk Beruntung, Ekonomi Bagus Tanpa Banyak Drama

Sementara itu, potensi investasi di Indonesia juga diakui perwakilan Pemerintah Inggris yang hadir pada forum yang diselenggarakan KBRI London bersama dengan Bank Indonesia tersebut.

Pemerintah Inggris menekankan pentingnya peningkatan kerja sama pada sektor yang menjadi fokus kedua negara, yaitu pengembangan ekosistem kendaraan listrik, mineral penting (critical minerals) dan infrastruktur energi hijau.

“Di tengah ketidakpastian ekonomi global, Indonesia berhasil menjaga pertumbuhan ekonomi di angka 5,7 persen dan tingkat inflasi 4 persen. Stabilitas politik Indonesia yang terjaga baik juga menunjukkan perhatian besar pemerintah Indonesia terhadap investasi asing,” ungkap Bahlil Lahadalia, Menteri Investasi/Kepala BKPM dalam sambutan virtualnya.

Baca juga : Sharp Indonesia Berhasil Capai Produksi Lemari Es ke 25 Juta Unit

Hadir menjadi salah satu pembicara kunci, Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo, menyampaikan alasan pentingnya investasi di Indonesia. Antara lain, Indonesia miliki kondisi makroekonomi stabil dengan angka defisit fiskal di bawah 3 persen Produk Domestik Bruto, nilai tukar rupiah stabil dan angka inflasi yang menurun.

Secara khusus, Gubernur BI juga memimpin diskusi roundtable yang menghadirkan Alderman Vincent Keaveny dari City of London Corporation selaku Guest of Honor dan diikuti oleh 17 perwakilan senior perusahaan investasi dan asosiasi bisnis.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.