Dark/Light Mode

IKN Butuh 9,5 Juta Ton Baja, Industri Dalam Negeri Siap Pasok

Senin, 6 November 2023 14:24 WIB
Direktur Utama PT Krakatau Steel Persero Tbk, Purwono Widodo (kanan) bersama Plh. Ketua Umum KADIN Indonesia, Yukki N Hanafi (kiri) saat jumpa pers IISIA Business Forum IBF 2023. (Foto: Adit/Rakyat Merdeka)
Direktur Utama PT Krakatau Steel Persero Tbk, Purwono Widodo (kanan) bersama Plh. Ketua Umum KADIN Indonesia, Yukki N Hanafi (kiri) saat jumpa pers IISIA Business Forum IBF 2023. (Foto: Adit/Rakyat Merdeka)

RM.id  Rakyat Merdeka - The Indonesian Iron & Steel Industry Association (IISIA) memperkirakan kebutuhan baja untuk proyek Ibu Kota Nusantara (IKN) mencapai 9,5 juta ton. Industri baja nasional siap memasoknya.

Chairman IISIA, Purwono Widodo mengatakan, pihaknya mengupayakan kebutuhan baja untuk IKN akan dioptimalisasikan dengan produksi dalam negeri. “Pemenuhan kebutuhan baja di IKN akan dilakukan sesuai 5 tahapan pembangunan,” ujarnya saat jumpa pers IISIA Business Forum (IBF) 2023 di Jakarta, Senin (6/11/2023).

Menurut Purwono, perkiraan pasokan baja yang disalurkan ke IKN pada tahap awal yakni 500.000 ton hingga 700.000 ton. Untuk tahap kedua dan seterusnya itu baru dia atas 1 juta ton.

Baca juga : Ini Trik Jitu INACA Hadapi Tantangan Industri Penerbangan

Purwono mewanti-wanti pemerintah agar baja yang digunakan di setiap proyek IKN tidak menggunakan produk baja impor, melainkan produk lokal.

Kebutuhan Baja Nasional

Saat ini, perkembangan industri baja nasional diperkirakan akan meningkat setiap tahunnya. IISIA memproyeksikan bahwa kebutuhan baja nasional pada 2045 diperkirakan sebesar 100 juta ton dengan nilai investasi mencapai 100 miliar dolar AS. 

Baca juga : Industri Digital Dan Elektronik RI Siap Rebut Pasar Global

Hal tersebut merupakan potensi yang baik bagi industri baja mengingat saat ini pemerintah sedang gencar melakukan proyek pembangunan nasional yang mana baja merupakan salah satu material utamanya. 

Namun, di sisi lain, industri baja nasional juga menghadapi tantangan berupa tingkat utilisasi kapasitas produksi baja nasional yang masih rendah. Tantangan lain yang perlu dihadapi adalah industri baja harus mampu menghasilkan produk baja rendah emisi karbon dalam upaya mengimplementasikan Green Industry menuju Net Zero Emission yang ditargetkan tercapai pada tahun 2050. 

 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.