Dark/Light Mode

Kementan Apresiasi HPDKI Akselerasikan Pengembangan Domba dan Kambing

Minggu, 17 September 2023 09:04 WIB
Dirjen PKH Kementan Nasrullah (tengahI menghadiri silaturahmi nasional HPDKI IX, di Bandung, Sabtu (16/9). (Foto: Dok. Kementan).
Dirjen PKH Kementan Nasrullah (tengahI menghadiri silaturahmi nasional HPDKI IX, di Bandung, Sabtu (16/9). (Foto: Dok. Kementan).

RM.id  Rakyat Merdeka - Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Ditjen PKH) memberikan apresiasi kepada Himpunan Peternak  Domba Kambing Indonesia (HPDKI) yang berupaya mengakselerasikan peran strategis pengembangan peternakan domba dan kambing di Indonesia. Hal tersebut disampaikan Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan, Nasrullah, saat menghadiri Silaturahmi Nasional Himpunan Peternak Domba Kambing Indonesia (Silatnas HPDKI) ke 9, di Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Sabtu (16/9).

Nasrullah mengatakan, HPDKI sebagai salah satu assosiasi saat ini telah berhasil meningkatkan peran strategis pengembangan peternakan domba dan kambing dengan model closed loop sistem terintegrasi, dari pembibitan, pembiakan, dan penggemukan secara berkelanjutan.

“Saya mengapresiasi program-program strategis HPDKI yang telah selaras dengan kebijakan pemerintah dalam rangka mendorong pembangunan di subsektor peternakan dan kesehatan hewan,” kata Nasrullah.

Program-program strategis HPDKI di antaranya korporasi peternakan closed loop berbasis klaster; integrasi sistem produksi berbasis nilai tambah; capacity building peternak; penguatan kelembagaan organisasi; dan sistem perbibitan ternak berbasis budaya.

Baca juga : Semoga Bisa Redam Inflasi

"Melalui pengembangan model ini sebagai langkah strategis meningkatkan nilai produksi dalam negeri dengan adanya sinergi dan kolaborasi antar pihak dari hulu sampai ke hilir," kata Nasrullah.

Selain itu, menurut Nasrullah, dengan model terintegrasi ini ada jaminan ketersediaan ternak secara kontinyu dan berkelanjutan. Selain itu juga mempermudah dalam memperoleh akses pembiayaan dan memperoleh informasi peluang pasar.

“Perkembangan lima tahun terakhir industri peternakan domba dan kambing (Doka) mengalami tren positif dengan terbukanya peluang pasar, baik domestik maupun ekspor,” kata Nasrullah.

Dia menyampaikan, pertumbuhan dan pembukaan pasar di sektor hilir berdampak pada peningkatan nilai jual dan daya tawar peternak. Menurutnya, kambing dan domba sebagai ternak unggulan Indonesia karena berkontribusi penting dalam pemenuhan protein hewani masyarakat, terutama untuk kebutuhan keagamaan seperti kurban dan aqiqah dan kepentingan adat lainnya.

Baca juga : Kemenperin Dorong Hilirisasi Silika Untuk Pengembangan Industri Semikonduktor

Ia menyebutkan, berdasarkan data statistik, populasi kambing 2022 mencapai 19,4 juta ekor dan tren populasi kambing mengalami kenaikan setiap tahunnya sekitar 1-3 persen. Sedangkan produksi daging kambing 2022 sebanyak 63,7 ribu ton.

“Populasi domba tahun 2022 mencapai 15,6 juta ekor dengan produksi daging domba tahun 2022 sebanyak 54,7 ribu ton dan jumlah peternak domba kambing ada sekitar lebih dari 4 juta RT peternak,” imbuhnya.

Yudi Guntara Noor Ketua Umum HPDKI menjelaskan, jumlah anggota HPDKI berjumlah sekitar 5.000 anggota yang tersebar di 14 Provinsi dan 104 Kabupaten/Kota di seluruh Indonesia. “HPDKI mencanangkan duplikasi program klaster secara bertahap dapat dilakukan di 15 provinsi di wilayah kerja HPDKI dan yang saat ini modelnya sudah berjalan di Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur,” ungkap Yudi.

Direktur Perbibitan dan Produksi Ternak Agung Suganda menyampaikan, saat ini Kementerian Pertanian melakukan berbagai upaya untuk mendukung peternak domba dan kambing antara lain melakukan penguatan sistem pembibitan rakyat dengan penyediaan bibit unggul seperti dorper, boer, saanen, penyediaan embrio dan semen beku, introduksi Inseminasi Buatan dan peningkatan keterampilan Inseminasi Buatan bagi petugas dan peternak.

Baca juga : PeTebu Ganjar Ajak Warga Medan Donor Darah Dan Normalisasi Saluran Air

“Pentingnya penguatan teknologi pembibitan dan pemeliharaan untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas bibit sesuai dengan standar,” ungkap Agung.

Selain itu, Agung mengungkapkan, pemerintah juga melakukan penguatan wilayah sumber bibit ternak, agar pembibitan  ternak lebih terfokus pada wilayah yang memenuhi kriteria jenis/spesies dan rumpun ternak, agroklimat, kepadatan penduduk, sosial ekonomi, budaya, serta ilmu pengetahuan  dan  teknologi.

“Penetapan wilayah sumber bibit ini dituangkan melalui Keputusan Menteri Pertanian dan sejauh ini penetapan rumpun galur doka lokal maupun integrasi mencapai sekitar 11 rumpun/galur domba, sedangkan 13 rumpun/galur kambing,” pungkasnya.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.