Dark/Light Mode

Kembangkan Listrik Hijau

PLN Gandeng 5 Perusahaan Dunia

Kamis, 30 November 2023 11:17 WIB
Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika Nezar Patria (tengah) bersama Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Yudo Dwinanda Priaadi (keempat dari kiri), Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo (keempat dari kanan), Regional President of Commercial GE Gas Power Asia Venkat Kannan (kedua dari kiri), Country Managing Director Hitachi Energy Indonesia Predag Grupkovic (ketiga dari kanan), Direktur Transmisi dan Perencanaan Sistem PLN Evy Haryadi (kanan), Vice President China Southern Power Grid International HK Co., Ltd Gong Tiansen (kedua dari kanan), Country Manager Indonesia Electricite de France EDF International Division Chandra Satria Muda (kiri), Country Coordinator untuk program INDODEPP Danish Energy Agency Danish Energy Agency Anders Kruse (ketiga dari kiri).
Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika Nezar Patria (tengah) bersama Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Yudo Dwinanda Priaadi (keempat dari kiri), Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo (keempat dari kanan), Regional President of Commercial GE Gas Power Asia Venkat Kannan (kedua dari kiri), Country Managing Director Hitachi Energy Indonesia Predag Grupkovic (ketiga dari kanan), Direktur Transmisi dan Perencanaan Sistem PLN Evy Haryadi (kanan), Vice President China Southern Power Grid International HK Co., Ltd Gong Tiansen (kedua dari kanan), Country Manager Indonesia Electricite de France EDF International Division Chandra Satria Muda (kiri), Country Coordinator untuk program INDODEPP Danish Energy Agency Danish Energy Agency Anders Kruse (ketiga dari kiri).

RM.id  Rakyat Merdeka - PT PLN (Persero) terus memperluas jalinan kolaborasi di tingkat global demi mengakselerasi transisi energi.

Dalam gelaran Enlit Asia 2023, PLN menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan lima perusahaan energi terkemuka dunia untuk pengembangan ekosistem hijau di tanah air.

Kelima perusahaan tersebut adalah PT Hitachi Sakti Energy Indonesia, Electricite de France SA (EDF), GE Vernova, The Danish Energy Agency dan China Southern Power Grid International (HK) Co., Ltd.

Melalui kolaborasi dengan kelima perusahaan ini, PLN akan memperoleh dukungan dalam menjalankan transisi energi untuk mencapai net zero emissions di tahun 2060.

Baca juga : Lestari: Kembangkan Pariwisata Nasional, Kualitas SDM Perlu Digenjot

Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, dalam rangka menghadapi krisis perubahan iklim, komunitas energi global mesti bersatu.

Sehingga, tantangan transisi energi yang muncul di berbagai bidang mulai dari inovasi teknologi, investasi dan kebijakan bisa segera diatasi.

"Dengan kolaborasi ini, kita tidak hanya akan mampu memetakan setiap tantangan yang ada, tetapi juga mampu mengatasi setiap tantangan tersebut. Sehingga, misi besar transisi energi bisa terwujud," ungkap Darmawan dalam Enlit Asia 2023 dengan tema "Strengthening ASEAN Readiness in Energy Transition” pada Selasa, (14/11) di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD, Tangerang Selatan.

Berbagai upaya mencapai misi besar ini terlihat dari MoU yang dijalin PLN dengan 5 perusahaan tersebut. Seperti MoU PLN dengan HK dalam menjajaki peluang kemitraan jangka panjang untuk pengembangan High Voltage Direct Current (HVDC), pumped storage, interkoneksi antarpulau, hingga smart grid.

Baca juga : Berdayakan Masyarakat Kota Bontang, Ganjar Milenial Gelar Pelatihan Menjahit

Sedangkan MoU PLN dengan PT Hitachi Sakti Energy Indonesia, EDF, GE Vernova, dan The Danish Energy Agency akan melingkupi joint study melalui pertukaran informasi dalam berbagai hal untuk mendukung transisi energi di Indonesia.

Berbagai kolaborasi ini searah dengan identifikasi perseroan terkait tantangan mismatch sumber energi baru terbarukan (EBT) yang terisolir dengan pusat demand listrik di perkotaan.

"Kami telah mengidentifikasi adanya mismatch antara potensi EBT yang besar dengan pusat demand (listrik). Kami sedang dalam proses merancang pembangunan green enabling transmission line untuk memfasilitasinya," tambah Darmo, panggilan akrabnya.

Tantangan berikutnya datang dari listrik EBT yang bersifat intermiten, fluktuatif dipengaruhi perubahan cuaca. Dalam hal ini, PLN siap membangun smart grid yang dilengkapi dengan flexible generation, smart transmission, smart distribution, hingga smart meter.

Baca juga : Penarikan Cukai Plastik Dikhawatirkan Turunkan Pertumbuhan Ekonomi

Untuk menyukseskan seluruh upaya tersebut, PLN telah merancang Accelerated Renewable Energy Development (ARED). Melalui ARED, pengembangan green enabling transmission line dan smart grid akan terus didorong untuk memperkuat sistem suplai listrik hijau di Indonesia.

"Bisakah PLN melakukannya sendiri? jawabannya tidak. Ini adalah tantangan global, kita harus mengatasinya dengan cara yang terpadu. Komunitas global harus bersatu untuk mengatasi tantangan perubahan iklim," pungkas Darmo.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.