Dark/Light Mode

Pangkas Emisi, Industri Lirik Biomassa untuk Transisi Energi

Senin, 4 Desember 2023 12:52 WIB
Diskusi Powering the Future with Renewable Energy Solutions pada konferensi perubahan iklim COP28 UNFCCC di Paviliun Indonesia, Dubai, Minggu (3/12). (Foto: Ist)
Diskusi Powering the Future with Renewable Energy Solutions pada konferensi perubahan iklim COP28 UNFCCC di Paviliun Indonesia, Dubai, Minggu (3/12). (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Industri hilir di Tanah Air melirik biomassa untuk menggantikan batubara dalam transisi energi bersih untuk mengurangi emisi gas rumah kaca.

Chief Sustainability Officer APP Group, Elim Sritaba menjelaskan, pihaknya telah menargetkan untuk mengurangi emisi karbon hingga 30 persen yang akan dicapai pada tahun 2030 mendatang. Bahkan pada tahun 2060 atau lebih cepat APP menargetkan untuk bisa mencapai Net Zero Emissions (NZE).

"Sesuai dengan dokumen Sustainability Roadmap Vision (SRV), kami melakukan langkah-langkah untuk dekarbonisasi hingga bisa mengurangi 30 persen emisi karbon pada tahun 2030," kata dia saat diskusi panel bertajuk 'Powering the Future with Renewable Energy Solutions' pada konferensi perubahan iklim COP28 UNFCCC di Paviliun Indonesia, Dubai, Minggu (3/12).

Baca juga : Rencana Investasi JETP Masih Setengah Hati Untuk Transisi Energi Hijau

Dia menjelaskan, langkah-langkah yang dilakukan di antaranya adalah melakukan efisiensi energi dan menghitung peluang jangka panjang dalam menggantikan batubara sebagai sumber energi di pabrik ke energi baru terbarukan (EBT) yang tepat sasaran salah satunya biomassa.

Elim menjelaskan, salah satu pabrik pulp dan kertas APP yaitu PT OKI Pulp sudah berhasil memanfaatkan EBT hingga 99 persen dari kebutuhan energinya dengan memanfaatkan kulit kayu dan cairan black liquor yang berasal dari proses produksi pulp.

Elim mengungkapkan, tantangan terbesar dalam transisi energi yang dilakukan APP adalah pabrik-pabrik yang dibangun sebelum tahun 1990 tidak bisa beralih menggunakan biomassa dengan mudah karena alasan teknis. "Dalam kondisi ini kami mengoptimalkan efisiensi energi," katanya.

Baca juga : Prihatin Banjir Samosir, Toba Pulp Lestari Kirim Bantuan Air Bersih Dan Sembako

Selain di pabrik, APP, kata Elim juga mengembangkan pembangkit listrik tenaga surya untuk memasok kebutuhan listrik di kantor. Saat ini kapasitas terpasang PLTS  sebesar 18 MW dan ditargetkan akan mencapai 30 MW. "Teknologi yang menunjang pemakaian energi terbarukan diharapkan bisa maju seperti pembangkit tenaga surya yang berkembang pada akhirnya menjadi biaya yg lebih murah secara operasional” itu katanya. 

Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Hutan Indonesia, Indroyono Soesilo mengatakan, biomassa kayu sangat potensial untuk mendukung program transisi energi nasional. "Kita memiliki spesies kayu energi seperti gamal dan kaliandra dengan kadar kalor lebih dari 4.500 untuk substitusi batubara," katanya.

Indroyono menjelaskan pengembangan biomassa kayu sebagai sumber energi bisa dilakukan dengan model bisnis multi usaha kehutanan di areal Perizinan Berusaha Pemanfaatan Hutan (PBPH). "Konsesi PBPH berbasis multiusaha kehutanan ini  bisa mendukung penyediaan biomassa kayu," katanya.

Baca juga : Jokowi: Indonesia Komit Dalam Perubahan Iklim Dan Transisi Energi

Indroyono menambahkan, dalam waktu dekat akan diterbitkan Permen ESDM  yang mengatur pemanfaatan biomass untuk campuran  bahan bakar pada PLTU. " Melalui Permen ESDM ini  diharapkan dapat diperoleh harga biomass yang menarik, sehingga dapat mendorong pembangunan hutan tanaman energi sebagai sumber bahan baku biomass yang berkelanjutan," jelas Indroyono. 

Ketua Steering Committee Green Economy Kaukus DPR yang juga anggota Dewan Energi Nasional, Satya Widya Yudha mengapresiasi, langkah industri yang melakukan transisi energi. Dia mengingatkan upaya dekarbonisasi dengan transisi energi untuk mencapai net zero emission tidak bisa dilakukan satu pihak sendirian melainkan harus melibatkan semua pihak, termasuk korporasi.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.