Dark/Light Mode

Kemenlu dan APJATI Dorong Pekerja Migran Indonesia Ahli dan Profesional

Minggu, 24 Desember 2023 10:37 WIB
Ekonom APJATI As`ad, Wakil Ketua Umum DPP APJATI Bidang Tenaga Kerja Ahli dan Profesional Said Saleh Alwaini di acara Kementerian Luar Negeri mengenai potensi bisnis Indonesia di kawasan Asia Pasifik dan Afrika. (Foto: Istimewa)
Ekonom APJATI As`ad, Wakil Ketua Umum DPP APJATI Bidang Tenaga Kerja Ahli dan Profesional Said Saleh Alwaini di acara Kementerian Luar Negeri mengenai potensi bisnis Indonesia di kawasan Asia Pasifik dan Afrika. (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan Afrika Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) menyelenggarakan kegiatan sosialisasi di Jakarta mengenai Potensi Bisnis Indonesia di Kawasan Asia Pasifik dan Afrika. Salah satu potensi bisnis yang menjadi fokus agenda tersebut adalah potensi penyerapan tenaga kerja Indonesia di negara-negara Kawasan Asia Pasifik dan Afrika.

Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat (DPP) Asosiasi Perusahaan Jasa Tenaga Kerja Indonesia (APJATI) Ayub Basalamah mengapresiasi acara sosialisasi tersebut. Menurutnya, acara tersebut adalah bukti komitmen Pemerintah untuk membangun sinergi dengan perusahaan swasta dalam menembus pasar barang dan jasa internasional.

“Kementerian Luar Negeri sebagai pembawa pesan Indonesia ke dunia dan penghimpun pesan dunia untuk Indonesia telah berhasil menjalankan fungsinya dengan baik, terutama pada bidang ekonomi. Acara-acara (sosialisasi) seperti ini sangat membantu pihak swasta untuk mengetahui peluang-peluang di luar negeri dan menunjukkan keseriusan Pemerintah dalam membangun sinergi dengan pihak Swasta,” tegas Ayub Basalamah.

Baca juga : Seminar Nasional Outlook Perekonomian Indonesia 2024 Tekankan Optimisme Ekonomi Nasional Moncer

Selain sebagai media informasi mengenai potensi bisnis di pasar internasional, kegiatan ini juga dapat dimanfaatkan sebagai wadah untuk menyampaikan kritik dan saran yang membangun dari pelaku usaha Indonesia kepada Pemerintah. Kritik dan saran yang membangun tentunya sangat dibutuhkan Pemerintah untuk terus meningkatkan pelayanannya sehingga lebih efektif dan maksimal dalam mendukung peningkatan daya saing Indonesia di pasar internasional.

Wakil Ketua Umum DPP APJATI Bidang Tenaga Kerja Ahli dan Profesional Said Saleh Alwaini menyampaikan pandangannya mengenai regulasi yang kurang tepat dalam penempatan tenaga kerja ahli dan profesional ke luar negeri di acara tersebut. Menurutnya, regulasi penempatan Pekerja Migran Indonesia (PMI) saat ini masih bersifat pukul rata, yang pengaturan antara PMI yang bekerja di sektor rentan (vulnerable sectors) dengan sektor lainnya tidak dibedakan.

“Ketika berbicara mengenai penempatan PMI sebagai asisten rumah tangga (domestic workers) dengan perawat dan insinyur ke Australia tentu prosedurnya harus dibedakan. Prosedur yang ketat dengan verifikasi berlapis sangat diperlukan untuk melindungi domestic workers karena pekerjaannya masuk ke dalam kategori vulnerable sectors. Tetapi, untuk penempatan tenaga skilled dan professional, regulasi yang terlalu ketat justru menghambat upaya peningkatan jumlah penempatan sektor tersebut,” ungkap Said Saleh Alwaini.

Baca juga : Ini Pesan Mahfud Untuk Pekerja Migran Indonesia

Prosedur yang ketat tersebut juga menghambat Perusahaan Penempatan Pekerja Migran Indonesia (P3MI) dalam menempatkan tenaga kerja yang ahli dan profesional ke negara-negara yang potensial. Padahal penempatan PMI yang ahli dan profesional di negara-negara tersebut dapat menghasilkan efek pengganda seperti mendatangkan permintaan ekspor barang dari Indonesia ke negara-negara tersebut.

“Kita ambil contoh PMI yang kita tempatkan di Australia. Satu waktu ketika saya berkunjung ke Australia saya mendapat request dari orang-orang yang berhasil kita berangkatkan ke sana untuk ekspor coconut husk dari Indonesia. Tentu hal seperti ini yang kita harapkan, dengan PMI yang kita kirim ke luar negeri bisa menjadi duta pemasaran produk-produk Indonesia di luar negeri,” lanjut Said Saleh Alwaini.

Kegiatan sosialisasi seperti ini tentu sangat bermanfaat untuk membuka wawasan pelaku usaha Indonesia mengenai potensi-potensi di pasar internasional. Selain itu kegiatan ini dapat menjadi media tukar pikiran antara pihak swasta dan pemerintah untuk meningkatkan sinergi di antara keduanya.

Baca juga : Rektor UII: Indonesia Alami Kemunduran Demokrasi

APJATI sangat berharap Kementerian atau Lembaga lainnya, terus membuka forum diskusi seperti ini dengan para pelaku usaha, khususnya di bidang ketenagakerjaan yang berkaitan dengan penempatan PMI ke luar negeri.

Hal ini sejalan dengan dukungan Wakil Menteri Luar Negeri Pahala Nugraha Mansury yang sangat mendorong P3MI sebagai mitra pemerintah dalam membuka akses pasar kerja Indonesia ke pasar internasional pada kesempatan audiensi terpisah dengan Wakil Ketua Umum APJATI.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.