Dark/Light Mode

Lanjutkan Program Dedieselisasi

PLN Teken LOI Bersama 3 Perusahaan Nasional dan Multinasional

Sabtu, 23 Desember 2023 20:14 WIB
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo saat memberikan sambutannya pada acara penandatanganan Letter of Intent LOI program dedieselisasi antara PLN dan tiga perusahaan energi yaitu ib vogt GmbH asal Jerman, PT Indika Energy Tbk. dan Infraco Asia Development Pte., Ltd. di Kantor Pusat PLN, Jakarta (21/12).
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo saat memberikan sambutannya pada acara penandatanganan Letter of Intent LOI program dedieselisasi antara PLN dan tiga perusahaan energi yaitu ib vogt GmbH asal Jerman, PT Indika Energy Tbk. dan Infraco Asia Development Pte., Ltd. di Kantor Pusat PLN, Jakarta (21/12).

RM.id  Rakyat Merdeka - PT PLN (Persero) memperluas kolaborasi untuk menggenjot program dedieselisasi sebagai salah satu upaya dalam transisi energi nasional dan mitigasi perubahan iklim.

Dalam hal ini PLN menggandeng tiga perusahaan energi yaitu ib vogt GmbH asal Jerman, PT Indika Energy Tbk. dan Infraco Asia Development Pte., Ltd. Kolaborasi besar ini ditandai dengan penandatanganan Letter of Intent (LOI) oleh para pihak di Jakarta, Kamis (21/12).

Dalam kesepakatan, program ini akan dibagi ke dalam dua klaster, yaitu kolaborasi PLN Nusantara Power dan ib vogt GmbH dalam mendorong dedieselisasi di klaster pertama yang meliputi wilayah Indonesia bagian Barat.

Sedangkan kolaborasi PLN Indonesia Power, PT Indika Energy Tbk dan Infraco Asia Development Pte.,Ltd. bersama-sama akan mendorong dedieselisasi di klaster kedua yang meliputi wilayah Indonesia bagian Timur.

Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menyampaikan, program dedieselisasi ini sejalan dengan upaya kemandirian energi nasional.

Baca juga : Debat Pilpres Diyakini Pengaruhi Rasionalitas Pemilih

Yakni dengan terus menekan ketergantungan kita atas BBM yang berbasis impor, menggantinya dengan energi terbarukan dari domestik yang juga lebih ramah lingkungan.

Melalui program dedieselisasi, Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) yang sebelumnya melayani kebutuhan masyarakat di daerah terisolir, akan bertahap digeser secara hybrid memanfaatkan energi baru terbarukan (EBT) dari Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS).

”Dengan cara seperti ini, kita menjadi satu kesatuan yang utuh untuk mengurangi emisi gas rumah kaca. Dengan impian besar untuk memperlambat pemanasan global dan jika memungkinkan, untuk mendinginkan bumi,” ungkap Darmawan.

Darmawan mengemukakan, saat ini PLN memiliki kurang lebih 5.200 PLTD yang tersebar di sekitar 2.100 lokasi.

Dengan dedieselisasi, pihaknya berharap biaya dan emisi karbon yang besar dari operasional PLTD akan bisa ditekan maksimal.

Baca juga : Bertemu FAO, Mentan Siap Perkuat Pangan Nasional Dan Regional

Dalam jangka panjang, program dedieselisasi diharapkan tak hanya akan menyelamatkan bumi dari ancaman perubahan iklim, tetapi juga mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat melalui penyediaan listrik yang andal, murah dan ramah lingkungan.

”Melalui kolaborasi ini, kita akan mengganti mesin diesel dengan energi surya yang dilengkapi dengan sistem penyimpanan yang mumpuni,” imbuh Darmawan.

Direktur Manajemen Proyek dan EBT PLN Wiluyo Kusdwiharto menambahkan, program dedieselisasi PLTD ini diperkirakan mampu mengurangi konsumsi BBM hingga Rp 722,1 miliar dan menurunkan emisi CO2 kurang lebih 132 ribu ton per tahun.

”Dua klaster yang kita gagas pada LOI hari ini, akan membantu Indonesia dalam meningkatkan bauran EBT di sektor ketenagalistrikan secara masif. Potensinya mencapai 171 Gigawatt hour (Gwh) per tahun dan mampu menyala 24 jam nonstop atas teknologi mutakhir yang kita gunakan,” ujar Wiluyo.

Wiluyo mengungkapkan, banyaknya tantangan di lapangan untuk menggodok program dedieseliasi.

Baca juga : Ganjar Canangkan Program 1 Desa, 1 Faskes, 1 Nakes Pada Kampanye Perdana

Tetapi atas kolaborasi yang dilakukan dirinya optimis, program ini akan mampu meningkatkan suplai listrik nonstop 24 jam untuk daerah terisolir.

"Dedieselisasi konversi EBT ini menggunakan konsep penghematan BBM terbesar," jelas Wiluyo.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.