Dark/Light Mode

Kunker Ke Belanda, Teten Tegaskan Indonesia Perlu Belajar Pentingnya Fulfillment Center UMKM

Senin, 22 Januari 2024 19:55 WIB
Menkop UKM Teten Masduki (kiri) saat melakukan kunjungan kerja dalam kegiatan e-Commerce Fulfillment Center, di Zutphen, Den Haag, Belanda. (Foto: Dok. Kemenkop UKM)
Menkop UKM Teten Masduki (kiri) saat melakukan kunjungan kerja dalam kegiatan e-Commerce Fulfillment Center, di Zutphen, Den Haag, Belanda. (Foto: Dok. Kemenkop UKM)

RM.id  Rakyat Merdeka - Menteri Koperasi dan UKM (Menkop UKM) Teten Masduki melakukan kunjungan kerja dalam kegiatan e-Commerce Fulfillment Center, di Zutphen, Den Haag, Belanda.

Teten turut mengapresiasi inisiasi kehadiran Indonesia In Your Hand dalam e-Commerce Fulfillment Center, yang menjadi jembatan bagi produk Indonesia go global terutama dalam menembus market Eropa.

Indonesia In Your Hand merupakan sebuah marketplace yang khusus menjual produk Indonesia di luar negeri dan memiliki kantor di Amsterdam & Sydney-Australia.

Baca juga : Airlangga: Indonesia Pemimpin, Bukan Hanya Penonton Forum Internasional

Sementara e-Commerce Fulfillment Center merupakan kota Industri Logistik di Belanda yang menjadikannya Pan-European Logistic Hub.

“Kami sangat mengapresiasi Indonesia in Your Hand dalam mengambil langkah solutif seperti ini. Ini menjadi salah satu solusi pemasaran bagi industri dan UKM yang ingin produknya Go Global terutama yang produknya sesuai dengan market Eropa,” katanya dalam keterangan resmi, Senin (22/1/2024).

Teten mengatakan, saat ini Indonesia masih menghadapi tantangan dalam digitalisasi produk, yakni biaya ongkos logistik terbilang mahal.

Baca juga : Nuning Tekankan Pentingnya Network Centric Warfare

Hal tersebut dikarenakan proses untuk pembelian atau pengiriman barang masih dilakukan secara end-to-end antara penjual dan pembeli secara langsung, yang menyebabkan tidak ada subsidi, tidak ada kemudahan yang diberikan oleh platform.

“Untuk itu diperlukan sebuah media atau platform untuk mengatasi permasalahan-permasalahan logistik tersebut dengan Fulfillment Center UMKM,” jelasnya.

Ketika pengiriman produk masih bersifat mandiri, kurangnya infrastruktur logistik, IT, dan konektivitas laut, darat, dan udara adalah penyebab biaya logistik mahal.

Baca juga : Kepala BNPT Ingatkan Pentingnya Rawat Nilai Kebangsaan

“Sebanyak 47,8 persen UMKM mengalami kesulitan pengiriman karena lokasi penerima jauh dari lokasi penjual, sehingga durasi pengiriman yang cepat membantu ketahanan barang khususnya bagi UMKM makanan,” ujar Teten.

Ia mengatakan, dengan mempelajari cara kerja Fulfillment Center yang berlokasi di negara maju (Belanda), dimana secara infrastruktur logistic, IT, dan konektivitas laut, udara, dan udara sudah sangat baik.

Ia berharap Indonesia dapat mengadopsi cara-cara itu agar mampu membangun kawasan Fulfillment Center UMKM yang ideal.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.