Dark/Light Mode

Kurangi Golput Dan Dongkrak Sektor Ritel

Klingking Fun Digelar Serentak Di Hari Pencoblosan

Kamis, 15 Februari 2024 16:24 WIB
Foto: Ist.
Foto: Ist.

RM.id  Rakyat Merdeka - Klingking Fun: Pesta Diskon, Anti Golput 2024 digelar serentak di hari pencoblosan suara, Rabu (14/2/2024). Pesta diskon nasional ini diikuti oleh 400 mall/pusat perbelanjaan, 800 brand, dan tempat wisata seperti Taman Mini Indonesia Indah.

Klingking Fun merupakan program kolaborasi tiga organisasi yang menjadi representasi sektor usaha dan pelaku usaha.

Yakni, Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO), Himpunan Peritel dan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (HIPPINDO), serta Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI).

Program Klingking Fun: Pesta Diskon, Anti Golput bertujuan mendorong partisipasi masyarakat dalam memilih dan memberikan hak suara di Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 dengan cara yang menarik dan menyenangkan.

Usai memberikan suara, para pemilih cukup menunjukkan jari yang dicelup tinta sebagai tanda telah menggunakan hak pilih agar bisa mendapatkan potongan harga di tenant/gerai yang bergabung dalam program ini.

Berkaca dari data lima tahun ke belakang, angka golput pada Pemilu 2019 termasuk yang terendah dibandingkan Pemilu tahun-tahun sebelumnya.

Baca juga : Gibran Ungkap 5 Juta Peluang Lapangan Kerja di Sektor Kelestarian Lingkungan atau ‘Green Jobs’

Badan Pusat Statistik mencatat, jumlah masyarakat yang golput pada 2019 sebanyak 34,75 juta atau sebanyak 18,02 persen dari total pemilih yang terdaftar.

Ini merupakan kemajuan yang relatif besar dibandingkan Pemilu 2014. Saat itu, jumlah golput mencapai angka 58,61 juta orang atau 30,22 persen dari total pemilih.

Meski demikian, setiap Pemilu tentunya tidak terlepas dari kemungkinan calon pemilih yang tidak menggunakan hak pilihnya.

Survei Centre for Strategic and International (CSIS) pertengahan 2023 menunjukkan, sebanyak 11,8 persen responden menyatakan memilih untuk golput pada Pemilu 2024.

Inilah sebabnya dalam momentum Pemilu tahun ini, APINDO, HIPPINDO serta APPBI kembali berkolaborasi untuk meningkatkan partisipasi pemilih melalui program Klingking Fun, sebagai bentuk kontribusi nyata dunia usaha mengawal pesta demokrasi.

Klingking Fun memberikan potongan harga 10-50 persen yang tentunya menarik bagi konsumen yang telah mencoblos.

Baca juga : Atasi KLB, Imunisasi Polio Tambahan Digelar Serentak Di 3 Daerah

“Kami estimasikan dapat meningkatkan omzet pelaku ritel hingga kira-kira 3 kali lipat secara rata-rata dengan kenaikan belanja konsumsi masyarakat di sektor ritel, seperti makanan dan minuman, busana, gaya hidup dan hiburan,” ucap Ketua Umum APINDO, Shinta W. Kamdani.

“Kami juga tergerak untuk mengkampanyekan semangat anti golput lewat cara yang fun,” imbuhnya.

Ketua APPBI, Aphonzus Widjaja menambahkan, potongan harga yang ditawarkan dalam Klingking Fun diharapkan menjadi magnet bagi konsumen.

Hal ini seiring dengan potensi peningkatan konsumsi masyarakat terhadap barang dan jasa serta animo masyarakat untuk datang ke pusat perbelanjaan.

“Pemilu serentak harus diwarnai kegembiraan dan menebar banyak manfaat bagi warga negara dan juga dunia usaha,” tuturnya.

Antusiasme dari para riteler, pusat belanja dan masyarakat jauh lebih terasa di Klingking Fun 2024 dibandingkan 2019.

Baca juga : Kang Emil Dan Jaro Ade Dongkrak Elektoral Prabowo-Gibran Di Bogor

“Hal ini semakin memperkuat bahwa event Klingking Fun bisa menggairahkan sektor pertumbuhan ritel dalam negeri dan meningkatkan kesadaran untuk menggunakan hak pilih semakin tinggi,” ungkap Plt. Wakil Ketua Umum HIPPINDO yang juga Ketua Panitia Klingking Fun 2024, Fetty Kwartati.

Berdasarkan data APINDO, penyelenggaraan pemilu secara langsung berdampak pada peningkatan konsumsi melalui daya dorong dari sisi kegiatan politik.

Pemilihan presiden dan anggota legislatif yang diselenggarakan pada 14 Februari diperkirakan dapat memberikan sumbangan sekitar 0,15 persen-0,2 persen dari baseline pertumbuhan ekonomi.

Estimasi perputaran uang yang terjadi pada rangkaian pemilu 2024 diprediksi mencapai 179 Triliun, atau 0,85 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB).

Ini menimbulkan konsekuensi money multiplier effect, khususnya aspek konsumsi yang akan mengalami pertumbuhan kuat terhadap pertumbuhan ekonomi.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.