Dark/Light Mode

Beri Nilai Tambah Untuk Petani Sawit

Kemenkop Dan BUMN Berhasil Produksi Minyak Makan Merah

Jumat, 15 Maret 2024 07:05 WIB
Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki (kedua kiri) memperlihatkan minyak makan merah. (Foto: Ist)
Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki (kedua kiri) memperlihatkan minyak makan merah. (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Badan Usaha Milik Negara (BUMN) siap menyerap produksi minyak makan merah, yakni produk pangan hasil pengelolaan para petani sawit yang tergabung dalam koperasi.

Produk minyak makan merah lahir atas inisiatif Kementerian Koperasi dan UKM (Kemen­kop UKM) melalui kemitraan antara Koperasi Pujakesuma dengan PT PTPN II melalui anak usahanya, PT Riset Perkebunan Nusantara dan Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) Pagar Merbau, Deli Serdang, Medan, Sumatera Utara (Sumut).

Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi mengucapkan selamat kepada Menteri Koperasi dan UKM (Menkop UKM) Teten Masduki atas inisiasinya dalam menyiap­kan pabrik minyak makan merah kelapa sawit selama setahun ke belakang, hingga akhirnya diresmikan Presiden Joko Widodo (Jokowi), Kamis (14/3/2024).

Arief menyarankan, Menkop segera bangun sekitar 10 pabrik lagi. Dengan harapan, harga minyak makan merah ini bisa lebih rendah.

Baca juga : DKI Siapkan 18 Ribu Kursi Mudik Gratis

“Saya juga bilang ke Pak Teten, supaya harganya bisa lebih murah dari Minyak Kita yang mencapai Rp 15 ribu per liter,” ujar Arief saat menghadiri peres­mian Pabrik Minyak Makan Merah di Deli Serdang, Medan, Sumut, Kamis (14/3/2024).

Bersama Bulog, ID Food dan RNI, Arief menyatakan siap melanjutkan keberlangsung pabrik hingga penyerapan produk.

“Ibaratnya, Pak Teten mau bikin berapa pun kami siap bantu jual,” ucapnya.

Sementara soal adanya kekha­watiran dengan persaingan produk minyak goreng swasta di pasaran, Arief mengaku akan bersinergi, sehingga memper­baiki supply minyak goreng karena akan ada banyak pilihan.

Baca juga : Liga Champions, ATM Usir Si Ular Besar

Senada, Direktur Utama PTPN III Mohammad Abdul Ghani yang turut hadir dalam ke­sempatan tersebut menyatakan mendukung produksi para petani sawit di lahan kelapa sawit milik PTPN Group. Menurutnya, koperasi bersama PTPN II mampu memproduksi 10 ton kelapa sawit menjadi 7 ton minyak makan merah.

“Suksesnya pembangunan pabrik minyak makan merah ini menjadi yang pertama di Medan, diharapkan bisa di­implementasikan ke pabrik kelapa sawit lainnya di seluruh Indonesia,” ujarnya.

Dengan begitu, isu kesulitan minyak goreng untuk di kalangan masyarakat kecil tidak akan ada lagi. Selain itu, kehadiran minyak makan merah ini bisa mengatasi masalah stunting, serta menum­buhkan ekonomi masyarakat di sekitar perkebunan.

“Pemberdayaan ekonomi otomatis akan terbangun, dan ada kepastian penyerapan pasar,” tuturnya.

Harga Terjangkau

Baca juga : Medvedev Gasak Dimitrov

Menteri Teten mengatakan, Pabrik Minyak Makan Merah Pagar Merbau ini menjadi pabrik pertama di Indonesia yang mem­produksi produk baru minyak makan merah. Dan merupakan satu dari tiga pilot project minyak makan merah yang bekerja sama dengan PTPN II.

Selain tiga pilot project terse­but, lanjut Teten, saat ini pi­haknya juga sedang menyiapkan Skema Mandiri dari Koperasi Petani Sawit Rakyat di sejumlah lokasi. Seperti di Kabupaten Ta­nah Laut (Kalimantan Selatan), Kabupaten Pelalawan (Riau), Kabupaten Sekadau (Kaliman­tan Barat), serta provinsi lain­nya untuk mereplikasi Pabrik Minyak Makan Merah di Pagar Merbau, dengan nilai investasi mencapai Rp 15,8 miliar ini.

“Kami berharap, ke depan setiap 1.000 hektare (ha) perke­bunan sawit yang dikelola oleh koperasi harus dilengkapi dengan pabrik minyak makan merah sebagai infrastruktur pelengkapnya,” kata mantan Kepala Staf Kepresidenan ini.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.