Dark/Light Mode

Mau Jadi Ketum Golkar?

Gibran Nolaknya Halus

Kamis, 14 Maret 2024 08:30 WIB
Cawapres nomor urut 02 Gibran Rakabuming Raka. (Foto: Facebook Gibran Rakabuming)
Cawapres nomor urut 02 Gibran Rakabuming Raka. (Foto: Facebook Gibran Rakabuming)

RM.id  Rakyat Merdeka - Cawapres nomor urut 02 Gibran Rakabuming Raka mulai didorong-dorong jadi Ketum Partai Golkar. Gibran yang beberapa bulan lagi bakal dilantik jadi Wakil Presiden dianggap pantas menduduki kursi Beringin I. Apa jawab Gibran? Menanggapi wacana itu, Gibran menolak halus.

Putra sulung Presiden Jokowi ini menilai, di Golkar banyak tokoh senior yang mumpuni. Para tokoh senior itu, kata Gibran, sangat layak untuk menjadi Ketum Golkar.

“Masih banyak senior-senior. Biar senior-senior atau orang yang berpengalaman saja. Kalau pun arahnya Partai Golkar sekarang menjaring anak muda, ya jawaban saya tetap sama,” ujarnya saat ditemui di Balai Kota Solo, Rabu (13/3/2024).

Baca juga : Mimpi Tito Setelah IKN Pindah, Jakarta Jadi New York

Selain menyebut banyak tokoh senior yang lebih pengalaman, Gibran mengaku saat ini masih fokus mengurus Kota Solo. Meski demikian, suami Selvi Ananda ini enggan menjawab tegas, apakah bakal menerima atau menolak, jika memang dipilih sebagai ketum Partai Golkar.

“Ya itu tadi jawabannya biar yang berpengalaman atau yang senior-senior saja untuk jadi ketua, jadi pengurus. Untuk saat ini kami masih fokus di pekerjaan-pekerjaan yang ada di Kota Solo,” ucapnya.

Gibran juga menampik isu yang menyebutnya sudah resmi berjaket kuning. Baginya, urusan pekerjaan di Solo lebih mendesak untuk dibereskan, ketimbang memikirkan masuk ke partai tertentu.

Baca juga : Menyedihkan, Sekeluarga Lompat Dari Lantai 22

Ia pun mengaku belum ada partai yang melakukan pendekatan untuk bergabung, termasuk dari PSI yang dipimpin adik bungsunya, Kaesang Pangarep. “Belum ada pembicaraan ke sana,” tutupnya.

Untuk diketahui, munculnya nama Gibran sebagai calon Ketum Golkar pertama kali disuarakan Direktur Eksekutif Indo Barometer M. Qodari. Alasannya, Gibran tidak lama lagi bakal dilantik menjadi wakil presiden pada Oktober 2024.

Qodari menyebut, selama ini karakteristik Partai Golkar punya kecenderungan yang sangat kuat untuk memiliki akses di pemerintahan. Bukan hanya menteri, tapi juga wakil presiden.

Baca juga : Tak Mau Gabung ke Pemerintah, Anies Pilih Jalur Oposisi

“Karena Golkar adalah partai yang ideologinya karya dan kekaryaan dan selalu berorientasi untuk menjadi bagian dari pemerintahan,” jelasnya.

Qodari melihat pengalaman serupa terjadi pada Wapres ke-10 dan 12 Jusuf Kalla, saat pertama kali menjabat pada periode 2004-2009. Di saat itu, JK yang maju tanpa dukungan Golkar justru berhasil menduduki ketua umum Beringin.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.