Dark/Light Mode

Proporsi Dividen Lebih Besar Dari PMN

Erick: Kontribusi BUMN Terhadap Penerimaan Negara Tembus 21,9 Persen

Selasa, 19 Maret 2024 23:30 WIB
Menteri BUMN Erick Thohir dalam Rapat Kerja bersama Komisi VI DPR di Komplek Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (19/3/2024). (Foto: Instagram)
Menteri BUMN Erick Thohir dalam Rapat Kerja bersama Komisi VI DPR di Komplek Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (19/3/2024). (Foto: Instagram)

RM.id  Rakyat Merdeka - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyampaikan satu kabar baik. Kontribusi BUMN terhadap penerimaan negara di luar hibah pada tahun 2023, mencapai 21,9 persen dalam bentuk pajak 20,4 persen, dividen 98,9 persen, dan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) 16,3 persen.

"Kontribusi BUMN terhadap penerimaan fiskal ini meningkat, terutama akibat pertumbuhan dividen yang meningkat dari Rp 39,7 triliun pada tahun 2022 menjadi Rp 81,2 triliun pada tahun 2023," ujar Erick dalam Rapat Kerja bersama Komisi VI DPR di Komplek Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (19/3/2024).

Kinerja positif ini berdasarkan realisasi estimasi laba bersih sebelum audit atau sebesar Rp 292 triliun.

Baca juga : Transportasi Udara Bangkit, Pemulihan Tembus 83 Persen

Estimasi laba bersih ini tumbuh 15 persen dibanding angka tahun 2022, sebelum laba non-recurring Garuda.

Sementara angka laporan keuangan gabungan, kini sedang dalam proses audit. Proses tersebut diharapkan selesai pada Mei - Juni 2024, seiring penyelesaian audit masing-masing BUMN.

"Proporsi dividen BUMN saat ini lebih besar dibanding penyertaan modal negara (PMN). Ini kabar gembira bagi kinerja dan kontribusi BUMN terhadap negara," ujar Erick.

Baca juga : TKN Prabowo-Gibran Optimistis, Rasio Penerimaan Negara Bisa Tembus 23 Persen

Kementerian BUMN mengalokasikan cadangan investasi tahun 2024 sebesar Rp 13,6 triliun yang diambil dari PMN, sedangkan dividennya Rp 81,2 triliun.

Total realisasi dan usulan PMN tunai 2020-2024 mencapai Rp 226,1 triliun. Rinciannya Rp 27 triliun pada 2020, Rp 68,9 triliun pada 2021, Rp 53,1 triliun pada 2022, Rp 35,3 triliun pada 2023, dan Rp 41,8 triliun pada 2024.

Sementara  total realisasi dan usulan dividen 2020-2024 mencapai Rp 279,7 triliun atau lebih besar dari PMN.

Baca juga : Erick Optimistis 2024 Pecahkan Rekor Lagi

Dividen tahun 2020 mencapai Rp 43,9 triliun, tahun 2021 Rp 29,5 triliun, tahun 2022 Rp 39,7 triliun, tahun 2023 Rp 81,2 triliun, dan tahun 2024 Rp 85,5 triliun.

Jangan Sampai Bingung

Dalam kesempatan tersebut, Erick juga menekankan pentingnya menetapkan target besaran PMN dan dividen berikutnya. Sebab, dia tak ingin Menteri BUMN mendatang bingung melihat data PMN dan dividen.

"Waktu saya pertama kali jadi menteri, saya sempat bingung. PMN berapa, dividen berapa, saya nggak tahu. Paling tidak, siapa pun menterinya, dia punya catatan soal PMN dan dividen," tutur Erick.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.