Dark/Light Mode

BSI Mitra Plasma Sawit Komit Wujudkan Net Zero Emission

Kamis, 28 Maret 2024 16:18 WIB
BSI membidik sektor pertanian melalui BSI Mitra Plasma Sawit. BSi konsisten mendukung program Pemerintah dalam mewujudkan Net Zero Emission (NZE).
BSI membidik sektor pertanian melalui BSI Mitra Plasma Sawit. BSi konsisten mendukung program Pemerintah dalam mewujudkan Net Zero Emission (NZE).

RM.id  Rakyat Merdeka - PT Bank Syariah Indonesia Tbk atau BSI membidik sektor pertanian melalui BSI Mitra Plasma Sawit. BSI konsisten mendukung program Pemerintah dalam mewujudkan Net Zero Emission (NZE) dari berbagai aspek, salah satunya pembiayaan ramah lingkungan.

Senior Vice President (SVP) Small Medium Enterprise (SME) Business BSI Risqi Widayat mengatakan, saat ini perseroan telah memiliki produk pembiayaan usaha kecil menengah (UKM) di bidang agrikultur.

“Salah satunya adalah program BSI Mitra Plasma Sawit. Pembiayaan ini ditujukan kepada para petani plasma sawit yang terdaftar sebagai anggota dari koperasi plasma binaan perusahaan inti sawit,” ujarnya, Kamis (28/3/2024).

BSI secara konsisten membiayai sektor agrikultur. Per Desember 2023 BSI menyalurkan pembiayaan untuk segmen UKM sebesar Rp 19,35 triliun yang terbagi ke dalam berbagai sektor.

Baca juga : PLN Icon Plus Siap Wujudkan IKN sebagai Smart and Green City

Dari jumlah tersebut, sektor pertanian menyerap sekitar Rp 5,53 triliun atau sebesar 28,6 persen dari total portofolio pembiayaan UKM Perseroan untuk sekitar 60 ribu petani dan 197 koperasi.

“BSI Mitra Plasma Sawit dapat digunakan untuk pembiayaan project financing pembangunan dan penanaman untuk kebun baru maupun replanting atau peremajaan. Hal ini akan memudahkan petani plasma sawit untuk mengembangkan lahannya agar produktif,” kata Risqi.

Dia menekankan, pada 2024 BSI tetap akan agresif menyalurkan pembiayaan bagi sektor pertanian dengan mengembangkan skema ekosistem.

Sebab, pertanian merupakan sektor unggulan berpotensi tinggi untuk pembiayaan di segmen UKM dengan skema bisnis sesuai prinsip syariah dan ramah lingkungan.

Baca juga : Bang Zaki Dorong Pemprov DKI Wujudkan Sekolah Gratis

Risqi menyebut, pembiayaan melalui program tersebut diberikan kepada petani plasma yang tergabung dalam koperasi binaan dari perusahaan inti dengan pola kemitraan.

“Salah satu kriteria perusahaan inti yang dapat menjadi offtaker yaitu telah sertifikasi ISPO (Indonesian Sustainable Palm Oil System) dan atau RSPO (Roundtable on Sustainable Palm Oil),” ungkapnya.

Seperti diketahui, kedua sertifikasi tersebut dirancang untuk memastikan bahwa minyak sawit yang dihasilkan, diproduksi dengan cara yang bertanggung jawab terhadap aspek lingkungan serta sosial masyarakat sekitar.

Kedua sertifikasi ini bertujuan untuk mengurangi dampak negatif industri minyak sawit pada lingkungan dan kehidupan masyarakat sekitar.

Baca juga : 4 Pilar Literasi Digital Kunci Wujudkan Masyarakat Cerdas

Produk BSI Mitra Plasma Sawit juga memiliki peran untuk mengembangkan perekonomian dan taraf hidup para petani. Untuk itu, dalam menghadirkan produk tersebut, perseroan telah mengacu pada regulasi dalam penerapan prinsip keberlanjutan.

“Beberapa hal yang kami lakukan di antaranya adalah menerapkan delapan prinsip keberlanjutan sesuai dengan Peraturan OJK,” ucap Risqi.

Seperti prinsip investasi bertanggung jawab, pendekatan investasi yang mempertimbangkan faktor ekonomi, sosial, lingkungan hidup, dan tata kelola dalam pengambilan keputusan investasi.

“Dengan begitu, diharapkan BSI dapat mengelola risiko secara lebih baik dan menghasilkan keuntungan jangka panjang yang berkelanjutan,” katanya.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.