Dark/Light Mode

Rupiah Nyungsep Ke Rp 16.000, Industri Makanan Dan Minuman Ketar-ketir

Selasa, 16 April 2024 17:45 WIB
Ketua Umum Gapmmi, Adhi Lukman. (Foto: Ist)
Ketua Umum Gapmmi, Adhi Lukman. (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Nilai tukar rupiah yang terus melorot ke level Rp 16.000-an membuat pengusaha ketar-ketir. Mereka meminta pemerintah segera intervensi karena dampaknya sangat luar biasa ke industri.

Hal tersebut disampaikan Ketua Umum Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Seluruh Indonesia (GAPMMI), Adhi Lukman saat ditemui wartawan di sela-sela acara halal bihalal di Kementerian Perindustrian, Jakarta, Selasa (16/4/2024).

Baca juga : Penerus Negeri Sebar 2.000 Paket Makanan Buka Puasa

Menurut Adhi, dampak dari pelemahan nilai tukar tersebut terhadap sektor makanan dan minuman adalah naiknya biaya produksi dan biaya logistik. Padahal, kata dia, bahan baku industri makanan dan minuman masih ada yang berasal dari impor.

"Banyak sekali bahan baku yang harus kita impor dan tentu akan berpengaruh terhadap harga pokok produksi kita. Meskipun kita ada ekspor juga. Ini yang sangat berat," katanya.

Baca juga : Dukung Percepatan PSN, Menteri AHY Pastikan Lahan PSN Clean and Clear

Adhi juga mengatakan, panasnya kondisi Timur Tengah pasca serangan Iran ke Israel juga berdampak kepada industri makanan dan minuman. Menurutnya, dari laporan Food and Agriculture Organization sebelum serangan Iran ke Israel sudah ada peningkatan 1 persen harga pangan dunia dibandingkan Februari, terutama biji-bijian, beberapa produk dairy, susu, daging dan sebagainya. 

“Ini yang harus kita antisipasi," tukasnya.

Baca juga : Harga Beras Naik, Sri Mulyani Ketar-ketir

Sebelumnya, Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan, pelemahan rupiah akan mempengaruhi kondisi industri manufaktur di Indonesia. 

“Kalau rupiahnya melemah, dia akan membawa dampak terhadap impor bahan baku yang masih belum tersedia di Indonesia, bahan penolong. Dan itu pasti akan mengaruhi dari cost of production,” ujarnya.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.