Dark/Light Mode

Pemanfaatan Tenaga Air sebagai Energi Terbarukan Terhadap Lingkungan, Ekonomi, dan Sosial Budaya

Senin, 22 April 2024 12:29 WIB
Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) di Desa Wairara, Kecamatan Mahu, Kabupaten Sumba Timur, NTT. (Sumber: ebtke.esdm.go.id)
Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) di Desa Wairara, Kecamatan Mahu, Kabupaten Sumba Timur, NTT. (Sumber: ebtke.esdm.go.id)

Abstrak

Energi menjadi kebutuhan esensial manusia, termasuk air untuk menghasilkan listrik. Pembangkit Listrik Tenaga Air bekerja dengan menghasilkan berbagai dampak positif dan negatif. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pemanfaatan tenaga air sebagai energi terbarukan terhadap sektor lingkungan, ekonomi, dan sosial budaya. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif melalui studi pustaka. Hasil penelitian ini menunjukkan PLTA memiliki dampak lingkungan yang positif karena menghasilkan listrik tanpa emisi gas rumah kaca. Namun, ada dampak negatifnya, seperti merusak lingkungan lokal, mengganggu gaya hidup tradisional, dan menimbulkan dampak sosial-budaya yang merugikan. Selain itu, dampaknya pada populasi ikan dan pertanian juga berbuah negatif.

Kata Kunci : Air, Energi Terbarukan, Lingkungan, Ekonomi, Sosial Budaya

Abstract

Energy is an essential human need, including water to produce electricity. Hydroelectric Power Plants work by producing various positive and negative impacts. This research aims to identify the use of hydropower as renewable energy in the environmental, economic and socio-cultural sectors. The research method used is a qualitative descriptive method through literature study. The results of this research show that hydropower has a positive environmental impact because it produces electricity without greenhouse gas emissions. However, there are negative impacts, such as destroying the local environment, disrupting traditional lifestyles, and causing detrimental socio-cultural impacts. Apart from that, the impact on fish populations and agriculture is also negative.

Keywords : Water, Renewable Energy, Environment, Economics, Socio-Cultural

Baca juga : Pemda Provinsi Jabar Terapkan Jumat Bebas Kendaraan di Lingkungan Gedung Sate

Pendahuluan

Energi telah menjadi kebutuhan esensial manusia. Salah satu bentuk energi yang telah digunakan itu adalah tenaga air, yang memanfaatkan gerakan air, seperti aliran sungai atau air terjun, untuk menghasilkan listrik. Tenaga air, atau biasa disebut PLTA, telah menjadi salah satu sumber energi terbarukan yang paling umum digunakan (Taufiqurrahman & Windarta, 2020). Selama aliran air tetap ada, pembangkit listrik tenaga air akan terus menghasilkan energi listrik. Ini merupakan perbedaan dengan sumber energi fosil yang tidak dapat diperbaharui. Selain itu, penggunaan PLTA juga memberikan dampak lingkungan yang lebih positif jika dibandingkan dengan sumber energi lainnya. PLTA tidak menghasilkan emisi gas rumah kaca yang memperburuk perubahan iklim (Rahayu & Windarta, 2022). 

Metode

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan studi literatur. Pada proses penelitian ini, peneliti mengumpulkan berbagai referensi teori tentang kajian yang sudah disebutkan dengan mempelajari berbagai sumber seperti buku-buku, majalah, artikel, jurnal, dan penelitian terdahulu. Dalam penelitian ini, metode deskriptif digunakan untuk menganalisis data, yaitu dengan mencari, mengumpulkan, dan menyusun data dengan cara yang sistematis.

Hasil dan Pembahasan

Meskipun banyak potensi yang belum dimanfaatkan secara maksimal dalam pemanfaatan PLTA, terutama di Indonesia, yang memiliki sumber daya air yang melimpah, terdapat upaya untuk meningkatkan penggunaan energi air sebagai bagian dari strategi energi terbarukan. Pada tahun 2023, Perusahaan Listrik Negara (PLN) mengembangkan strategi Accelerated Renewable Energy (ARED) untuk meningkatkan pemanfaatan energi terbarukan, termasuk energi air. Strategi ini melibatkan penggunaan teknologi PLTA untuk menghasilkan energi dari aliran air secara artifisial. Di sisi lain, PLN masih menggunakan batu bara sebagai sumber energi, yang merupakan bahan bakar fosil. Pembakaran batu bara menyebabkan peningkatan emisi CO2 yang berkontribusi pada polusi udara dan perubahan iklim. 

Baca juga : Bamsoet Ajak Perkumpulan Pengusaha Disabilitas Tingkatkan Ekonomi Nasional

Salah satu bagian dari Perusahaan Listrik Negara (PLN) adalah Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH), yang menyediakan sumber energi bersih bagi desa-desa terpencil di Indonesia. Pada tahun 2022, telah diidentifikasi potensi PLTMH di 15 lokasi desa terpencil di seluruh Indonesia. Sebagai contoh, Desa Wairara di Kecamatan Mahu, Kabupaten Sumba Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur, telah memanfaatkan listrik yang dihasilkan dari aliran sungai menggunakan teknologi mikrohidro. PLTMH di Desa Wairara mampu menyediakan listrik untuk 105 rumah, 12 lampu penerangan jalan umum, lima kantor, dan satu rumah sakit.

 

(Sumber : ebtke.esdm.go.id)

Dalam ekonomi sirkular yang memaksimalkan penggunaan sumber daya, potensi Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) sebagai sumber energi terbarukan dan ramah lingkungan dapat diimplementasikan dengan optimal. PLTA dapat berperan sebagai sumber energi bersih yang dapat digunakan untuk menggerakkan sistem irigasi pertanian (Muharam et al., 2023). Dengan memanfaatkan energi yang dihasilkan dari aliran air, pertanian dapat mengurangi ketergantungannya pada bahan bakar fosil dan secara efisien mengalirkan air ke lahan pertanian. Selain itu, PLTA juga dapat memasok listrik ke petani untuk mengoperasikan alat-alat pertanian modern seperti pompa air, traktor listrik, dan sistem irigasi otomatis, yang dapat mengoptimalkan produksi tanaman.

PLTA juga dapat menjadi pendorong utama dalam menciptakan lingkaran ekonomi yang berkelanjutan di sektor pertanian. Energi listrik yang dihasilkan oleh PLTA dapat digunakan untuk membangkitkan sistem penyulingan air, pengolahan limbah organik, dan infrastruktur pertanian lainnya yang mendukung prinsip ekonomi sirkular (Kristanto, 2023). Limbah organik dari pertanian dapat diolah menjadi kompos yang kaya nutrisi untuk pupuk, mengurangi kebutuhan pupuk kimia dan meningkatkan kesuburan tanah secara alami. Keberadaan PLTA pun bisa mendorong pengembangan industri-industri terkait yang dapat memanfaatkan limbah pertanian sebagai bahan baku, menciptakan lapangan kerja, dan meningkatkan nilai tambah dari hasil pertanian.

Simpulan 

Di beberapa daerah, kebutuhan listrik belum terpenuhi sepenuhnya, baik melalui penyediaan dari PLN maupun program bantuan pemerintah daerah. Sebagai ilustrasi, terdapat 306 desa di Inggris yang masih belum teraliri listrik. Pemanfaatan tenaga air memiliki potensi untuk membantu menyediakan listrik di daerah-daerah terpencil. Masyarakat masih dapat memanfaatkan sungai-sungai yang ada di wilayah tersebut untuk membangun Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA), terutama di Indonesia. Hal ini karena Indonesia memiliki sungai-sungai yang tersebar luas dan jumlahnya banyak. Potensi aliran sungai ini dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi listrik melalui PLTA.

Baca juga : Jumlah BPR Turun Hingga 33 Unit, OJK Segera Terbitkan Roadmap Pengembangan dan Penguatan

Daftar Pustaka

Jumisa, N., & Jaya, P. (2023). Sistem Monitoring dan Kontrol Tegangan PLTA Berbasis Internet Of Things (IoT). Voteteknika (Vocational Teknik Elektronika Dan Informatika), 11(3), 335. https://doi.org/10.24036/voteteknika.v11i3.124739

Kristanto. (2023). Penerapan Teknologi Panel Surya untuk Penerangan dalam Mendukung Green Environment dalam Implementasi Ekonomi Sirkular. Jurnal Green Growth Dan Manajemen Lingkungan, 12(1), 22–39. https://doi.org/10.21009/10.21009/jgg.v12i1.02

Muharam, H., Gursida, H., Susilowati, I. H., Widiyanti, W., Alawiah, E. T., & Setianingrum, H. W. (2023). Menggali Dan Membangun Keunggulan Kompetitif Melalui Kearifan Lokas Pada Masyarakat Adat Kasepuhan Cipta Gelar Kabupaten Sukabumi.  Jurnal Abdi Masyarakat Multidisiplin, 2(3), 22–26. https://doi.org/10.56127/jammu.v2i3.1120

Rahayu, L. N., & Windarta, J. (2022). Tinjauan Potensi dan Kebijakan Pengembangan PLTA dan PLTMH di Indonesia. Jurnal Energi Baru Dan Terbarukan, 3(2), 88–98. https://doi.org/10.14710/jebt.2022.13327

Taufiqurrahman, A., & Windarta, J. (2020). Overview Potensi dan Perkembangan Pemanfaatan Energi Air di Indonesia. Jurnal Energi Baru Dan Terbarukan, 1(3), 124–132. https://doi.org/10.14710/jebt.2020.10036

Veronica Michelle Evelyn
Veronica Michelle Evelyn
Pelajar Putri SMA

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.