Dark/Light Mode

Eco-School dan Eco-Community sebagai Upaya Adaptasi dan Mitigasi Perubahan Iklim

Jumat, 19 April 2024 17:39 WIB
Eco-School dan Eco-Community to Our Earth. (Sumber: Istimewa)
Eco-School dan Eco-Community to Our Earth. (Sumber: Istimewa)

Perubahan iklim menjadi perbincangan serius di seluruh belahan dunia. Kabar duka yang menyelimuti bumi yang sudah menua akibat gagalnya pembangunan nasional ini mau tidak mau terpaksa kita rawat bersama. Perubahan iklim ini seharusnya menjadi isu penting karena menyangkut miliaran manusia termasuk kita semua. Dilansir dari laman United Nations (2020) menyebutkan bahwa tidak ada wilayah di dunia yang kebal dari dampak buruk perubahan iklim. Perubahan alam akibat aktivitas manusia seperti peningkatan suhu, bencana alam, cuaca ekstrem, gangguan ekonomi, konflik, permukaan air laut yang meningkat, terumbu karang yang semakin rusak hingga banyak hutan yang terbakar memicu perubahan iklim yang tak terhingga hingga mencapai titik tertingginya. Oleh karenanya perubahan iklim ini bukan hanya masalah kita rakyat Indonesia tetapi sudah menjadi masalah masyarakat dunia.

Jika dilihat dari faktor yang mempercepat perubahan iklim di atas, gaya hidup dan aktivitas manusia menjadi faktor utama yang memicu terjadinya krisis iklim. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Mulyani (2020) menyimpulkan bahwa gaya hidup dan aktivita merusak lingkungan yang dilakukan manusia dapat mengakibatkan peningkatan suhu. Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) mengatakan dalam waktu 15 tahun yaitu pada tahun 1990-2005 sudah terjadi peningkatan suhu global di bumi sekitar antara 0,15℃-0,3℃. Peningkatan suhu yang siginifikan menuntut manusia untuk beradaptasi terhadap perubahan iklim yang baru. Karena pada dasarnya bukan hanya kita saja yang menyesuaikan terhadap perubahan iklim tetapi juga menyesuaikan aktivitas kita yang mempercepat terjadinya perubahan iklim itu sendiri. 

Penyesuaian terhadap perubahan iklim dan pengurangan aktivitas serta gaya hidup manusia yang mempercepat terjadinya perubahan iklim bisa dilakukan melalui upaya adaptasi dan mitigasi perubahan iklim. Seyogianya upaya adaptasi dan mitigasi perubahan iklim merupakan salah satu agenda dalam tujuan SDGs ke-13 pada tahun 2030 (United Stations, 2015). Upaya adaptasi dan mitigasi perubahan iklim merupakan wujud tanggung jawab manusia untuk mengurasi dampak negatif dari perubahan iklim, diantaranya pencairan es dan penurunan gletser, kenaikan permukaan air laut, perubahan pola curah huran, ekstrem cuaca, gangguan pada ekosistem, perubahan pola migrasi dan perilaku satwa dan kehilangan habitat (FEB USU, 2023)

Mengingat dampak negatif dari yang ditimbulkan dari perubahan iklim sangatlah besar bagi kelangsungan hidup manusia dan organisme lainnya, maka diperlukan sebuah upaya adaptasi dan mitigasi dalam menyikapi perubahan iklim. Dengan demikian, Eco-School dan Eco-Community menjadi solusi sebagi progam yang  ramah lingkungan melalui projek-projek sebagai bagian dari adaptasi dan mitigasi perubahan iklim untuk membentuk masa depan kita bersama.

  • A. Eco-School

Pendidikan merupakan bagian terpenting dalam menjakankan roda kehidupan. Melaui pendidikan banyak sektor yang bisa dipengaruhinya, salah satunya untuk menciptakan kepedulian terhadap lingkungan. Menciptakan program kepedulian lingkungan salah satunya mewujudkan Eco-School bisa menjadi langkah awal menumbuhkan karakter peduli lingkungan bagi generasi muda. Salah satu program Eco-School yang bisa diterapkan untuk mewujudkan sekolah yang ramah lingkungan melalui prinsip 3R. Reduce (Mengurangi), Reuse (Menggunakan kembali) dan Recyle (Mendaur ulang) yang biasa disingkat dengan prinsip 3R menjadi peluang bagi penyelenggara pendidikan untuk menjadikan sekolah yang  Eco-School. Melalui prinsip 3R sejatinya pelaksana penididikan sudah membantu pemerintah dalam mewujudkan SDGs ke-12, 13, 14, dan 15.

Baca juga : HUT Ke-78 BSSN, Hinsa Siburian Ingatkan Inovasi Dan Adaptasi Perubahan Zaman

Pada dasarnya Eco-School merupakan fenomena yang sedang berkembang karena melalui Eco-School bisa mendorong generasi muda untuk terlibat dan memberikan kesempatan secara aktif untuk melindungi bumi tempat ia berpijak. Progam Eco-School ini juga cara yang ideal bagi sekolah untuk memulai langkah awal yang tepat dalam memperbaiki lingkungan baik di sekolah maupun masyarakat. Selain itu, Eco School juga memberikan dampak positif seumur hidup terhadap kehidupa generasi muda dan keluarga mereka.

  • B. Eco-Community

Eco-Community merupakan komunitas ramah lingkungan yang terfokus pada isu-isu terkait perubahan iklim. Melalui Eco-Community yang menyatukan relawan-relawan yang peduli terhadapan percepatan perubahan iklim di Indonesia. Melalui program Eco-Community yang mewujudkan peran-peran peduli terhadap perubahan iklim lingkungan bisa menjadi salah satu langkah srategis dalam menyikapi perubahan iklim. 

 

  • C. Kaitan Eco-School dan Eco-Community dalam Mengurangi Laju Perubahan Iklim Melalui Adaptasi dan Mitigasi

Eco-School dan Eco-Community merupakan program yang bermuara pada langkah awal dalam menyikapi perubahan iklim. Namun, perbedaan kedua program ini terletak pada subjeknya. Jika Eco-School berfokus pada aktivitas warga sekolah untuk mengurangi kegiata yang mempercepat perubahan iklim, maka Eco-Community berfokus pada aktivias masyarat atau orang-orang yang mempunyai visi kepedulian lingkungan yang tinggi. Pada kenyataannya, progam Eco-School dan Eco-Community berkomitmen terhadap perubahan iklim pada tingkat tertentu seperti dalam upaya adaptasi dan mitigasi perubahan iklim. Adaptasi terhadap perubahan iklim yang sudah direncakan dan mitigasi dalam langkah mengurangi emisi dan menstabilkan aktivitas yang mempercepat perubahan iklim di bumi.

Upaya adaptasi yang dilakukan melalui Eco-School dan Eco-Community melibatkan penyesuaian terhadap iklim yang diharapkan di masa depan. Upaya adaptasi ini diambil sebagai langkah srategis dikarenakan bisa mengurangi resiko perubahan iklim serta pemanfaatan peluang yang terkait perubahan ikim seperti musim tanam yang lebih panjang dan peluang lainnya. Lain halnya dengan mitigasi,  Eco-School dan Eco-Community akan memfokuskan pada upaya mengurangi aktivitas yang memicu terjadinya perubahan iklim yang cepat seperti mengurangi penggunaan kendaraan, hemat energi (listrik) bijak terhadap sampah dengn prinsip 3R, menanam pohon, eco enzyme dan aktivitas lainnya yang menjadi bagian dari langkah tepat mengurangi laju perubahan iklim.

Baca juga : Kisah Kelly, Jebolan JCU Singapura Yang Buka Konsultasi Strategi Perubahan Iklim

 Eco-School dan Eco-Community merupakan program yang tepat untuk mengurangi laju perubahan iklim. Namun, pada pengaplikasiannya perlu kerjasama dan support oleh beberapa pihak terkait untuk menyukseskan program ini seperti dinas pendidikan, dinas lingkungan hidup dan segenap masyarakat. Karena perubahan iklim bukan hanya tanggung jawab pemerintah tapi merupakan tanggung jawab kita bersama karena sekecil pun aktivitas kita bisa mempercepat atau memperlambat perubahan iklim.

Sudah saatnya kita bersama saling berpangku tangan merawat bumi, karena bumi tempat kita hidup dalam kondisi yang terus mengkhawatirkan. Jika bukan dimulai dari hal kecil tentu hal besar pun tak dapat diraih. Karena kenyataannya hal kecil yang dilakukan secara terus menerus akan berdampak besar. Oleh karena itu, bijaklah dalam beraktivitas, jangan sampai karena ulah kita sendiri malah menyakiti bumi tempat kehidupan kita sendiri. Belum terlambat jika belum memulainya, adaptasi dan mitigasi menjadi langkah tepat untuk membentuk masa depan kita bersama karena bumi yang kita pijak hari ini akan menjadi bumi yang akan dipijak juga oleh generasi jauh dibawah kita, mari kita ciptakan bumi yang sehat demi masa depan yang cemerlang.

Referensi:

FEB USU. 2023. Dampak Perubahan Iklim terhadap Sumber Daya Alam. 

Mulyani, A. S. 2020. Antisipasi terjadinya pemanasan global dengan deteksi dini suhu permukaan air menggunakan data satelit. CENTECH. 2(1):22–29.

Baca juga : Bank DKI Tekankan Pentingnya Beradaptasi Menghadapi Dinamika Bisnis Perbankan

United Nations. 2020. Climate Crisis race We Can Win.

Unites Nations. 2015. Transforming Our World: The 2030 Agenda for Sustainable Development

Aprilia Ariesti Miona
Aprilia Ariesti Miona
Mahasiswa Prodi Pendidikan Bahasa yang gemar menulis

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.