Dark/Light Mode

Potensi Terang: Pemanfaatan Solar Cell Panel untuk Masa Depan Berkelanjutan

Jumat, 19 April 2024 10:56 WIB
Panel surya. (Foto: Dwi Pambudo/RM)
Panel surya. (Foto: Dwi Pambudo/RM)

Perubahan Iklim

Pemanasan global menjadi salah satu isu mendesak yang beberapa waktu belakangan ini banyak dibicarakan. Perubahan iklim yang drastis akibat pemanasan global telah membawa berbagai macam perubahan dan pengaruh di berbagai sektor kehidupan. Dilansir dari laman BBC Indonesia, berdasarkan data dari 116 stasiun pengamatan BMKG, suhu udara rata-rata di Indonesia sepanjang tahun 2023 sebesar 27,2 C. Hal ini tidak hanya dirasakan di Indonesia, sebab menurut Wakil Direktur Copernicus Climate Change Service, suhu pada tahun 2023 telah memecahkan rekor melebihi suhu pada periode manapun setidaknya dalam 100 ribu tahun terakhir. Banyaknya dampak dari perubahan iklim lambat laun mulai dirasakan secara langsung oleh masyarakat. Ancaman anomali iklim yang terjadi akhir-akhir ini mulai dari banjir, kekeringan, longsor, dan lain-lainnya merupakan dampak dari adanya tekanan yang berat terhadap degradasi lingkungan. Hal ini tentu menjadi permasalahan serius yang sesegera mungkin harus diatasi atas kerjasama baik dari pemerintah, masyarakat, dan termasuk juga pihak swasta. 

Transisi Energi

Berbagai tindakan telah dilakukan sebagai upaya dalam mengatasi permasalahan perubahan iklim. Salah satunya, ialah transisi energi. Transisi energi merupakan proses yang melibatkan perubahan dari menggunakan sumber energi fosil yang tidak ramah lingkungan menjadi energi yang bersih dan ramah lingkungan, seperti surya, air, angin, dan panas bumi. Indonesia telah melakukan beberapa upaya yang menunjukkan komitmen mereka dalam menjalankan transisi energi bersih. Salah satunya dengan mengeluarkan beberapa aturan atau regulasi dan kebijakan energi secara nasional, seperti Undang-Undang Nomor 16/2016 tentang Pengesahan Paris Agreement to The United Nations Framework Convention on Climate Change. Untuk menjaga komitmen tersebut, Pemerintah Indonesia juga membuat prioritas pengembangan energi bersih dengan menargetkan penggunaan EBT 23% pada 2025 dan target nol emisi karbon pada 2060.

Potensi Energi Terbarukan 

Dengan kondisi geografis Indonesia saat ini, Indonesia menjadi salah satu negara yang memiliki potensi EBT besar, tersebar, dan beragam yang dapat mendukung ketahanan energi nasional dan pencapaian target. Dilansir dari laman Institute for Essential Services Reform, menurut Kementerian ESDM potensi Energi Baru Terbarukan (EBT) yang dimiliki oleh Indonesia mencapai 3.687 GW dengan energi surya menjadi potensi terbesar sekitar 2.898 GW. Dengan besarnya potensi yang dimiliki Indonesia, tentu pemanfaatan dan pengelolaan harus dilakukan dengan optimal untuk memberikan dampak yang signifikan dan masif bagi masyarakat. 

Solar Cell Panel 

Energi surya menjadi sumber energi baru terbarukan dengan potensi terbesar di Indonesia. Salah satu pemanfaatan energi tersebut adalah dengan penggunaan solar cell panel atau yang biasa kita kenal dengan panel surya. Sistem kerja panel surya membantu kita dalam mengkonversi sinar matahari yang diterima menjadi energi listrik yang nantinya dapat digunakan dalam kehidupan sehari-hari.

Di Indonesia, pemanfaatan panel surya belum terlaksanakan secara maksimal, namun telah terdapat progres peningkatan. Seperti dilansir dari Institute for Essential Services Reform (IESR), mayoritas pengguna panel surya atap di Indonesia saat ini berasal dari perumahan dan terdapat peningkatan sebesar 37,93% pada tahun 2021. Selain perumahan, penggunaan panel surya juga menunjukkan peningkatan pada sektor komersial, sosial, pemerintah, dan industri. Peningkatan ini harus terus didukung dan dipantau agar pemanfaatan tenaga surya dapat berjalan secara maksimal. Penggunaan panel surya dapat dilakukan mulai dari skala terkecil, seperti dirumah-rumah untuk memenuhi konsumsi listrik pribadi hingga ke sekolah, kampus, dan juga kantor dengan skala konsumsi yang lebih tinggi dan besar. 

Bagaimana Solar Cell Panel Membantu Menjaga Masa Depan?

Penggunaan panel surya dalam kehidupan sehari-hari tentunya bukan tanpa tujuan dan manfaat. Dengan berbagai permasalahan iklim yang ada salah satunya adalah berasal dari konsumsi listrik yang terus meningkat yang mengakibatkan penggunaan energi fosil terus bertambah. Panel surya, menjadi sebuah solusi dalam mengatasi permasalahan tersebut yang dapat membantu kita dalam mengurangi konsumsi listrik dan ketergantungan akan energi fosil. Selain itu, penggunaan panel surya juga akan membantu kita dalam menghemat biaya listrik tiap bulannya. Biaya listrik cenderung menjadi biaya operasional yang terus meningkat seiring dengan aktivitas yang kita lakukan. Dengan penghematan melalui penggunaan panel surya, kita dapat menyimpan dan mengalokasikan dana tersebut untuk kebutuhan lainnya. Dua hal ini sejalan dengan poin SDGS ke-7 terkait Affordable and Clean Energy dan ke-13 terkait Climate Action yang mendukung kehidupan yang layak bagi semua orang. 

Penutup 

Dampak dari perubahan iklim yang semakin terasa saat ini mendorong kita untuk segera mempercepat langkah transisi energi menuju Energi Baru Terbarukan (EBT). Dengan besarnya potensi yang dimiliki Indonesia saat ini, menjadi sebuah peluang dan kesempatan bagi kita untuk menjaga masa depan yang berkelanjutan. Solar Cell Panel atau panel surya menjadi salah satu solusi untuk mengatasi permasalahan-permasalahan yang ada. Dengan sistem kerjanya yang mengubah energi matahari menjadi energi listrik, panel surya akan mampu membantu pemenuhan kebutuhan listrik dalam kehidupan sehari-hari dan mengurangi ketergantungan terhadap energi fosil yang menjadi sumber masalah dalam perubahan iklim yang dihadapi saat ini. 

Referensi 

https://www.greenpeace.org/indonesia/siaran-pers/56254/ipcc-ungkap-krisis-iklim-makin-nyata-aksi-iklim-ambisius-dibutuhkan-sekarang/?utm_term=&utm_campaign=GPTH-Drive+Traffic+:+Dynamic+Ad&utm_source=adwords&utm_medium=ppc&hsa_acc=2641717568&hsa_cam=18316300486&hsa_grp=136380207810&hsa_ad=621355663851&hsa_src=g&hsa_tgt=dsa-19959388920&hsa_kw=&hsa_mt=&hsa_net=adwords&hsa_ver=3&gad_source=1&gclid=CjwKCAjww_iwBhApEiwAuG6ccGB4uumFxeE3GiN6NfSlvy8DFic-BPDntvvsb7zEHMuNLxhU9yGYjRoCAL0QAvD_BwE 

https://www.kompas.id/baca/riset/2024/01/10/publik-makin-merasakan-dampak-perubahan-iklim 

https://www.bbc.com/indonesia/articles/c8722p5pgrmo 

https://dinkes.kalbarprov.go.id/artikel/pemanasan-global-memicu-masalah-kesehatan/ 

https://unpar.ac.id/menuju-transisi-energi-bersih/ 

https://iesr.or.id/melihat-berbagai-kemajuan-transisi-energi-di-indonesia 

https://www.bpkp.go.id/public/upload/unit/putrajakwas/files/231114%20-%20SDE-Transisi%20Energi%20dan%20BUMN_R1.pdf 

https://zonaebt.com/panel-surya/jumlah-pengguna-panel-surya-atap-di-indonesia-2020-2021/ 

https://sunenergy.id/blog/solar-panel-indonesia 

https://kumparan.com/solar-kita/4-lokasi-plts-terbesar-di-indonesia-1wOnBgurkwS/1 

Marvellian Maynard Clement Mamuaya
Marvellian Maynard Clement Mamuaya
Marvel, Peserta Essay Competition National Energy, Climate, Sustainability Competition 2024.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.