Dark/Light Mode

Makin Moncer, Mitratel Raup Pendapatan Rp 2,20 Triliun di Kuartal I

Senin, 22 April 2024 11:55 WIB
Dayamitra Telekomunikasi Mitratel (MTEL) sukses mengantongi pendapatan sebesar Rp 2,20 triliun sepanjang tiga bulan pertama 2024, atau tumbuh 7,3 persen. (Foto: Ilustrasi Istimewa)
Dayamitra Telekomunikasi Mitratel (MTEL) sukses mengantongi pendapatan sebesar Rp 2,20 triliun sepanjang tiga bulan pertama 2024, atau tumbuh 7,3 persen. (Foto: Ilustrasi Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk atau Mitratel (MTEL) sukses mengantongi pendapatan sebesar Rp 2,20 triliun sepanjang tiga bulan pertama 2024, atau tumbuh 7,3 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 2,05 triliun (year on year/yoy).

Kenaikan pendapatan tersebut ditopang oleh bisnis sewa menara sebesar Rp 1,83 triliun, meningkat 5,4 persen. Serta revenue dari bisnis fiber mencapai Rp 85,22 miliar, melonjak 148,8 persen pada periode waktu yang sama.

Direktur Utama Mitratel Theodorus Ardi Hartoko mengatakan, pertumbuhan di sisi pendapatan berhasil diimbangi dengan pengelolaan biaya secara lebih efisien.

Alhasil, perseroan mampu membukukan EBITDA senilai Rp 1,84 triliun, melonjak 9,9 persen EBITDA Margin ikut meningkat 2,3 persen menjadi 83,5 persen.

Berbagai pencapaian ini menghasilkan laba bersih senilai Rp 521 miliar, tumbuh 4 persen dari periode yang sama tahun lalu.

“Kombinasi antara pertumbuhan pendapatan, optimalisasi aset dan pengelolaan biaya membuat EBITDA Margin dan laba bersih kami semakin baik. Strategi ini akan terus kami lanjutkan,” katanya dalam keterangan resmi, Senin (22/4/2024).

Baca juga : Rayakan 50 Tahun Kemitraan Dengan ASEAN, Australia Gelontorkan Rp 5,2 Triliun

Pria yang akrab disapa Teddy juga memastikan, Mitratel bakal melanjutkan ekspansi bisnis ekosistem menara secara organik dan inorganik, monetisasi aset serta pengelolaan biaya secara lebih efisien, membuahkan hasil positif.

Prospek Bisnis Fiber Optik

Teddy melanjutkan, kontribusi pendapatan dari bisnis fiber optik hingga saat ini, membuat perseroan meyakini lini usaha ini bakal memiliki prospek yang sangat menjanjikan dan berpeluang menjadi mesin pertumbuhan baru di masa depan.  Mitratel menjadi mitra pilihan para operator seluler untuk pembangunan Fiber To The Tower (FTTT).

Menurutnya, bisnis serat optik akan terus kami kembangkan untuk memenuhi kebutuhan operator seluler akan jaringan berlatensi rendah seiring dengan perkembangan teknologi 5G.

“Kami juga memiliki komitmen yang kuat untuk menjadi mitra strategis mereka, baik dalam menjalankan agenda konsolidasi ataupun ekspansi ke sumber pertumbuhan ekonomi baru,” ucapnya.

Mitratel mulai menggarap bisnis serat optik ini pada 2022 dan sejak itu terus menambah jangkauan baik secara organik maupun inorganik.

Baca juga : Lestari Moerdijat: Pemda Harus Mampu Manfaatkan Peluang di Masa Libur Lebaran

Hingga akhir Maret 2024, panjang fiber optik perseroan mencapai 36.257 kilometer. Jika dihitung dari akhir Desember 2023 saja atau year to date (ytd), Mitratel berhasil menambah panjang fiber optik hingga 3,736 kilometer, tumbuh 11,5 persen.

Selain fokus mengembangkan fiber optik, Mitratel juga tetap mempertahankan posisinya sebagai pemilik menara terbanyak di Indonesia, bahkan Asia Tenggara.

Perseroan memiliki 38.135 menara per akhir Maret 2024, bertambah 0,3 persen dari posisi akhir Desember 2023. Sebanyak 41,5 persen menara berada di Jawa, sedangkan 58,5 persen sisanya tersebar di Sumatera, Bali & Nusra, Kalimantan, Sulawesi hingga Papua.

“Lokasi aset yang banyak tersebar di luar Jawa memberikan keuntungan strategis bagi Mitratel,” ungkap Teddy.

Pihaknya melihat ekspansi operator Telko ke luar Jawa dan rural area bakal terus berlanjut, sejalan dengan agenda pemerintah dalam pemerataan infrastruktur dan peningkatan kualitas jaringan internet di Tanah Air.

“Bagi kami, ini merupakan peluang sekaligus panggilan untuk ikut berperan lebih besar dalam memajukan industri dan membantu masyarakat mendapatkan akses internet berkualitas tinggi,” tuturnya.

Baca juga : Bikin Macet, 16 Ribu Kendaraan Kurang Saldo Elektronik Saat Mudik Lebaran

Seiring pertumbuhan aset menara dan fiber optik, Mitratel mencatatkan kenaikan jumlah penyewa (tenant) dari 57.409 pada akhir Desember 2023 menjadi 57.808 pada akhir Maret 2024, atau bertambah 399 tenant dalam satu kuartal.

Sedangkan kolokasi meningkat 1,4 persen dari 19.395 menjadi 19.673 pada kurun waktu yang sama. Hal ini membuat tenancy ratio naik menjadi 1,52 kali.

Pertumbuhan bisnis Mitratel selama beberapa tahun terakhir dan kontribusinya dalam memajukan industri telekomunikasi di tanah air mendapatkan pengakuan dari publik internasional.

Pada pergelaran Asian Telecom Awards 2024 di Singapura, Februari silam, Mitratel meraih penghargaan sebagai Wholesale Company Initiative of The Year.

Perseroan dinilai berhasil melakukan transformasi dari Traditional TowerCo menjadi InfraCo dan sukses memantapkan posisinya sebagai raja Tower Provider di Asia Tenggara.

“Penghargaan ini menjadi penyemangat bagi kami untuk berbuat lebih baik lagi dalam membangun infrastruktur dan memajukan industri telekomunikasi,” ungkapnya.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.