Dark/Light Mode

Dugaan Korupsi Penambangan Timah Ilegal Rp 271 Triliun

Darmadi: Direksi Terpukul

Kamis, 4 April 2024 07:11 WIB
Anggota Komisi VI DPR Darmadi Durianto
Anggota Komisi VI DPR Darmadi Durianto

RM.id  Rakyat Merdeka - Anggota Komisi VI DPR Darmadi Durianto bisa memahami situasi psikologis di internal PT Timah Tbk. Hal ini menyusul mencuatnya kasus dugaan korupsi sebesar Rp 271 triliun dalam penambangan timah ilegal di wilayah Izin Usaha Pertambangan (IUP) PT Timah.

KOMISI VI DPR sejauh ini sepakat membentuk Panja PT Timah sebagai tindak lanjut perkara yang kini dalam penyidikan di Kejaksaan Agung.

“Saya memaklumi sebetulnya karena Bapak kan (Direktur Utama PT Timah Tbk, Ahmad Dani Virsal) masih baru. Baru 6 bulan,” kata Darmadi dalam rapat kerja Komisi VI DPR bersama Direktur Utama (Dirut) PT Timah Tbk Ahmad Dani Virsal di Jakarta, Rabu (3/4/2024).

Darmadi menilai, kondisi internal PT Timah cukup terpukul dengan kasus ini dan membuat presentasi direksi dalam melaporkan performa menjadi kurang maksimal. Jawaban yang diberikan menandakan direksi nggak siap datang.

“Dan saya memahami psikologis Bapak memimpin PT Timah yang kena kasus besar membuat Bapak kelihatan stres, tidak punya nafsu, tidak punya spirit, tidak punya tenaga datang ke sini,” katanya.

Karena itu, dia berharap, dalam rapat berikutnya nanti, para direksi PT Timah bisa jauh lebih siap. Apalagi saat ini, ­kinerja keuangan perusahaan sangat tidak memuaskan. Ini bisa dilihat dari laporan keuangan perusahaan, alih-alih mendapat untung, justru perusahaan menderita kerugian sebesar Rp 450 miliar.

Baca juga : Waspadai Titik Kemacetan, Tol Arah Jawa Paling Padat

“Ini dirampok betul. Dirampok habis. Ngerampoknya sampai hebat sekali. Sampai banyak yang nggak tahu tiba-tiba besar. Itu karena ngerampoknya hebat sekali,” ujarnya.

Makanya, dia memastikan, masalah kerugian dan dugaan korupsi di PT Timah ini akan menjadi pendalaman dalam Rapat Komisi VI DPR. Apalagi ini juga menyangkut Dirut sebelum Ahmad Dani Virsal menduduki jabatan tersebut pada tahun 2023.

“Perusahaan ini dirampok, sehingga kinerjanya hancur lebur. Tapi Bapak (Ahmad Dani Virsal) nggak bisa jelaskan juga. Harga jualnya turun, bagaimana korelasi antara Ebit (pendapatan sebelum bunga dan sumbu pajak), Ebitda (pendapatan sebelum bunga, sumbu pajak, depresiasi dan mortisasi) dengan yang lain, Bapak juga nggak bisa jelasin,” ujarnya.

Darmadi mengatakan, persoalan permainan di IUP PT Timah ini tentu akan menjadi pertanyaan dari masing-masing anggota. Karena itu, dia meminta setiap direksi siap memberikan penjelasan terkait persoalan yang menimpa perusahaan yang dipimpinnya.

“Nanti di panja kita lebih mendalam. Karena nanti per­tanyaan kami lebih dahsyat, jauh mendalam, menusuk. Jadi kita akan kejar terus. Jadi, Bapak pelajari 10 tahun terakhir ini,” tambahnya.

Sementara, Dirut PT Timah Tbk Ahmad Dani Virsal menga­kui secara klaster, memang cukup banyak masalah yang dihadapi mulai dari hulu, di lapangan, proses, sampai ke pemasaran.

Baca juga : Bos BPH Migas: Stok BBM Melebihi Kuota

“Jadi, kalau kita buka, sebenarnya terang-benderang ini masalahnya ada di mana saja. Dan apa sih yang harus kita lakukan,” katanya.

Virsal memastikan, dalam beberapa bulan terakhir ini, pihaknya telah berusaha menyusun program-program recovery. Program ini bukan hanya karena eksternal, tapi juga perlu perbaikan kepada persoalan habit dan kultur di perusahaan, sehingga perusahaan yang sebenarnya tidak dalam kondisi baik-baik saja. Namun terlihat seperti tidak ada badai.

Virsal mengatakan, ada beberapa yang menjadi kelemahan ketika kerja sama dengan mitra tidak dilakukan secara Good Corporate Governance (GCG), sehingga perlu pengawasan lebih ketat lagi. Namun, pihak­nya dalam kondisi saat ini sedang mereformasi organisasi di PT Timah. Reformasi organisasi ini sudah berjalan dari awal Januari lalu, dengan melakukan penataan kembali tugas pokok dan fungsi (tupoksi) dan kewe­nangan.

“Banyak hal yang kita potong untuk memperbaiki percepatan, baik itu komunikasi, delegasi maupun keputusan. Ini upaya mempercepat layanan terhadap masyarakat yang kita lakukan hubungan kerja sama dengan para penambang masyarakat,” ungkapnya.

Selain itu, pihaknya juga telah melakukan perbaikan-perbaikan di beberapa sistem di internal, sebagai upaya mempercepat keputusan dan memberikan kepastian, sehingga apa yang menjadi produk perusahaan benar-benar bisa terukur dan tertelusuri dengan baik.

“Saya sangat terbuka dan memastikan saya tidak terlibat dalam kejadian yang sudah terjadi selama ini, dari 2015 sampai 2022 yang sedang diangkat oleh pihak Kejaksaan,” tegasnya.

Baca juga : Vaksin DBD Untuk Warga Tolong Digratiskan Dong

Dalam kesempatan ini, pihaknya juga memohon bantuan pengawalan dari Komisi VI DPR agar permanfaatan sumber daya alam khususnya Timah ini, dapat memberikan kontribusi optimal kepada negara, dan dapat berlangsung secara berkesinam­bungan.

“Saya optimistis, sebenar­nya kita pasti punya jalan keluar. Kalau semuanya melototin ini, pasti ada jalan keluarnya. ­Apalagi ­perusahaan ini, perusahaan ­publik sesungguhnya, dan tidak ada yang kita

 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.