Dark/Light Mode

Ladang Migas Di Indonesia Berlimpah

Pemerintah Janjikan Insentif Buat Investor

Rabu, 15 Mei 2024 07:00 WIB
Ladang Migas. Foto: Fptp/Blok Migas Pangkah/Doc PGN
Ladang Migas. Foto: Fptp/Blok Migas Pangkah/Doc PGN

RM.id  Rakyat Merdeka - Indonesia masih menyimpan banyak ladang minyak dan gas (migas) yang belum dimanfaatkan. Untuk itu, Pemerintah menjanjikan bakal memberikan insentif pajak bagi siapa saja investor yang mau menggarap ladang migas tersebut.

Hal itu dikatakan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif, saat menghadiri Indonesia Petroleum Association Convention & Exhi­bition (IPA Convex 2024) Ke-48, di ICE BSD City, Tangerang, Banten, Selasa (14/5/2024).

Menurutnya, saat ini dunia sedang dalam tren mengadopsi sumber energi yang lebih bersih dan terbarukan. Lantas, ba­gaimana dengan migas kita?

Baca juga : Jakarta Merangkak Menuju Juara Polusi

Berdasarkan data BP Energy Outlook, total konsumsi akhir, termasuk migas, mencapai pun­caknya pada pertengahan hingga akhir tahun 2020-an dalam skenar­io Akselerasi Net Zero Emission.

Sebaliknya, dalam skenario momentum baru yang mencer­minkan sistem energi dunia saat ini, total konsumsi meningkat hingga sekitar tahun 2040. Setelah itu, secara umum konsumsi energi akan mencapai titik pun­caknya pada tahun 2050.

“Dalam ketiga skenario ini (Accelerated, Net Zero dan New Momentum) migas masih digu­nakan hingga tahun 2050, meski penggunaan langsungnya menu­run karena peningkatan efisiensi energi, peningkatan penggunaan listrik dan dekarbonisasi sektor ketenagalistrikan,” jelas Arifin.

Baca juga : Manchester United Vs Newcastle United, Kejar Tiket Lolos Kompetisi Eropa

Bagi Indonesia, dalam masa transisi menuju Net Zero Emis­sion pada tahun 2060, migas akan terus memainkan peran penting dalam mengamankan pasokan energi, terutama di sektor trans­portasi dan pembangkit listrik.

Gas akan digunakan untuk men­jembatani penerapan 100 persen pembangkit energi terbarukan.

Namun demikian, industri hulu migas harus menerapkan strategi untuk mengurangi emisi. Termasuk penggunaan teknologi energi bersih seperti Carbon Capture and Storage/Carbon Capture, Utilization and Storage (CCS/CCUS).

Baca juga : Semifinal Playoffs NBA, Thunder Tumbangkan Mavs

Menurut Arifin, untuk me­menuhi kebutuhan migas, saat ini Indonesia memfokuskan upaya untuk mengeksplorasi cekungan minyak dan gas bumi. Tentu­nya dengan mempertimbangkan bahwa Indonesia masih memiliki cadangan migas yang melimpah dan belum dimanfaatkan.

“Dari 128 cekungan hidrokar­bon, 68 cekungan masih belum dieksplorasi,” ungkapnya.

Arifin juga menegaskan, mulai tahun ini, Pemerintah Indonesia mempromosikan penambahan wilayah kerja migas baru setiap tahunnya. Para investor dapat berpartisipasi melalui proses lelang wilayah kerja, yang diselenggarakan oleh Pemerintah atau secara langsung bernego­siasi dengan Pemerintah.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.