Dark/Light Mode

Bahlil Protes Anggaran BKPM Disunat, Tapi Target Investasi Dinaikin

Tak Masuk Akal, Anggaran Kecamatan Aja Lebih Gede

Rabu, 12 Juni 2024 07:05 WIB
Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia saat Rapat Kerja Komisi VI DPR di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (11/6/2024). Foto: ANTARA/Aditya Pradana Putra
Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia saat Rapat Kerja Komisi VI DPR di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (11/6/2024). Foto: ANTARA/Aditya Pradana Putra

RM.id  Rakyat Merdeka - Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia kesal anggaran lembaganya dipangkas. Bahlil merasa pekerjaan yang dilakukan anak buahnya mengejar target investasi yang besar tak dihargai, karena tidak didukung dengan anggaran yang memadai.

Bahlil mengatakan, biasanya target investasi yang naik setiap tahunnya diiringi dengan kenaikan anggaran. Target investasi 2025 dipatok sebesar Rp 1.850 triliun atau naik dari tahun ini yang hanya Rp 1.650 triliun. Namun, anggaran yang didapat Kementerian Investasi/BKPM pada 2024 sebesar Rp 1,22 triliun malah anjlok setengahnya men­jadi Rp 681 miliar pada 2025.

“Saya tidak bermaksud mengeluh. Saya hanya memberi­kan suatu diskursus untuk kita, kalau tanggung jawab dinaikkan idealnya harus dibarengi oleh anggaran. Saya pikir seperti itu di kampus mana pun, di sekolah mana pun,” protes Bahlil saat Rapat Kerja Komisi VI DPR di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (11/6/2024).

Bahkan, Bahlil menyindir ang­garan sebesar Rp 681 miliar itu tidak lebih besar dari anggaran di satu Kecamatan di Jakarta.

Baca juga : Erick Tegaskan Program Bersih-bersih Jalan Terus

“Basis anggaran Camat di Jakarta lebih besar dari angka Kementerian Investasi. Kalau kayak begini, rapatnya cukup setahun sekali saja, apa yang mau dievaluasi,” ketus Bahlil kesal.

Bahlil mengatakan, bagaima­na mungkin target investasi dinaikkan menjadi Rp 1.850 triliun, tapi anggaran diturunkan menjadi Rp 600 miliar lebih.

“Saya bingung. Saya sejak kecil berdagang, pernah menjadi pengusaha dan Ketua Umum Hipmi (Himpunan Pengusaha Muda Indo­nesia), belum pernah menemukan teori ini. Ini teori baru,” sindirnya.

Untuk itu, Bahlil meminta Komi­si VI DPR memanggil Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Menteri Perencanaan dan Pembangunan Nasional (PPN)/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Suharso Monoarfa untuk menjelas­kan penurunan anggaran tersebut.

Baca juga : Buru Kemenangan Di Uji Coba Terakhir

Jika tidak ada titik terang, dia mendorong target investasi dalam Rencana Kerja Pemerintah (RKP) pada tahun 2025 diturunkan dari Rp 1.850 triliun, menjadi Rp 800 triliun.

“Itu rasionalisasi yang saya buat dengan tim saya,” cetus Bahlil.

Menurutnya, dengan anggaran yang terlalu kecil ini, jangan sampai membebani tim Kemen­terian Investasi/BKPM untuk mengejar target investasi.

“Saya tidak mau menjadikan staf saya kambing hitam. Ketika rapat kemudian anggota nanya, mereka dikasih beban, tapi tidak dikasih fasilitas,” pungkasnya. DIR

Baca juga : Kebun Binatang Ragunan Dibikin Lebih Seru Dong

Artikel ini tayang di Harian Rakyat Merdeka Cetak, Halaman 10, edisi Rabu, 12 Juni 2024 dengan judul "Bahlil Protes Anggaran BKPM Disunat, Tapi Target Investasi Dinaikin Tak Masuk Akal, Anggaran Kecamatan Aja Lebih Gede"

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.