Dark/Light Mode

Thomas Djiwandono: Program Bantuan Makanan Bergizi Dijalankan Bertahap

Senin, 24 Juni 2024 13:52 WIB
Anggota Bidang Keuangan Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Pemerintahan Prabowo-Gibran, Thomas Djiwandono dalam Konferensi Pers Kondisi Fundamental Ekonomi Terkini dan RAPBN 2025, Senin (24/6/2024).
Anggota Bidang Keuangan Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Pemerintahan Prabowo-Gibran, Thomas Djiwandono dalam Konferensi Pers Kondisi Fundamental Ekonomi Terkini dan RAPBN 2025, Senin (24/6/2024).

RM.id  Rakyat Merdeka - Anggota Bidang Keuangan Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Pemerintahan Prabowo-Gibran, Thomas Djiwandono memastikan, anggaran program makan siang gratis yang mencapai Rp 71 triliun dalam RAPBN 2025, telah disepakati oleh pemerintah saat ini dan pemerintahan yang akan datang.

"Tim sinkronisasi dan pemerintah sudah memiliki kesepahaman dalam mengalokasikan anggaran untuk melaksanakan program Prabowo-Gibran di tahun 2025," kata politisi yang akrab disapa Tommy dalam Konferensi Pers Kondisi Fundamental Ekonomi Terkini dan RAPBN 2025, Senin (24/6/2024).

Baca juga : Relawan Mas Gibran Bagi Sembako Dan Makanan Bergizi Untuk Pengemudi Ojol Jakarta

Dia pun memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada pemerintah sekarang. Terutama, kepada Menko Perekonomian Airlangga Hartarto dan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrasari yang sudah mengakomodir program Prabowo-Gibran dalam pembahasan RAPBN 2025. Terutama, dalam mengakomodasi rencana anggaran untuk bantuan makanan bergizi.

"Kami punya kesepahaman pandangan. Program bantuan makanan bergizi harus dilakukan secara bertahap, dengan perencanaan yang matang dan perbaikan-perbaikan setiap tahun. Sehingga, bisa secepatnya terlaksana 100 persen," tutur Bendahara Umum Partai Gerindra ini.

Baca juga : IFG Dukung Program Bakti Diaspora Di Amerika Serikat

Tommy menambahkan, pihaknya akan mengoptimalkan penggunaan anggaran yang disiapkan pemerintah bersama DPR tahun ini. Agar jumlah coverage program makan siang gratis bisa maksimal, berdasarkan prioritas daerah-daerah yang membutuhkan.

"Kami punya cukup waktu untuk terus merencanakan program-program unggulan tersebut. Sehingga pelaksanaannya bisa jauh lebih baik dan lebih cepat," pungkas putra pertama Gubernur Bank Indonesia (BI) periode 1993-1998 Soedradjad Djiwandono. 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.