Dark/Light Mode

Pengrajin Anyaman Mansiang Rasakan Manfaat Program PNM Mekaar

Senin, 24 Juni 2024 19:04 WIB
Yeni Walnita, pelaku usaha ultra mikro asal Padang. Foto: Istimewa
Yeni Walnita, pelaku usaha ultra mikro asal Padang. Foto: Istimewa

RM.id  Rakyat Merdeka - Bersaing dengan berbagai jenis produk anyaman, pengrajin anyaman Mansiang harus terus melakukan inovasi dengan memproduksi barang yang unik dan menarik.

Dulu anyaman Mansiang ini biasanya dipakai ibu-ibu sebagai tas belanja di pasar. Namun kini, semakin banyak produk dari anyaman mansiang yang diminati generasi muda. Hal ini dirasakan oleh Yeni Walnita, pelaku usaha ultra mikro asal Padang.

Awalnya, dia membuat Kombuik, sebuah tas khas olahan tangan warga Kampung Taratak Kumbang. Kombuik menjadi usaha turun temurun warga desa. Namun, produk yang homogen ini membuat produk mansiang kurang variatif.

Yeni pun tak kehabisan akal, setelah menjadi nasabah PNM Mekaar dan rutin mengikuti pelatihan yang diberikan oleh PNM, kini Ia memiliki berbagai kreasi produk.

Baca juga : Ancol Taman Impian Hadirkan Keajaiban Saat Momen Liburan Sekolah

"Sejak gabung jadi nasabah Mekaar saya ikut klasterisasi daun Mansiang dan peningkatan kompetensi UMKM kriya. Kalau ngga gitu saya mungkin ngga kebayang bikin produk berbagai macam kaya gini," ungkap Yeni dalam keterangannya, Senin (24/6/2024).

Aneka produk Anyaman Mansiang buatannya antara lain tas mukena, tas laptop, dompet pesta wanita, tas selempang pria, kotak tisu, pouch tumbler dan masih banyak lagi.

Apalagi dengan tambahan ornamen, semakin banyak yang tertarik dengan produk kerajinan dari sejenis rumput anggota suku teki-tekian ini.

"Produk anyaman mansiang ditambahkan elemen pita, elemen bunga serta diberi warna agar terlihat menarik," tambahnya.

Baca juga : Relawan Mas Gibran Bagi Sembako Dan Makanan Bergizi Untuk Pengemudi Ojol Jakarta

Berkat kegigihannya, Yeni mendapatkan omset rata-rata hingga 5 juta rupiah setiap bulannya. Ia juga telah memasarkan produknya secara online dan membuka lapangan pekerjaan bagi orang-orang di sekitarnya.

"Alhamdulillah sudah ada yang bantu. Di Taratak sini banyak perempuan yang sulit mencari uang. Jadi mereka bantu-bantu saya membuat kreasi anyaman," tambah Yeni.

Usaha yang dirintis Yeni tak lepas dari peran PNM yang memberikannya modal pinjaman untuk membuka usaha melalui program PNM Mekaar (Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera) dengan aktivitas pendampingan usaha dan dilakukan secara berkelompok.

Pada dasarnya, nasabah PNM Mekaar memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam berusaha, namun terbatasnya akses pembiayaan modal kerja menyebabkan keterampilan berusaha mereka kurang termanfaatkan.

Baca juga : Libur Sekolah Tiba! Saatnya Khitan sang Jagoan Di Rumah Sunat dr. Mahdian

Beberapa alasan keterbatasan akses tersebut meliputi kendala formalitas, skala usaha, dan ketiadaan agunan.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.