Dark/Light Mode

CCS Dukung Indonesia Emas 2045 Dan Ketahanan Energi

Kamis, 27 Juni 2024 11:41 WIB
Direktur Eksekutif IPA, Marjolijn Wajong (kiri), Chief of Infographic Sub Committee IPA Convex 2024, Hendra Halim (tengah) dan Deputy Chief of Infographic Sub Committee IPA Convex 2024, Rina Rud. [Foto: Dok]
Direktur Eksekutif IPA, Marjolijn Wajong (kiri), Chief of Infographic Sub Committee IPA Convex 2024, Hendra Halim (tengah) dan Deputy Chief of Infographic Sub Committee IPA Convex 2024, Rina Rud. [Foto: Dok]

RM.id  Rakyat Merdeka - Visi Indonesia Emas 2045 yang diusung Pemerintah saat ini perlu didukung pasokan energi yang cukup. Teknologi penangkapan dan penyimpanan karbon yang dikenal dengan Carbon Capture Storage (CCS) jadi pilihan wajib dipertimbangkan. Demi keberlanjutan pasokan energi di masa mendatang.

Menurut Direktur Eksekutif Indonesian Petroleum Association (IPA), Marjolijn Wajong, di saat yang sama industri hulu migas juga dituntut untuk dapat mengurangi emisi karbon.

Baca juga : Penerapan CCS Dukung Visi Indonesia Emas 2045 Dan Ketahanan Energi

“Dengan kebijakan dan peraturan yang mendukung, pada masa transisi energi saat ini industri migas akan menerapkan CCS untuk mengurangi emisi karbon dan mendukung target Net Zero Emission (NZE),” katanya, saat Media Briefing IPA Convex 2024 yang diselenggarakan untuk membahas Infographic IPA 2024, di Jakarta, Rabu (26/6/2024).

Di kesempatan yang sama, Chief of Infographic Sub Committee IPA Convex 2024, Hendra Halim menjelaskan, bahwa CCS merupakan cara paling efektif untuk dapat mengurangi emisi karbon, sekaligus meningkatkan perekonomian Indonesia. Berdasarkan data Infografik diketahui, CCS dapat memberikan peningkatan Produk Domestik Bruto signifikan, sekitar USD 478 miliar dan membuka lebih dari 53.000 lapangan kerja hingga 2050.

Baca juga : Indonesia Vs Laos, Garuda Muda Mau Sapu Bersih

“Setiap 1 juta ton karbon yang ditangkap melalui CCS, dapat menciptakan nilai ekonomi hingga Rp 4 triliun dan menambah kurang lebih 1.000 lapangan pekerjaan,” katanya.

Ditambahkan Hendra, Indonesia saat ini berpotensi menjadi pemimpin regional dalam penerapan teknologi CCS. Untuk itu, dia mengharapkan seluruh pihak di Indonesia tidak lagi hanya bersikap wait and see. “Jangan sampai ide Indonesia, justru disalip oleh negara lain,” tambahnya.

Baca juga : BSI International Expo 2024 Perkuat Inklusi Dan Literasi Perbankan Syariah

Menurut Hendra, sebenarnya negara tetangga Indonesia, Malaysia, sudah lebih siap dalam implementasi CCS.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.