Dark/Light Mode

BSI International Expo 2024 Perkuat Inklusi Dan Literasi Perbankan Syariah

Rabu, 26 Juni 2024 23:10 WIB
Seminar Industry Potential. (Foto: Ist)
Seminar Industry Potential. (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) terus mengintensifkan literasi dan meningkatkan inklusi perbankan dan keuangan syariah, salah satunya melalui gelaran BSI International Expo 2024 yang baru saja terselenggara pada 20-23 Juni 2024 di Jakarta Convention Center (JCC).

Wakil Direktur Utama BSI, Bob Tyasika Ananta mengatakan, literasi dan inklusi perbankan syariah masih menjadi tantangan untuk BSI Dallas mengembangkan ekosistem halal di Indonesia. 

Mengutip survei OJK di tahun 2022, Bob menyebut inklusi perbankan syariah masih di angka 12,12 persen dan literasi perbankan syariah di angka 9,14 persen. Angka ini jauh tertinggal dibandingkan inklusi dan literasi perbankan secara umum yang berada di angka 85,1 persen dan 49,68 persen. 

“Selain itu, ada ketidakcocokan antara supply and demand dalam Islamic financial. Di sisi supply, belum banyak layanan perbankan syariah yang dapat dimanfaatkan oleh pelaku industri halal,” ungkapnya dalam keterangan resmi, Rabu (26/6/2024).

Dari sisi permintaan, masih banyak pelaku industri halal yang belum mengetahui produk dan layanan perbankan syariah. Untuk itu, dari seminar-seminar dan talkshow yang dilakukan sejak  diharapkan dapat membantu masyarakat meningkat pengetahuan tentang ekosistem syariah, dari mulai perbankan syariah, pendidikan dan produk-produl halal.

Baca juga : Perluas Literasi Dan Inklusi Keuangan Syariah, BI Gelar BPS 2024

Sementara itu, Direktur Departemen Ekonomi dan Keuangan Syariah (DEKS) Bank Indonesia (BI), Rifki Ismal menyambut baik acara BSI International Expo, yang disebutnya sebagai saudara kembar dari Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) yang rutin diselenggarakan oleh BI. 

“BI tidak bisa sendirian dalam mengembangkan ekonomi syariah di Indonesia dan membutuhkan kolaborasi dengan semua pihak yang terlibat pada industri perbankan syariah,” ujarnya.

Dikatakan Rifki, setidaknya ada 3 produk halal yang menjadi perhatian BI dalam mengembangkan ekosistem halal di Indonesia, yaitu halal food, pariwisata ramah muslim, dan fesyen halal. “BI juga memberi banyak insentif kepada pembiayaan-pembiayaan yang pro syariah, padat karya, dan ramah lingkungan,” ucapnya.

Bukan cuma itu, Direktur Keuangan & Strategi BSI Ade Cahyo Nugroho mengatakan, investasi di BSI sangat mudah dan murah. Menurutnya investasi bisa mencegah anak muda dari jeratan pinjaman online (pinjol) illegal. Cahyo mengatakan dengan investasi, anak muda bisa menjaga harta mereka dari inflasi. Cicil Emas BSI, lanjut Cahyo, dapat menjadi pilihan investasi yang mudah dan murah bagi anak muda. 

Dirinya menyebut BSI ingin mengajak anak muda untuk tidak hanya mengeluarkan uang untuk sesuatu yang konsumtif, tapi juga hal-hal yang bersifat jangka panjang dan bermanfaat. “BSI menyediakan investasi sederhana, ada yang namanya Cicil Emas itu mulai dari Rp 100 ribu per bulan,” tuturnya.

Baca juga : Top! Nilai Transaksi BSI International Expo 2024 Di Atas Rp2 T & Jumlah Pengunjung 52.000 Lebih

Ziswaf Untuk Ummat

Deputi 2 bidang Pendistribusian dan Pandayagunaan BAZNAS Imdadun Rahmat menyebut, BSI memiliki kontribusi besar dalam peningkatan perekonomian umat juga kesejahteraan Masyarakat, salah satunya lewat Zakat, Infak, Sedekah, dan Wakaf (Ziswaf). 

Di tahun 2023, BSI menyerahkan zakat Perusahaan dan zakat karyawan sebesar Rp 222,7 miliar. Pada 2021, zakat perusahaan yang disalurkan oleh BSI mencapai Rp 123,2 miliar. Kemudian meningkat menjadi Rp 173,1 miliar pada 2022. 

Menurut Imdadun, Ziswaf yang terkumpul sepenuhnya digunakan oleh Baznas untuk dua hal penting, pertama adalah menaikkan kesejahteraan ummat dan kedua untuk pengembangan ekonomi ummat. 

“Melalui Ziswaf, masyarakat yang belum sejahtera dapat tertolong dalam memenuhi keburuhan primer, kesehatan dan pendidikan dasar,” ucapnya.

Baca juga : Le Minerale Penuhi Kebutuhan Hidrasi 15.000 Peserta

Kedua bagaimana zakat bisa berkontribusi pada pengembangan ekonomi umat, baik akses modal, produksi dan pemasaran. Zakat juga bisa menolong para pengusaha UMKM, khususnya mikro, pada 3 aspek tersebut. 

“Ketika pengusaha kecil ini mulai tumbuh dan tidak mungkin mereka diberi zakat lagi tapi harus masuk ke perbankan syariah,” kata Imdadun. 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.