Dark/Light Mode

Dapat Pinjaman World Bank

Menhub Geber Proyek Di Medan Dan Bandung

Sabtu, 29 Juni 2024 07:30 WIB
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi  saat menin¬jau Terminal Tipe A Amplas, di Medan, Sumatera Utara, Jumat, (28/6/2024).
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi saat menin¬jau Terminal Tipe A Amplas, di Medan, Sumatera Utara, Jumat, (28/6/2024).

RM.id  Rakyat Merdeka - Pemerintah mendapatkan pinjaman dana dari World Bank senilai Rp 1,8 triliun. Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan, pinjaman tersebut akan dimanfaatkan untuk mendorong perbaikan infrastruktur transportasi massal perkotaan di Medan dan Bandung

“Sehingga optimalisasi transportasi perkotaan dapat terlaksana,” ujar BKS, sapaan akrab Budi Karya saat menin­jau Terminal Tipe A Amplas, di Medan, Sumatera Utara, Jumat, (28/6/2024).

Dia merinci, khusus di Medan, dukungan dana World Bank tersebut akan digunakan untuk pembangunan depo, yakni tem­pat pemberhentian akhir bus. Dana yang akan digunakan sebesar Rp 300 miliar.

Selain pembangunan depo, dana itu juga akan digunakan untuk perbaikan koridor Bus Rapid Transit (BRT) kota Medan, yang panjangnya hampir 10 kilometer.

Baca juga : Indonesia Diprediksi Bakal Sukses Swasembada Pangan

“Di situ (nanti) ada pedestrian, halte yang ikonik, aman, dan sebagainya. Singkat kata, bisa dikatakan bahwa ini jadi suatu percontohan,” jelas eks Direktur Utama Angkasa Pura II ini.

Proyek BRT akan dimulai pada Oktober mendatang Dan ditargetkan rampung pada 2025. Untuk tahap awal, Menhub akan menyalurkan 70 bus yang akan beroperasi di enam koridor.

BKS menambahkan, depo yang akan dibangun tersebut dilengkapi dengan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU).

Hal tersebut sejalan dengan rencana pengambilalihan BRT dari Pemerintah Pusat ke Pemerintah Kota Medan pada 17 Agustus 2024, dan konversi BRT menjadi kendaraan berbasis listrik.

Baca juga : PDIP Bicara Kotak Kosong Di Jateng

Dia pun membuka kesempa­tan bagi pihak yang berminat melakukan kerja sama pendanaan kreatif melalui penggu­naan lahan yang masih tersedia di Terminal Amplas.

“Bisa membangun hotel, kan­tor, rumah sakit, supaya lahan yang dimiliki negara melalui Ke­menhub, produktif,” tutur BKS.

Sementara untuk Bandung, Menhub akan menggunakan dana World Bank untuk program revitalisasi terminal di Kota Kembang. Nantinya, sedikitnya akan ada 20 rute yang melintas di wilayah tersebut.

Selain itu, Kota Bandung juga memiliki dua terminal tipe A yang melayani angkutan antar kota antar provinsi, yaitu Terminal Leuwipanjang dan Cicaheum.

Baca juga : Judol Sebabkan Perceraian

Terminal Leuwipanjang me­layani rute dari Bandung dan ke arah Barat, seperti ke Jakarta, serta Sumatera.

Sementara Terminal Cica­heum melayani rute dari Bandung ke arah timur, seperti Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Wali Kota Medan Bobby Nasution memastikan komit­mennya mendukung proyek pekerjaan tingkat nasional yang ada di kota tersebut. Di antaranya, memberikan lahan untuk pembangunan depo.

“Lalu per 17 Agustus, mung­kin jadi hadiah juga untuk ma­syarakat Kota Medan yang menggunakan transportasi umum. Nanti kalau bisa selu­ruhnya akan pakai kendaraan listrik,” ungkap Bobby.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.