Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Khawatir Ganggu Perekonomian

Sri Mulyani Hati-hati Kejar Pajak Pengusaha

Senin, 18 November 2019 07:30 WIB
Menkeu Sri Mulyani
Menkeu Sri Mulyani

RM.id  Rakyat Merdeka - Pemerintah akan hati-hati mengejar setoran pajak dari para wajib pajak (WP), khususnya, dari pelaku usaha dan badan usaha.

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mengatakan, jika tidak hati-hati dan terlalu gencar mengejar pajak, bukannya meningkatkan perekonomian, kebijakan tersebut, malah bisa menurunkan kinerja ekonomi nasional. 

“Pemerintah sadar, dalam tekanan ekonomi global seperti sekarang, pelaku usaha membutuhkan ruang bergerak. Tapi di sisi lain, kita juga harus menjaga keberlangsungan dari APBN dengan meningkatkan penerimaan, lewat pajak,” kata Ani sapaan akrab Sri Mulyani. 

Namun begitu, pemerintah tidak ingin upaya mengejar pajak badan usaha maupun pelaku usaha tersebut, justru menurunkan kinerja ekonomi nasional. 

Baca juga : Kemnaker Ajak Industri Manfaatkan Pengurangan Pajak untuk Pelatihan Vokasi

“Pemerintah mungkin khawatir dengan gagal target penerimaan pajak, akhirnya kejar pajak sampai dimana pun, sampai kapan pun, sampai ke seluruh hal. Ini akan memberatkan dunia usaha dalam kondisi saat ini,” ujarnya. 

Pemerintah ujar Ani, juga tidak ingin hal ini terjadi, dan menyadari kalau siklus bisnis yang sedang menurun. Oleh karena itu, kerja sama antara pemerintah dan pelaku usaha sangat dibutuhkan terkait kesadaran pajak tersebut. 

Kedepan, kata Ani, pemerintah perlu menciptakan kebijakan yang di satu sisi menjaga penerimaan, tapi sisi lain mendukung keberlangsungan usaha. 

“Kita selalu menyampaikan pesannya, kami tahu dunia sedang sedang mengalami tekanan. Kita melihat, dan kita memahami kalau penerimaan pajak menurun. Namun itu tidak berarti kami tidak melakukan pekerjaan ekstensifikasi dan inten sifikasi. Namun itu dilakukan dengan perhitungan,” jelas dia. 

Baca juga : Dirjen Hubud: Sriwijaya Air Harus Pastikan Keselamatan Penerbangan

Pemerintah, kata Ani, coba untuk terus mengumpulkan pajak sehingga negara memiliki penerimaan pajak yang setara dengan negara-negara yang sama dengan kita atau bahkan lebih baik namun tanpa menimbulkan back fire. 

Mantan Direktur Bank Dunia itu juga mengatakan, saling percaya antara pemerintah dan pelaku usaha sangat dibutuhkan dalam membangun ekonomi. 

Termasuk dalam hal membayar pajak. Jika pelaku usaha sadar akan kewajiban pajaknya, maka mereka akan tenang dalam menjalankan usaha dan mengembangkan bisnis. 

“Jika mereka memiliki trust dan confidence, maka mereka akan menyalurkan semua energi dan pikirannya untuk mengembangkan usaha bukan untuk mengakali peraturan,” ujar dia. 

Baca juga : KPS Suntik Dana untuk Pengusaha Kaki Tower

Ani juga menekankan pentingnya kesadaran para pelaku usaha dalam memenuhi kewajiban pajaknya. Kepatuhan pajak harus didasarkan pada kepedulian WP terhadap negara dan perekonomian. 

“Terus membangun kepedulian terhadap negara dan itu terwujud dalam kepatuhan memenuhi kewajiban perpajakannya,” ujar dia. [NOV]
 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.