Dark/Light Mode

Di Film Ratu Ilmu Hitam

Enesis Genjot Penjualan Antis Hand Sanitizer

Kamis, 21 November 2019 13:25 WIB
PT Herlina Indah memasarkan penjualan Antis, Hand Sanitizer melalui kerja sama di film berjudul Ratu Ilmu Hitam.
PT Herlina Indah memasarkan penjualan Antis, Hand Sanitizer melalui kerja sama di film berjudul Ratu Ilmu Hitam.

RM.id  Rakyat Merdeka - Enesis Group melalui unit usahanya PT Herlina Indah menggenjot penjualan Antis, Hand Sanitizer (pembersih tangan anti kuman tanpa air).

Strategi perusahaan dalam memasarkan produknya dengan kerja sama melalui film berjudul Ratu Ilmu Hitam.

Chief Marketing & Sales Officer Enesis Group, Ryan Tirta Yudhistira mengatakan dalam film yang diproduksi oleh Rapi Films ini, ditayangkan salah satu scane penggunaan Antis spray oleh Eva, pemeran dalam film tersebut.

“Melalui film ini para penonton sebenarnya secara tidak langsung diingatkan untuk selalu menjaga kebersihan. Maka dari itu saya sangat mengapresiasi film Ratu Ilmu Hitam ini” ujarnya disela acara Nonton Bareng Antis di film Ratu Ilmu Hitam di Jakarta, Rabu (20/11).

Baca juga : Ramah Lingkungan, Kementan Terus Dorong Penggunaan Pestisida Nabati

Dia mengungkapkan, sekarang ini ada satu fenomena di masyarakat yang menurutnya menarik, yaitu tentang Mysophobia.

Mysophobia merupakan ketakutan berlebihan dan tidak masuk akal terhadap kontaminasi bakteri, kotoran, debu, kuman, dan risiko infeksi penyakit.

“Mysphobia juga dikenal dengan fobia kuman atau fobia kotor. Dan di sini, bisa terlihat jelas ada lho orang-orang yang memiliki mysophobia ini dan real ada di masyarakat. Di film ini Antis hadir untuk mereka yang Mysophobia atau yang tidak," katanya.

Group Product Manager Antis Tegar Baskoro, menuturkan, sekarang ini perusahaan sudah meraih pertumbuhan penjualan sebesar 22 persen pada produk hand sanitizer per Oktober 2019.

Baca juga : Facebook Bantu Peritel Online Genjot Penjualan

Pencapaian ini melanjutkan tren pertumbuhan yang diperoleh Perseroan pada produk pembersih tangan anti kuman tanpa air dengan bran Antis tersebut dalam beberapa tahun terakhir.

Sepanjang Tahun 2018, Antis mencatat angka pertumbuhan penjualan sebesar 19 persen. Pertumbuhan itu menurutnya merupakan buah dari strategi yang dijalankan Perusahaan dalam memacu penjualan dengan masuk pada segmen pasar institusi atau business to business (B2B).

Sebelumnya, Perseroan hanya menggarap pasar segmen konsumen/ritel. “Dalam waktu kurang dari enam bulan dijalankan, segmen pasar B2B sudah memberikan kontribusi 7 hingga 10 persen,” kata Tegar.

Perusahaan makin optimistis menggarap pasar ini, apalagi menurut Tegar belum ada pemain hand sanitizer dengan bran besar yang menggarap segmen ini.

Baca juga : Pimpin Ratas, Jokowi Minta Kabinetnya Fokus Genjot Investasi Dan Ekspor

“Pemain di segmen ini memang sudah banyak, tapi belum ada yang punya nama, umumnya mereka main di produk medik,” tukasnya. [JAR]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.