Dark/Light Mode

Fokus Akhir Tahun, INKA Genjot Penjualan Gerbong Ke Bangladesh

Minggu, 25 November 2018 07:27 WIB
Gerbong kereta produksi PT Industri Kereta Api (INKA), siap dikirim ke Bangladesh. (Foto: IG @pt_inka)
Gerbong kereta produksi PT Industri Kereta Api (INKA), siap dikirim ke Bangladesh. (Foto: IG @pt_inka)

RM.id  Rakyat Merdeka - PT Industri Kereta Api (Persero) atau INKA terus meningkatkan penjualan di luar negeri. Sampai akhir tahun ini, fokus INKA tertuju ke Bangladesh.

Direktur Utama INKA Budi Noviantoro mengatakan, nilai pembuatan gerbong kereta barang untuk Bangladesh memang tidak besar. Tetapi, negara Asia Selatan itu dinilai sudah tiga kali melaku- kan kontrak dengan INKA untuk kereta penumpang. “Di Bangladesh, untuk kereta barang biayanya sekitar Rp 600 - 700 juta per gerbong,” terang Budi, pekan lalu. Dia menambahkan, tahun 2019, produksi INKA masih ada ikatan dengan Bangladesh sebanyak 250 kereta penumpang.

“Tahun depan, kami juga akan fokuskan pada pengerjaan kontrak proyek yang sudah berjalan, yaitu penyelesaian LRT Jabodebek, 50 kereta pesanan Thailand, dan 75 gerbong penumpang pesanan Sri Lanka,” jelasnya. Untuk kereta pesanan Bangladesh, terang Budi, spesifikasinya adalah berbadan lebar dan setiap gerbong berisi 90 kursi. Adapun pesanan Sri Lanka merupakan pesanan paket.

Baca juga : Penuhi Panggilan KPK, Boediono Irit Bicara

Perseroan mengakui, beberapa tahun lalu industri kereta api belum begitu menarik. Na- mun, sejak 2015, perusahaan pelat merah itu menggencarkan pengembangan industrinya. “Dulu itu ekspor kami kecil- kecil, tidak banyak. Paling ke Malaysia. Tapi, sekarang ini masif sekali. Apalagi, permintaan pasar ekspor juga meningkat,” sambung Budi.

INKA juga menawarkan kontrak perawatan kereta api kepada badan transportasi kereta api milik negara Bangladesh, Bangladesh Railway. “Melihat operasional dan sistem perawatan yang kurang standar, karena jumlah kereta di Bangladesh saat ini masih kurang dibandingkan populasi penduduk, ke depan- nya kami juga berpikir untuk mengadakan kontrak perawatan,” kata Staf Tim Purna Jual (aftersales) PT INKA Triono.

Menurutnya, kontrak penyediaan kereta api oleh INKA untuk Bangladesh, sebenarnya juga sudah disertai dengan garansi dua tahun dan layanan pendampingan operasional selama dua tahun. Namun, dengan mempertimbangkan kondisi di lapangan, khususnya dalam hal cara penggunaan kereta di Bangladesh, Triono mengatakan PT INKA menekankan pentingnya upaya perawatan yang lebih baik untuk kereta-kereta di negara tersebut.

Baca juga : Wakafkan Alquran, Sinar Mas Dukung Desa Cinta Alquran Di Lampung

Dia menyebutkan, gerbong kereta api penumpang yang dibuat PT INKA untuk Bangladesh merupakan gerbong kereta super kuat, agar dapat menahan tekanan bila ada penumpang yang naik di atas gerbong. “Gerbongnya memang sangat kuat, di atas rata-rata ukuran Asia. Karena memang di sini aturan untuk naik kereta di atas (gerbong) masih diperbolehkan,” ungkapnya.

Triono menyebutkan, PT INKA sejak awal berupaya untuk memenuhi kebutuhan kereta yang sesuai dengan karakteristik masyarakat dan keadaan di Bangladesh, dengan melakukan studi di lapangan. “Jadi sebelumnya, beberapa personel PT INKA datang ke Bangladesh, untuk melihat karakteristik masyarakat di sana.  Ketika naik kereta seperti apa, sistem operasionalnya bagaimana, dan perawatannya seperti apa,” terangnya.

PT INKA pertama kali membuat kereta khusus untuk Bangladesh pada 2005, dan kemudian berlanjut pada 2016 usai mendapat tender proyek penyediaan 150 kereta, yang sekarang telah beroperasi di Dhaka. Kereta-kereta yang telah beroperasi tersebut mengangkut penumpang dari Dhaka, menuju ke berbagai kota di Bangladesh. [JAR]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.