Dark/Light Mode

Transaksi Naik, BCA Bakal Adopsi Teknologi Blockchain

Senin, 25 November 2019 08:27 WIB
Foto: Wikipedia
Foto: Wikipedia

RM.id  Rakyat Merdeka - PT Bank Central Asia Tbk (BCA) mengakui, perkembangan teknologi membuat transaksi digital perseroan naik pesat. Transaksi offline seperti melalui ATM dan kantor cabang BCA menyusut drastis. 

Terkait hal itu, ke depannya, BCA bersiap mengadopsi teknologi blockchain.

“Dulu transaksi di cabang mencapai 17 persen, sekarang 1,8 persen. Jadi tinggal 10 persen dari sebelumnya,” ujar Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja di Jakarta, akhir pekan kemarin.

Jumlah transaksi melalui ATM, dilaporkan merosot dari 71 persen menjadi 17 persen. Sedangkan transaksi melalui platform online, seperti melalui m-banking dan internet banking kini mencapai 75 persen. “Memang perubahan yang drastis," ujar Jahja.

Baca juga : Transportasi Publik, Jakarta Belajar ke Swedia

Meski transaksi manual menyusut, Jahja menegaskan, pihaknya tak bakal memangkas jumlah kantor cabang. “Malah akan bertambah 20 kantor,” ujar dia.

Dia mengatakan, ketersediaan kantor cabang dibutuhkan lantaran masih adanya kebutuhan uang tunai yang belum tergantikan dengan sistem digital.

“Orang tetap butuh uang tunai. Yang menyetor dan tarik tunai masih besar kebutuhannya,” tegasnya.

Soal rencana mengadaptasi teknologi blockchain, Jahja berharap hal itu bisa mendorong efektivitas operasional perseroan dalam melayani nasabah.

Baca juga : Menteri Nadiem Mau Teknologi Ciptakan Pemerataan

Namun demikian, Jahja belum bisa mengungkapkan kapan tepatnya teknologi blockchain benar-benar diterapkan.

Blockchain ini mungkin tidak akan lama lagi bisa diterapkan di Tanah Air. Tetapi, kita akan selalu menunggau arahan dari regulator,” katanya.

Jahja mengatakan, adaptasi teknologi blockchain perlu dilakukan. Mengingat, tren layanan digital perbankan terus mengalami pertumbuhan.

Untuk menjaring ide-ide terkait dengan pengembangan teknologi informasi, terutama di bidang blockchain, BCA tahun ini kembali menyelenggarakan ajang BCA Finhacks.

Baca juga : Napoli Vs SPAL, Partenopei Bakal Gila-gilaan

Di ajang ini, perseroan ingin mendapat insight tentang pengembangan teknologi blockchain, dalam pengelolaan identitas, inklusi keuangan, serta transaksi interbank dan remitensi.

Jahja menyampaikan, penggunaan blockchain dapat menekan beban operasional perseroan. Sebab, penyimpanan data dilakukan secara desentralisasi. “Namun, pada implementasi pertama, kali akan banyak belanja modal yang keluar. Tetapi setelahnya, beban operasional akan turun secara gradual,” jelasnya. [DW]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tags :