Dark/Light Mode

Petani Kulonprogo Panen Raya, Pasokan Cabe Nataru Aman

Minggu, 8 Desember 2019 14:40 WIB
Panen raya cabe petani Kulonprogo (Foto: Humas Kementan)
Panen raya cabe petani Kulonprogo (Foto: Humas Kementan)

RM.id  Rakyat Merdeka - Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo dalam berbagai kesempatan mengingatkan jajarannya tidak lengah menjaga ketersediaan bahan pangan bagi 260 juta rakyat Indonesia. Libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) yang berbarengan dengan musim liburan sekolah tahun ini diperkirakan akan mendongkrak konsumsi aneka bahan pangan termasuk cabe.

Kementerian Pertanian (Kementan) sejak dini melakukan ancang-ancang pengamanan pasokan cabe di sentra-sentra produksi. Dengan begitu diharapkan harga cabe bisa terkendali wajar.       

"Kami bersama Bupati dan Dinas Pertanian Kulonprogo melakukan panen raya di hamparan lahan cabe seluas 40 hektare. Kalau melihat areal tanam yang ada kami optimis Kulonprogo mampu amankan pasokan cabai menjelang natal tahun ini," kata Kasubdit Cabai Direktorat Jenderal Hortikultura, Mardiyah, di sela panen raya cabe di Trisik Banaran Kecamatan Galur Kulonprogo, Jumat (6/12).      

Baca juga : Anak CT Bukan Sekadar Pemanis

Mardiyah menyebut berdasarkan perhitungan pihaknya, Daerah Istimewa Yogyakarta termasuk daerah yang sudah mandiri dalam pemenuhan cabe. Salah satu penyumbang terbesarnya dari Kabupaten Kulonprogo.  "Berdasar data kami, rata-rata kebutuhan cabai besar di DIY sekitar 13 ribu ton per tahun, sedangkan produksi di Kulonprogo 25 ribu ton per tahun. Jadi sudah mencukupi bahkan surplus," tandas Mardiyah.

Yang membanggakan, Kuloprogo sudah menjadi sentra cabe besar yang diperhitungkan di tingkat nasional karena menduduki urutan ke-12 sentra produksi cabai nasional. "Share  produksi cabe keriting menyumbang sebanyak 2,1 persen dan cabe rawit 0,17 persen dari total nasional," imbuhnya.

Bupati Kulonprogo, Sutejo, mengaku bangga dengan petani hortikultura di wilayahnya yang dikenal ulet. "Desa Banaran yang awalnya daerah miskin, kini telah berubah menjadi daerah makmur. Petani mendapat karunia Allah berupa lahan pasir yang disulap menjadi lahan produktif penghasil cabe dan melon," ujar pria yang dilantik pada 7 November 2019 lalu setelah sebelumnya menjabat sebagai wakil bupati.

Baca juga : Pro Rakyat Kecil, PKS Tolak Kenaikan Setrum

"Kami sangat berterima kasih kepada pemerintah yang telah memberikan banyak bantuan pompa air untuk pertanaman cabai dan melon. Warga sekarang menjadi makmur dan bisa bangun rumah. Saya juga akan memberikan tambahan jalan usahatani menuju lahan cabe. Prinsipnya kalau bisa tanam sendiri, tidak perlu beli," tambahnya.

Ngatimin, Ketua Kelompok Tani Sidodadi, mengaku senang dengan perhatian pemerintah mendukung budidaya cabe di daerahnya. "Setiap malam, di pasar lelang yang kami dirikan, mampu melakukan transaksi cabai hingga puluhan juta rupiah. Pasar lelang ini sangat membantu petani," ucap Ngatimin.

Dia menyebutkan di kampung Trisik, Banaran, pertanaman cabe mencapai 40 hektare dan saat ini memasuki musim panen raya. Bahkan petani mampu menghasilkan cabe keriting 30 ton per hari untuk memasok pasar di Jateng, Jabodetabek hingga Sumatera. "Jadi kalau untuk Natal dan Tahun Baru nanti saya yakin aman," tutup Ngatimin optimis. [KAL]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.