Dark/Light Mode

Dekopin Segera Masuk Pasar Fintech

Kamis, 16 Januari 2020 21:04 WIB
Pengurus Dekopin saat bertemu Menteri Perencanaan dan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional (Bappenas), Suharso Monoarfa, di kantornya, Kamis (16/1).
Pengurus Dekopin saat bertemu Menteri Perencanaan dan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional (Bappenas), Suharso Monoarfa, di kantornya, Kamis (16/1).

RM.id  Rakyat Merdeka - Pengurus Dekopin yang diwakili Sekjen Sarjono Amsan, Ketua Harian Adji Gutom, dan Ketua Pengawas Iyan Kastian Ukas diterima Menteri Perencanaan dan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional (Bappenas), Suharso Monoarfa, di kantornya, Kamis (16/1). 
Sarjono cs melaporkan hasil Rapim yang digelar Senin (13/1) lalu. Sarjono menjelaskan, garis-garis besar program Dekopin akan mendukung upaya pemerintah dalam pengembangan koperasi. 

Hal ini sesuai dengan fungsi fasilitasi, advokasi dan edukasi Dekopin yang sempat disinggung oleh Ketua Umum Dekopin Sri Untari Bisowarno saat memberikan pengantar pada Rapim Dekopin. Hal ini akan dirumuskan dalam Renstra Dekopin yang saat ini tengah disusun oleh Majelis Pakar Dekopin.

Menjalankan fungsi edukasi, Dekopin akan memperkuat pengembangan sumber daya manusia. Lapenkop Dekopin akan diarahkan untuk memperluas peran serta generasi milenial dalam pengembangan teknologi informasi (IT) di gerakan koperasi. "Koperasi harus membuka diri pada penguatan jaringan dan perluasan usaha dengan memanfaatkan dan mengembangkan ekonomi digital seperti market place dan fintech berbasis koperasi," ujar Sarjono.

Baca juga : Giroud Segera Merapat Ke Inter Milan

Keanggotaan yang luas, menjadi potensi yang besar bagi Dekopin untuk mengembangkan market place baru. "Di mana kepemilikan fintech atau market place ini adalah pengguna atau anggota sendiri sebagai partisipan sekaligus pemiliknya," imbuhnya. 

Selama ini, kata Sarjono, koperasi hanya diajak kerjasama oleh sejumlah pemilik "lapak" tanpa memperhitungkan kepemilikan anggota dalam usaha tersebut. Nah, koperasi yang concern dari awal tentang kepemilikan bersama harus membangun market place sendiri yang kuat dan jaringan fintec di KSP.

"Kita tidak boleh gegabah menyerahkan potensi produk dan pasar kita yang justru tidak pernah memikirkan lapaknya atau pemilik lapaknya. Karena di situ justru keuntungan atau kapitalisasi menyerap sumber daya termasuk potensi UKM dan Koperasi. Demikian juga potensi fintec di koperasi simpan pinjam,," tegasnya.

Baca juga : Jagung Manis Indonesia Tembus Pasar China

Sementara Suharso Monoarfa menyambut baik upaya Dekopin. Suharso berharap Dekopin segera menyelesaikan Renstra dan menyerahkannya kepada Bappenas. "Renstra ini dibutuhkan untuk memperkuat rencana pembangunan koperasi yang sifatnya dari bawah, yaitu gerakan koperasi," ujar Suharso. 

Kepala Bappenas yang pernah menjadi Direktur Kopindo ini mendukung Dekopin yang sesuai dengan Anggaran Dasar yang telah ditetapkan melalui Keppres No.6/2011. "Itu payung hukum yang harus dipegang oleh semua anggota Dekopin," tegasnya.

Pasca Rapim 13 Januari 2020, Dekopin melesat cepat dengan meluncurkan program-program progresif untuk mengejar ketertinggalan koperasi selama ini. Majelis Pakar Dekopin Ono Surono menyatakan, Dekopin akan melibatkan generasi muda dalam pengembangan koperasi ke depan. "Ke depan adalah saatnya generasi muda berperan, ujar Ono yang juga anggota DPR itu," tuturnya. [OKT]
 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.