Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Kementerian Pertanian: Produksi Di Dalam Negeri Pada Awal Tahun Berlimpah

Minggu, 27 Januari 2019 06:53 WIB
Direktur Serealia Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian (Kementan) Bambang Sugiharto (Foto: Istimewa)
Direktur Serealia Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian (Kementan) Bambang Sugiharto (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian (Kementan) Bambang Sugiharto memastikan produksi jagung di dalam negeri pada Januari hingga April berlimpah. 

“Januari sudah mulai panen, puncaknya terjadi Februari. Kami yakin produksi sangat mencukupi kebutuhan, apalagi ada tambahan impor,” ungkap Bambang, di Jakarta, baru-baru ini. 

Baca juga : KPU Ngaku Bisa Ngirit Rp 269 Miliar

Dia merincikan, pada Januari produksi jagung mencapai 1,78 juta ton pipilan kering (PK). Panen pada Februari meningkat mencapai 4,8 juta ton pipilan. Dan, pada Maret diperkirakan 3,6 juta ton pipilan kering. 

Soal jagung impor, Bambang menegaskan, impor tersebut dilakukan pemerintah hanya   untuk berjaga-jaga jika peternak membutuhkan jagung. Bambang  menuturkan, kebijakan impor harus dilihat secara menyeluruh.

Baca juga : Kemenperin Gembleng Industri Hadapi Era 4.0

Sebenarnya selain untuk pakan ternak, pada tahun lalu pemerintah juga melakukan impor jagung untuk kebutuhan bahan baku industri makanan dan minuman, gluten dan sweetener. Jumlahnya sebanyak 730.918 ton. 

“Impor jagung untuk industri dilakukan setiap tahun. Tetapi, jumlahnya terus menurun,” imbuhnya. Bambang menyebutkan pada 4 tahun lalu, Indonesia mengimpor 3,5 juta ton jagung senilai Rp 10 triliun. Kemudian pada 2016 impor menurun.  Dan, pada 2017 tidak ada impor jagung pakan ternak. Tak hanya impor, pada tahun lalu, Indonesia mengekspor jagung sebanyak 341 ribu ton. 

Baca juga : Produksi Dalam Negeri Minim

“Produksi jagung sebenarnya surplus. Jadi, kita harus melihat kondisi jagung secara holistik,” tuturnya.  Bambang menjelaskan, jagung untuk industri berbeda dengan jagung untuk pakan ternak. Jagung untuk industri sebagian besar diproses menjadi bahan pangan dan bahan industri sehingga ada nilai tambah. 

“Ke depan jenis jagung untuk bahan industri ini dengan varietas benih dan teknologi tertentu dapat kita produksi sendiri,” jelasnya.  [KPJ]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.