Dark/Light Mode

Wujudkan Ekspor 3 Kali Lipat, Ditjen Hortikultura Andalkan Program Gedor Horti

Selasa, 4 Februari 2020 12:58 WIB
Kawasan hortikultura (Foto: Humas Kementan)
Kawasan hortikultura (Foto: Humas Kementan)

RM.id  Rakyat Merdeka - Presiden Jokowi mengarahkan segera melakukan penguatan sektor pertanian dari aktivitas produksi ke pasca produksi guna memberikan nilai tambah usaha tani. Tujuannya tidak lain meningkatkan neraca ekspor dalam negeri 

Menindaklanjuti ini, Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, membentuk Gerakan Tiga Kali Lipat Ekspor (Gratieks). Program ini menargetkan lompatan nilai ekspor dalam kurun waktu empat tahun ke depan. Target strategis tersebut selanjutnya menjadi fokus bagi jajaran seluruh unit di Kementerian Pertanian Kementerian Pertanian (Kementan) dengan merangkul kementerian/lembaga lain, pemerintah daerah, organisasi internasional, perguruan tinggi dan juga masyarakat. 

Mewujudkan program tersebut, Ditjen Hortikultura menyusun sejumlah langkah strategis untuk merealisasikannya. Ini merupakan bentuk komitmen konkret pemerintah dalam meningkatkan kualitas komoditas pertanian. Tak terkecuali sektor hortikultura yang terkenal dengan ragam komoditas strategis siap ekspor. Setidaknya ada 14 komoditas hortikultura yang akan digenjot dari sisi ekspor. Mulai dari manggis, mangga, pisang, durian, nenas, salak, krisan, dracaena, kunyit, jahe, kapulaga, wortel, kubis, hingga kentang. 

“Kami mendorong pengembangan hortikultura melalui pendampingan agribisnis yang terjadwal dan berorientasi ekspor, peningkatan sertifikasi mutu, serta pertanian yang berdasarkan kontrak (contract farming) dan kontinuitas pasokan. Selain itu, mandiri melalui pemberdayaan korporasi usaha tani, pengelolaan agribisnis secara komprehensif, peningkatan aksesibilitas (informasi, keuangan, pasar, teknologi dan penyuluhan); modern melalui teknologi budidaya dan pascapanen yang maju dan ramah lingkungan, serta modernisasi manajemen rantai pasokan,” kata Dirjen Hortikultura Prihasto Setyanto.

Baca juga : Kementan-Daerah Bahu Membahu Wujudkan Ekspor Hortikultura Naik 3 Kali Lipat

Gratieks dan Gedor Horti

Gerakan Mendorong Produksi, Meningkatkan Daya Saing dan Ramah Lingkungan Hortikultura (Gedor Horti) merupakan program strategis jangka panjang Ditjen Hortikultura. Tujuan utamanya mendorong peningkatan produksi 7 persen per tahun, merealisasikan Gratieks dan peningkatan pemanfaatkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) senilai Rp 6,39 triliun.

“Pada prinsipnya, Gedor Horti bisa dikatakan sebagai tools untuk mencapai program tersebut. Pasalnya, Gedor Horti memiliki program dan strategi yang out put-nya adalah peningkatan komoditas ekspor hortikultura mulai dari hulu sampai hilir,” terang Anton, sapaan akrab Prihasto Setyanto.

Gedor Horti diharapkan dapat menyentuh petani kecil, optimasi pemanfaatan lahan sempit dan pekarangan. Anton juga mengarahkan agar lahan pekarangan dirangkai dengan baik menjadi kawasan komersial yang stabil dan berkelanjutan.

Baca juga : Sukseskan Gratieks, Ditjen Hortikultura Permudah EksportirĀ 

“GEDOR Horti dilaksanakan menggunakan pendekatan pengembangan kawasan hortikultura yang berdaya saing melalui penggunaan benih bermutu, pendampingan budidaya, pengawalan dan pengendalian Organisme Penggangu Tanaman, Penguatan Kelembagaan Tani, Penyiapan Sarana Pascapanen, Pembentukan Pasar Tani/Pasar Lelang,” tambahnya.

Untuk komoditas buah dan florikultura, ada lima hal yang bakal difokuskan. Pertama, pengembangan kawasan satu daerah satu varietas (One Region One Variety), penerapan teknologi maju berbasis GAP, mendorong KUR komoditas berorientasi ekspor, pemberdayaan, kelembagaan tani serta fokus satu kecamatan atau lebih pada lahan pertanian sempit, lahan tidur dan lahan marjinal. 

Aspek perbenihan, lanjut Anton, juga amat krusial dalam upaya mewujudkan Gratieks. Komoditas yang unggul dihasilkan dari benih dengan kualitas terbaik. Lewat Gedor Horti, Ditjen Hortikultura siap menyediakan benih unggul bermutu melalui pemberdayaan Balai Benih Hortikultura (BBH).

Selanjutnya pengembangan varietas unggul dan mendorong KUR untuk perbenihan, dilakukan juga pemasyarakatan benih bermutu, peningkatan pengawasan peredaran dan sertifikasi benih hortikultura.  Termasuk di dalamnya pembinaan serta pengembangan penangkar benih.

Baca juga : Lepas Ekspor Benih, Mentan Optimis Produk Hortikultura Terus Meningkat

Anton menambahkan, sisi perlindungan amat penting. Upaya proteksi komoditas hortikultura diimplementasikan melalui gerakan pengendalian OPT ramah lingkungan. Ada pula penyiapan pest list untuk persyaratan ekspor, penanganan dampak perubahan iklim atau bencana alam, sampai penguatan kelembagaan perlindungan.

Terakhir adalah pengolahan pasca panen dan pemasaran. “Ada lima strategi yang bakal dilakukan, pertama peningkatan diplomasi perdagangan, promosi, investasi, dan ekspor. Kemudian peningkatan sertifikasi Good Agricultural Practices (GAP), Good Handling Practices (GHP), serta organik, pengembangan kemitraan usaha, hingga peningkatan registrasi kebun/lahan usaha serta packing house,” terangnya. [KAL]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.