Dark/Light Mode

Sukseskan Gratieks, Ditjen Hortikultura Permudah Eksportir 

Sabtu, 18 Januari 2020 15:05 WIB
Rapat koordinasi Gerakan Ekspor Tiga Kali Lipat dengan para pengusaha di Direktorat Hortikultura Kementan, Rabu (16/1). (Foto: Humas Kementan)
Rapat koordinasi Gerakan Ekspor Tiga Kali Lipat dengan para pengusaha di Direktorat Hortikultura Kementan, Rabu (16/1). (Foto: Humas Kementan)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kementerian Pertanian (Kementan) optimis program Gerakan Tiga Kali Ekspor (Gratieks) bisa tercapai. Pasalnya, potensi sektor produk pertanian termasuk hortikultura sangat besar, baik dari sisi produksi maupun peluang pasar ekspor.      

Gratieks yang menjadi program utama Menteri Pertanian telah dirumuskan melalui langkah strategis secara holistik dari hulu sampai hilir dalam pembangunan sektor pertanian. Dirjen Hortikultura, Kementan, Prihasto Setyanto menerangkan, pada sisi on farm (hulu), telah dan sedang dikembangkan kawasan-kawasan sentra produksi di beberapa wilayah di Indonesia untuk beberapa produk hortikultura unggulan dengan varietas yang seragam.       

"Dalam mendorong pengembangan kawasan ini, kami bersinergi dengan pelaku usaha hortikultura yang didukung anggaran pemerintah. Misalnya masalah serta kendala yang dihadapi oleh eksportir," ujar dia.       

Baca juga : Awali 2020, Kementan Luncurkan GEDOR Hortikultura Wilayah Garut

Anton memaparkan, secara garis besar, prioritas yang akan dikerjakan adalah membantu pelaku usaha mengatasi kendala yang dihadapi eksportir. Kendala tersebut berada pada tingkat hulu, tengah, hilir. Pada tingkat hulu, kontinuitas ketersediaan produk hortikultura dari petani menjadi kendala ekpsortir untuk memenuhi permintaan.       

"Kemudian, keberadaan packing house di setiap kawasan sentra masih dirasa kurang. Oleh karena itu, dibutuhkan program dari hulu ke hilir yang terintergrasi," jelas dia. 

Anton menambahkan, kendala pengiriman produk melalui kargo pesawat juga menjadi masalah utama yang banyak dirasakan eksportir. "Masalah kargo pesawat akan ditindak lanjuti bersama dengan pemerintah untuk dapat disediakan pesawat kargo khusus untuk tujuan ekspo," ungkap Anton. 

Baca juga : Lepas Ekspor Benih, Mentan Optimis Produk Hortikultura Terus Meningkat

Selain itu, Kementerian Pertanian akan menfasilitasi pertemuan antara eksportir dengan PT Garuda Indonesia mengenai kapasitas kargo hortikultura. "Kami harap rapat koordinasi ini menjadi awalan untuk kesuksesan Gratieks hortikultur," pungkasnya. 

Staf Ahli Menteri bidang Investasi, Sumardjo Gatot Irianto, menyampaikan bahwa perlu rencana operasional yang konkrit agar gratieks dapat tercapai dan petani dapat merasakan dampaknya. Hal tersebut ditanggapi secara positif oleh para eksportir yang hadir. Mereka berharap kedepannya ada kawasan buah dan sayur terpadu yg didukung oleh fasilitas logistik yang baik.  

Para eksportir pun turut memberikan saran untuk kelancaran Gratieks. Erna, salah satu eksportir florikultura, menyarankan agar dilakukan kegiatan pelatihan pascapanen hortikultura yang spesifik negara tujuan. Sehingga eksportir dapat mengetahui secara jelas syarat dan ketentuan yang berlaku.     

Baca juga : Kuatkan Kerja Sama Tim, Ditjen Hortikultura Gelar Konsolidasi Internal

"Perlu disediakan data mengenai daerah sentra produk hortikultura untuk menjaga kontinuitas produk. Mengenai penanganan pascapanen, selain packing house, kami menyarankan adanya cool storage di setiap sentra," beber dia. 

Kendala-kendala yang disampaikan oleh eksportir langsung ditanggapi oleh perwakilan dari Kementerian Pertanian. Kendala dimaksud seperti pengeluaran surat ijin ekspor salak dari Yogyakarta yang terhambat langsung dapat diselesaikan di tempat oleh Badan Karantina Pertanian. [KAL]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.