Dark/Light Mode

Guncangan Krisis Global Belum Surutkan Performa Ekspor Otomotif

Sabtu, 8 Februari 2020 10:11 WIB
Toyota Fortuner buatan TMMIN siap dikapalkan untuk diekspor. (Foto: TMMIN)
Toyota Fortuner buatan TMMIN siap dikapalkan untuk diekspor. (Foto: TMMIN)

RM.id  Rakyat Merdeka - Selama tahun 2019, ekspor otomotif masih menorehkan performa positif di tengah guncangan krisis ekonomi global. Pengapalan kendaraan utuh (Complete Built Up/CBU) bermerek Toyota mencatatkan capaian tertinggi selama 5 tahun terakhir yaitu sebesar 208.500 unit, naik tipis dibandingkan volume ekspor tahun 2018 sebesar 206.500 unit. 

Performa ekspor ini disokong oleh model Sport Utility Vehicle (SUV) Fortuner dan Rush masing-masing sebesar 45.300 unit dan 50.300 unit. Model sedan Vios turut mendukung capaian positif ekspor CBU bermerek Toyota dengan volume 31.000 unit. Dari segmen Multi-Purpose Vehicle (MPV), model-model andalan seperti Kijang Innova dan Avanza berhasil dikapalkan ke mancanegara dengan volume masing-masing 5.300 unit dan 28.900 unit. Model Low Cost Green Car (LCGC) Agya juga ambil bagian dalam capaian ekspor tahun 2019 dengan volume 27.800 unit. Sedangkan model Yaris, Sienta, dan Town Ace/Lite Ace melengkapi kinerja ekspor CBU bermerek Toyota dengan total volume sebesar 19.900 unit.

Selain mengekspor kendaraan utuh, Toyota juga mengirimkan kendaraan terurai (Complete Knock Down/CKD) sebanyak 45.400 unit, mesin bensin dan etanol dengan tipe TR dan NR dengan total 123.600 unit serta komponen kendaraan dengan volume 94,2 juta unit. Produk ekspor Toyota telah merambah lebih dari 80 negara tujuan di kawasan Asia-Pasifik, Timur Tengah, Amerika Latin, Afrika dan Karibia.

“Mempertahankan serta meningkatkan performa ekspor merupakan hal yang tidak mudah karena menyangkut banyak faktor seperti daya saing baik daya saing produk, infrastruktur pendukung hingga regulasi. Karenanya kami berterima kasih atas dukungan dari semua pihak terutama pemerintah Indonesia yang selalu melakukan evaluasi terhadap sektor-sektor yang memengaruhi kegiatan ekspor nasional,” ujar Warih Andang Tjahjono, Presiden Direktur PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN).

Baca juga : Gelar Festival Buah, Sukabumi Siap Tingkatkan Ekspor Hortikultura

Krisis global dirasakan sangat signifikan memperlambat laju pertumbuhan ekspor produk Toyota dari Indonesia. Belum lagi ditambah adanya hambatan dengan skema non-tarif di beberapa negara tujuan ekspor yang turut memperburuk performa pengiriman produk otomotif dari dalam negeri. Tantangan ekspor otomotif ke depan adalah menurunnya konsumsi produk otomotif imbas dari melemahnya kondisi perekonomian di negara maju. Mencari negara-negara tujuan baru menjadi penting untuk mempertahankan performa ekspor.

“Adanya tambahan negara tujuan baru di kawasan Amerika Tengah, Mekong dan Afrika cukup membantu dalam mengompensasi penurunan volume di beberapa negara terdampak krisis dan negara yang menerapkan hambatan non-tarif,” imbuh Warih.

Direktur Administrasi, Korporasi dan Hubungan Eksternal TMMIN, Bob Azam menyatakan, bahwa ke depan, selain karena dampak krisis global, dirupsi digital juga menjadi tantangan sekaligus peluang tersendiri bagi industri otomotif. Untuk menghadapi hal tersebut, pihak korporasi tengah menyiapkan upaya, salah satunya dengan meningkatkan efisiensi melalui penerapan teknologi dengan tetap menjadikan Sumber Daya Manusia (SDM) sebagai “center of transformation”.

“Kompetisi ekspor yang makin ketat kedepannya, baik antar sesama pelaku industri otomotif maupun lintas sektor industri hingga persaingan antar negara dan antar kawasan, membutuhkan SDM berkapabilitas tinggi yang mampu menguasai teknologi guna melawan inefisiensi. Selain menjaga konsistensi perfoma ekspor maupun operasi yang telah eksis, saat ini kami tengah mempersiapkan diri agar transformasi menuju era elektrifikasi dan mobilitas dapat berjalan dengan mulus,” ujar Bob Azam.

Baca juga : Virus Corona dan Perang Ekonomi

Capaian ekspor tersebut tidak lain didukung oleh jalan panjang pengalaman brand Toyota dalam mempertahankan bahkan meningkatkan performa ekspor untuk bisa menembus pasar global selama lebih dari 30 tahun.

Brand Toyota telah memulai kegiatan ekspor di tahun 1987 dengan mengirim Kijang generasi ke-3 (Kijang Super) ke negara-negara di kawasan Asia. Momentum terbaik kegiatan ekspor Toyota dimulai sejak berjalannya proyek Innovative International Multi-purpose Vehicle(IMV) di tahun 2004. Posisi strategis sebagai salah satu basis produksi Kijang Innova dan Fortuner di kawasan Asia-Pasifik, memberikan peluang yang besar bagi Toyota Indonesia untuk memperluas penetrasi ke pasar global selain memenuhi kebutuhan pasar domestik. 

Konsistensi Toyota dalam mempertahankan dan meningkatkan kinerja ekspor diganjar penghargaan dari pemerintah Indonesia, yaitu Primaniyarta. Tahun lalu, TMMIN mendapatkan penghargaan Primaniyarta ke-10 untuk kategori Eksportir Berkinerja.

“Terima kasih atas penghargaan yang diberikan kepada TMMIN sebagai perusahaan berkinerja di bidang ekspor. Penghargaan ini tentunya menjadi pemicu semangat kami sebagai Toyota grup di Indonesia untuk bisa memberikan lebih banyak sumbangsih bagi perkembangan industri otomotif nasional, termasuk dalam menyongsong era teknologi kendaraan elektrifikasi dan ramah lingkungan,” kata Warih.

Baca juga : Tahan Guncangan Krisis Ekonomi

TMMIN juga menerima penghargaan dari Bank Indonesia untuk kategori Pengelola Utang Luar Negeri Terbaik. TMMIN meraih penghargaan tersebut atas keberhasilan menjaga konsistensinya menjadi investor sekaligus pengekspor produk otomotif di Indonesia serta upaya senantiasa mematuhi pelaksaan prinsip kehati-hatian dalam pengelolaan keuangan didukung dengan penerapan secara konsisten lindung nilai terhadap pinjaman luar negeri yang diperoleh, sehingga tidak mengganggu stabilitas devisa.

“Penghargaan ini menjadi sebuah pemicu bagi kami untuk bisa memberikan sumbangsih lebih banyak lagi kepada negeri tercinta terutama melalui penanaman investasi yang konsisten dan terealisasi sesuai dengan perencanaan serta menggiatkan lagi performa ekspor sehingga dapat membantu keseimbangan neraca perdagangan dari sektor otomotif,” pungkas Warih. [DIT]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.